CH 12

651 47 3
                                    

Mingyu terbangun dari tidurnya, sedikit tersenyum senang kerana telah menghabiskan masa selama 3 hari berduaan sama Wonwoo. Wonwoonya..
Mata Mingyu langsung terbuka lebar saat merasakan bagian kosong di sampingnya. Wonwoo tiada di kasur untuk menyambutnya bangun siang seperti biasa.

"K-Kak Won.." Mingyu panik, memakai piyamanya sembarangan dan berantakan.

Bunyi derapan langkah terdengar kuat dan pantas, Mingyu menuruni tangga ke lantai satu dengan tergesa-gesa sembari matanya mencari bayang-bayang Wonwoo. Sementara bibirnya tidak berhenti-henti merapalkan nama Wonwoo.

"Kak Won.. Kak Won.."

"Sayang, kenapa berlari di tangga?" Wonwoo sedikit menjerit saat melihat Mingyu yang hampir terjatuh, ia yang bangun terlebih dahulu kerana haus dan lapar mengharuskannya meninggalkan Mingyu sebentar.

Sedetik kemudian, badannya yang lebih kecil sudah berada dalam dekapan Mingyu, hampir remuk kerana pria itu memeluknya kuat. Wonwoo sedikit meringis sebelum membalas kembali pelukan itu dan mengusap belakang Mingyu.

Saat merasakan Mingyu menjadi sedikit lebih tenang, Wonwoo melonggarkan pelukan mereka, mengusap air mata Mingyu di hujung matanya. "Kenapa kamu menangis..?"

"K-Kak Won!! Kok K-Kak Won tinggalin Mingyu t-terus sih?!" Pria yang lebih tinggi itu memarahinya. Pipi dan matanya merah, mulutnya mencebik saat merasakan sebal.

Wonwoo terkekeh sebelum berjalan ke sofa di ruang tamu, dengan Mingyu yang masih memeluknya dari belakang, layaknya seperti puppy. Suara Mingyu merengek terdengar saat Wonwoo tidak meresponnya malah kembali menertawakannya.

"Aku cuma ambil minuman, Mingyu.." jelas Wonwoo langsung menepuk tempat duduk di sampingnya ke Mingyu.

Tapi pria itu tidak menurutinya dengan segera melainkan duduk dengan gerakan perlahan dengan mulut yang terbuka. "Kenapa?" Soal Wonwoo yang kebingungan.

"K-kenapa Mingyu?"

"Huh?"

"Kak Won kenapa p-panggil Mingyu, Mingyu?" Wonwoo melihat pria itu cemberut sembari menunduk memainkan jemarinya.

Wonwoo sedikit tidak mengerti apa yang pria itu maksudkan. "Kan nama kamu, Mingyu.."

"P-panggil sayang."

Oh. Jadi itu yang membuatkan suaminya ini bertambah sebal. Ah manisnya.. Bolehkah Wonwoo menerkamnya saat ini. Wonwoo ingin sekali merusakkan pikiran pria ini dengan dirinya lagi. Tapi, untuk saat ini Wonwoo ingin mengerjainya sahaja. "Kenapa begitu?"

Kepala Mingyu langsung terangkat, berusaha mencari kontak mata dengan Wonwoo. Kak Won nya.. Mingyu semakin cemberut, sebal kerana Wonwoo memilih untuk menekan tombol remote televisi. "Panggil Mingyu s-sayang, Kak Won.."

Remote kini sudah bertukar tangan, meski televisi masih terbuka, Mingyu membiarkannya dan langsung membuang remote itu kemana-mana. Perhatian Wonwoonya jadi tidak fokus kerana sibuk memilih acara tv. Mingyu gak suka.

⚠️ Slight Matured Content ⚠️

Mingyu mulai mencapai tangan Wonwoo, meski terlihat ragu tapi ia membawa tangan itu ke pipinya. Dan memaksa Wonwoo untuk menatapnya. "Kak Won.."

Sial. Trik puppy-eyes nya itu hampir aja berjaya jika Wonwoo tidak sadar dengan segera. Wonwoo tidak menarik tangannya, ia turut mengusap pipi dan rahang pria itu perlahan, sehinggalah ibu jarinya berhenti di hadapan bibir lembut dan tebal Mingyu.

"Hmm.. bagaimana jika setiap panggilan sayang ku tukar dengan sebuah ciuman darimu?"

Pipi Mingyu memerah, tapi langsung mendekatkan dirinya dengan Wonwoo. Seperti menunggu sesuatu. Wonwoo tersenyum senang, menghadap Mingyu.

MATRIMONY [MINWON FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang