08

69 10 2
                                    

Suara air terdengar di sebuah kamar yang lumayan besar, di atas ranjang seorang gadis terlihat tertidur dengan pulas

Tubuh yang terbalut selimut dan rambut yang terurai ditambah wajah yang sangat tenang, membuat gadis itu sangat cantik

Air di matikan dan seseorang peria keluar dari sana, peria itu terlihat tidak menggunakan sehelai pun busana, hanya sebuah handuk yang melingkar di pinggulnya, yang menutupi area sensitif miliknya

Indo melihat kearah ranjang yang ada di depannya, seorang gadis cantik terlihat lelap tidur di sana, ia mengabaikan gadis itu dan berjalan menuju lemari pakaian

Lemari besar dengan cermin besar memperlihatkan dirinya yang berdiri di depannya, tangannya memegang bagian kepala belakang nya

Sebuah bekas luka tampak terlihat dengan sangat jelas, meski luka itu sudah lama ia dapatkan, namun bekasnya masih belum kunjung hilang

.
.
Indo: ini mengejutkan, kau masih mengingatnya dan terus mengingatnya

Indonesia yang masih diam dalam pikirannya, tidak menyadari jika gadis itu sudah terbangun, gadis itu hanya diam dan membeku saat melihat peria di depannya tidak mengenakan sehelai pun pakaian

Pikirannya mulai kacau, ia bahkan mengira jika dirinya sudah di lecehkan oleh peria itu, ia terlihat mulai panik namun tidak tau harus berbuat apa

Ia ingin teriak saat ini, namun dirinya takut jika Indo akan melukainya dan membahayakan keselamatannya

.
.
Indo: aguh sialan

Ia berucap dan membuat Spain semakin takut, Indo menyadari sesuatu hal, ia melirik kearah kaca di depannya dan melihat Spain yang menangis

Indo terdiam, ia menoleh dan melihat gadis itu, ia memperhatikan dengan detak apa yang terjadi padanya

.
.
Indo: ada apa

Spain tidak menjawab, ia masih menangis dan menahan suaranya

.
.

Indo: apa kau mengalami hal buruk ?

Spain kembali tidak menjawab, hal itu mampu membuat Indo hampir kehilangan kesabarannya, ia menggenggam kuat kedua tangannya dan berusaha untuk tenang

.
.
Indo: jawab pertanyaan ku

Ia berkata dengan nada yang mengancam

.
.
Indo: ada apa
Spain: tidak. Ucapnya dengan gugup

Indo menarik nafas panjang, ia harus memiliki kesabaran besar untuk menghadapi hal seperti ini

Ia berjalan mendekati Spain yang duduk di atas ranjang miliknya itu, saat sudah di depan gadai itu, Indo kembali bertanya, namun kali ini ia bertanya dengan nada yang lembut

Berharap jika gadis di depannya ini mau mengatakan apa yang ia rasakan

.
.
Indo: ada apa ? Apa kau mengalami masalah ?

Ia bertanya dengan nada yang tenang, Spain yang awalnya menundukkan kepalanya seketika mengangkat wajahnya

Ia melihat manik mata itu, sungguh tajam dan sangat mengintimidasi, namun ia sangat terpesona dengan suara lembut peria ini

.
.
Spain: apa yang kau lakukan padaku
Spain: kau mengambil segalanya
Spain: aku aku bahkan tidak memiliki apa apa lagi sekarang
Spain: mengapa semua sangat kejam, aku hanya ingin hidup tenang saja

Ucap gadis itu dengan menangis dan mengeluarkan air mata yang banyak, sedangkan Indo, ia terlihat bingung

Peria itu bahkan menggaruk kepalanya yang tidak gatal dikarenakan rasa bingung yang ia rasakan

.
.
Indo: apa maksudmu ? Aku tidak tau
Indo: mengambil segalanya ? Apa yang aku ambil ?
Indo: apa kau kehilangan barangmu ?

Ucapan Indo itu mampu membuat Spain terdiam, ia tidak menyangka jika peria ini masih sempat bercanda di saat seperti ini

.
.
Spain: kau sama saja seperti kapitalis sialan itu, aku membencinya dan aku membencimu

Bentak Spain di depan Indo, ekspresi Indonesia seketika berubah, ia bahkan tidak pernah di bentak

Semua tunduk pada dirinya dan lagi, ia tidak suka saat di samakan dengan pria gila wanita itu

Indonesia dengan ekspresi marah, ia mendekatkan wajahnya di hadapan Spain, ia bahkan mencengkram dagu gadis itu agar menatap dirinya

Spain sangat terkejut dengan perlakuan itu, ia berkeringat dining saat manik merah itu menatap tajam dirinya

.
.
Indo: dengarkan aku baik baik, aku membenci peria itu dan aku sangat membenci siapapun yang berbicara dengan nada tinggi di depanku
Indo: kau tidak mengenalku dan kau tidak tau aku siapa

Ia berbicara dengan nada serius dan bahkan membuat Spain kesulitan untuk bernafas, Spain tidak mengira peria ini akan sangat berbeda jika ia sudah sangat marah

Indo kembali ingin berbicara, namun seseorang terdengar mengetuk pintu kamar itu, dengan perasaan kesal ia melepaskan Spain

Indo berjalan dan membukakan pintu kamarnya, itu adalah Rusia, teman baik Indonesia yang selalu membantunya

Rusia masuk dan melihat Spain yang ada di ranjang dengan tubuh berkeringat, ia juga melihat Indo yang tidak mengenakan pakaian sama sekali dan hanya mengenakan handuk yang melingkar di pinggulnya

Rusia seketika menatap Indonesia dengan tatapan tidak percaya, ia bahkan hampir memukul temannya itu, namun beruntungnya Indo menahan pukulan Rusia

.
.
Rus: apa kau gila, apa apaan ini
Indo: apa aku tidak melakukan apa apa
Rus: jangan berbohong Indo, kau menodainya dan kau ingin mengelak
Indo: kau menuduhku ? Kau tidak mempercayaiku ?

Ucap Indonesia dan Rusia seketika terdiam, amarahnya seketika sirna saat Indo mengatakan hal demikian

.
.
Indo: dia semalam di kejar kapitalis bodoh itu, dan aku mengizinkannya bermalam di kamarku lalu apa aku salah ?
Rus: lalu dirimu saat ini

Rusia menunjuk Indo yang tidak mengenakan pakaian, Indonesia kembali menjelaskan agar temannya itu mengerti

.
.
Indo: aku selesai mandi, dan ingin mengambil baju, namun gadis itu bertingkah aneh

Rusia melihat ke arah Spain, ia mengangguk mengerti dan berbicara dengan wanita itu

.
.
Rus: kau tidak perlu khawatir, pergilah ke kamarmu dan bereskan dirimu
Rus: kau aman Spain, dia orang baik

Ucap Rusia yang masih berbicara dengan Spain

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf jika salah penulisan

Terimakasih, maaf terlalu singkat

Domination ( IndoSpain ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang