Part 10

219 9 1
                                    

"Lo kenapa, Jes? Kok kesel gitu? Tadi lo kemana?" tanyaku bertubi-tubi

"Haduh.. Sheina sayang, nanyanya satu-satu dong. Oke gue jawab. Gue nggak kenapa-napa tadi gue dari toilet." Jessie berdusta.

Bunyi peluit dari sabeum menghentikan obrolanku dengan Jessie. Pemanasan dimulai dan latihan seperti biasa. Entah, aku merasa ada perbedaan di diri Jessie dan Nico. Jessie lebih diam hari ini. Dan Nico biasanya selalu menyapa saat melihatku. Tetapi kali ini, tersenyum pun tidak. Ada apa ini? Apakah mereka ada masalah?

Sepulang latihan, Nico masih tetap tidak menyapaku atau sekedar mengobrol. Aku pikir, mungkin dia ada masalah. Aku segera menunggu gerbang karena Pak Supri sudah menunggu.

Setelah lelah latihan, aku bukannya disambut dengan baik tetapi disambut dengan ayah dan bunda yang sedang adu mulut. Aku memutuskan untuk menguping. Sebenarnya ada apa dengan mereka?

"Kamu egois, yah. Kenapa kamu terlalu sibuk dengan dunia kerjamu. Dan sekretaris pribadi kantor? Ada hubungan apa kalian?!" ucap bunda yang hampir menangis.

"Aku tuh kerja keras, bun! Untuk membuat keluarga ini sejahtera! Tentang sekretaris pribadi, itu bukan urusanmu!"

"Ayah, keterlaluan! Percuma saja jika ayah bekerja keras dan memdapat uang sebanyak apapun kalau ayah tdak mempunyai waktu untuk keluarga kita!"

"Terserah apa katamu! Aku mau kita cerai!"

Deg!
Aku terkejut. Aku tak percaya dengan ini. Ini seperti mimpi. Aku menangis, ayah bundaku menyadari bahwa aku mendengar percakapan mereka sedari tadi. Aku berlari kekamar dan langsung menguncinya. Ayah bunda mengetuk pintu kamarku namun aku tak menghiraukannya. Aku menangis sejadi jadinya. Sampai aku lelah menangis, aku tertidur.

Aku bangun dipagi hari, hari ini aku sangat tidak bersemangat. Mentalku jatuh. Aku kembali menangis. Aku berniat untuk pergi dari rumah ini, aku tak tahan dengan ayah dan bunda yang selalu berkelahi dan mereka egois. Aku merasa tak dianggap di rumah ini.




Baru aja masalah Sheina sama Jessie selesai. Sekarang, ayah dan bunda Sheina. Stay strong, ya Sheina.

Gimana readers?
Nice or bad?
Dont forget to tap the star, guys
Arigatou.

Best Friend vs BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang