Orang baru

8 2 0
                                    

  Jumat, 18 april

    "Rafaela, apa itu bintang laut?" Aku bertanya kepada Rafaela, menujuk pada bintang laut yang berada di pasir.

    Bintang laut adalah hewan invertebrata laut yang bergerak bebas dengan menggunakan kaki-kaki tabungnya. Duri yang ada di bintang laut berfungsi untuk membantu mempertahankan diri predator. Biasanya hewan ini berkaki lima." Rafaela menjelaskan tentang bintang laut secara rinci, kemudian Ia mengambil bintang laut itu dan membawa ke laut.

    "Serafine," Rafaela memanggil namaku, aku menoleh dan memiringkan kepalaku. "Ada apa?" tanyaku.

    "Terkadang hewan itu membuat kita bahagia, seperti kucing. Dengan wajahnya yang imut, mereka bisa mendapatkan perhatian manusia. Dan hewan yang membuatku tertarik adalah bintang laut dan beberapa orang juga menyukainya. Apa hewan yang kamu suka?" Pertanyaan Rafaela membuatkan kebingungan, karena selama hidupku aku tidak pernah menyukai beberapa hewan.

    "Aku tidak tahu...," Aku menggelengkan kepalaku. Menundukkan kepalaku ke bawah karena merasa malu.

    "Kalau gitu, coba cari hal yang kamu suka." jawab Rafaela. Setelah itu, Ia melambaikan tangannya, berjalan pergi dari pantai. Aku hanya berdiri di sana, menengok ke kanan. Aku melihatnya lagi dari kejauhan, Ia menebar beberapa kelopak bunga ke laut.

    Dan aku dengar juga, dia sering sekali melakukan hal seperti itu. Dengan penasaran, aku mendekatinya. "Halo, boleh kenalan?" tanya kepada orang itu.

    Orang itu menoleh. "Tidak tertarik, sana pergi." ketus lelaki itu, kembali menebar kelopak bunga yang ada di mnagkuk yang Ia pengang.

    Sombong juga ternyata, aku harus ngapain biar dia mau ngobrol sama aku? Aku berpikir sejenak, namun tanpa sengaja melihat beberapa batang bunga yang terletak di sekitar pantai. Aku mengambil beberapa bunga yang jatuh itu, terdapat enam batang bunga yang terletak begitu saja di pantai.

    Setelah aku mengumpulkan bunga-bunga itu, aku menghampiri lelaki itu dan memberikannya bunga itu padanya. Lelaki itu menoleh, pupil matanya sedikit membesar ketika melihat bunga itu.
"Boleh, selama kamu punya bunga," Dia mengambil bunga itu, mencium harumnya bunga itu. Setelah itu ia melemparkannya ke laut.

    Dipikir-pikir buat apa juga ya kasih bunga kalau nanti bakal di buang ke laut? anak kurang ajar.
Lelaki itu menolehkan, menatap padaku. "Aku Sandra, salam kenal ya," ucapnya dengan bibir yang melengkung ke atas.

    "Aku serafine, salam kenal juga ya." Aku melambaikan tanganku padanya. Aku tanpa sengaja melihat seperti sepasang suami istri yang sedang duduk di dekat perairan pantai. Sang wanita seperti sedang menangis seperti kehilangan sesuatu, pria yang berada di sebelahnya mengelus halus punggung wanita itu.

    "Sandra, mereka siapa? kok merekan nangis?" Aku bertanya kepada Sendra, menunjuk ke pada mereka yang berada di belakangnya.

    "Mereka itu orang tua dari salah satu anak yang hilang, di berita sih katanya anak mereka hilang di culik. Kasihan ya," Sandra memutar badannya ke belakang untuk melihat dua orang itu.

    Pandanganku tanpa sengaja beralih ke keluarga kecil yang sedang bermain di pantai. Mereka seperti keluarga yang bahagia bukan? Aku ingin sekali seperti itu. Tapi Ayah sampai sekarang belum kembali.

    "Serafine?" Sandra tanpa sengaja melihatku yang tanpa sadar mengeluarkan air mata. Air mataku mengalir begitu saja di pipiku.

    "Serafine! Kamu kenapa?!" Sandra dengan cepat meletakkan tangannya di pipiku, ibu jarinya mengusap air mataku.

    "Aku juga gatau, aku pengen ayah pulang." ucapku dengan air mata yang terus saja mengalir.

    "Ayah kamu bakal pulang kok. Kalau gitu mau berenang aja ga?" Sandra mengajakku berenang. Dengan cepat Ia melepas sepatunya termasuk kaus kaki yang Ia pakai.

Siapa itu Rafaela? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang