⚠️. MATURED CONTENT ⚠️
Keduanya duduk di kamar mereka, saling berhadapan antara satu sama lain. Wonwoo melihat ke arah Mingyu yang di hadapannya masih tertunduk malu sembari memegang bahagian bercak ungu yang semakin menggelap sebelum Wonwoo meraih tangan yang bebas.
Perlahan ia meninggalkan usapan lembut dan membagi kehangatan untuk pria yang lebih muda. "Mingyu.."
Ia mengangkat dagu Mingyu ke atas agar mereka berdua bisa bertatapan. "Apa pendapatmu tentang apa yang ku lakukan terhadapmu itu?"
Mingyu tidak menjawab malah ia semakin giat menggigit bahagian dalam bibirnya. Sebelum kembali menatap Wonwoo ragu-ragu lalu membenamkan kepalanya ke bahu Wonwoo, sedikit merengek.
"Kau malu oh?" Usapan kecil Wonwoo berikan ke belakangnya yang hanya dibalas dengan Mingyu yang menggumam tidak jelas.
"Dengarlah apa yang ingin ku katakan terlebih dahulu" sebut Wonwoo kembali membangunkan Mingyu ke postur duduk semula.
Wonwoo menghela nafas sebelum menjelaskan. "Kau tahu kita sudah nikah kan? Menurutku itu adalah hal wajar untuk kita. Tapi Kak Won ga mahu memaksa Mingyu sesuatu yang ga Mingyu suka."
Mata Mingyu terkebil-terkebil saat mendengar apa yang diperkatakan Wonwoo. "K-Kak Won.."
"Itu cuma sebahagian kecil dari keseluruhan. Jadi Kak Won pengen tahu apa yang Mingyu rasain, kalau Mingyu ga suka gapapa kok Kak Won ga marah dan ga akan ngelakuin itu lagi ke kamu."
"E-Engga Kak Won. M-Mingyu ga tahu apa itu tapi Mingyu s-suka. Cuman Mingyu m-malu."
Kembali Mingyu yang berusaha menegaskan. Hati Mingyu sedikit deg degan saat mendengar Wonwoo bakal berhenti melakukan itu. Ia tahu ia gabisa menuhi permintaan dan kebutuhan seperti yang Wonwoo lakukan tapi Mingyu mahu, mahu coba belajar. Mahu bahagiain Wonwoonya.
Tidak mahu jika kekurangannya akan membuat Wonwoo pergi. Tidak ingin sekali lagi melihat Wonwoo bersama sosok yang lain. Seperti kupu kupu yang membuatnya tenggelam tempoh hari.
"B-bantu aku Kak Won. K-Kak Won bisa lakukan apapun ke aku. Jangan s-sama yang lain." Mingyu merayu hampir teresak. Tangannya dengan pantas menarik-narik baju di bagian lehernya turun, berusaha menunjukkan ruangan kosong yang bebas untuk Wonwoo ninggalkan bekas.
Wonwoo dengan segera menghentikan. Menahan Mingyu daripada bertindak di luar kawalan. "Hey Mingyu, bertenanglah. Shhh.."
Ia segera menangkup kedua belah pipi Mingyu, dapat dilihat bagian matanya yang memerah sambil mulutnya menggumam nama Wonwoo tanpa henti. "Tenanglah, maafin Kak Won.."
Mingyu menarik nafas lega saat merasakan kehangatan tangan Wonwoo yang menangkup pipinya. Matanya yang masih memerah bertatapan dengan penuh rasa bersalah, namun juga penuh dengan cinta dan kerinduan. Ia merasa terlalu beruntung memiliki seseorang seperti Wonwoo di sisinya.
"Wonwoo..." gumamnya dengan suara serak, mencoba mengekspresikan rasa syukurnya atas keberadaan orang yang begitu peduli dengannya.
Wonwoo tersenyum lembut, mencium pelan kening Mingyu sebelum menjawab, "Tidak apa-apa, Mingyu. Aku mengerti bahwa kita berdua masih belajar satu sama lain."
Perasaan lega dan hangat membanjiri hati Mingyu saat ia merasakan pelukan hangat Wonwoo. Ia merasa aman dan terlindungi di pelukan orang yang dicintainya.
Namun, di balik rasa bahagia itu, Mingyu masih merasa cemas. Ia sadar bahwa masih banyak hal yang perlu ia pelajari dan takut bahwa kekurangannya akan membuat Wonwoo kecewa.
Wonwoo merasakan getaran ketidakpastian dalam pelukan Mingyu dan memutuskan untuk memberikan dukungan lebih lanjut. Perlahan ia melingkarkan kedua tangannya ke leher Mingyu, sebelum menaiki pangkuan pria yang lebih muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
MATRIMONY [MINWON FF]
Fanfic⚠️ MATURED CONTENT ⚠️ Sebuah perjodohan klasik antara Jeon Wonwoo bersama pria keterbelakangan mental, Kim Mingyu. ⚠️ REMINDER : -BxB -Dominant Bottom x Submissive Top -Rate M -Read at your own risks