💧 Epilog 💧

47 6 4
                                    

Layar besar di sebuah ruang komputer khusus seukuran dengan dinding ruangan. Penuh. Menampilkan tayangan televisi yang sedang menyiarkan secara langsung ajang penghargaan jurnalis metropolis tahun ini.

Lex tidak bisa menyembunyikan senyumnya yang terbit begitu nama putrinya dipanggil. Tidak apa, putrinya itu sempat mau menyebut dirinya di ucapan terima kasih yang pertama meski urung. Dunia belum boleh mengetahui Resti Queen adalah putri kandung Lex Luthor sehingga marga belakang nama putrinya hanyalah L tanpa diketahui kepanjangannya.

Namun, ada yang membuat Lex merasa kesal dari tayangan tersebut. Dari sekian banyak penonton yang hadir secara langsung di tempat acara, kenapa harus lelaki dengan rambut hitam gelap bermata biru dengan banner besar di tangan yang sering disorot? Putra dan putri bungsunya juga sempat tertangkap kamera tetapi hanya sebentar.

"Cih!" Lex berdecak sebal.

"Harusnya Anda menghadirinya secara langsung, Tuan Luthor." Maurind Waller, sang asisten berkomentar dari belakang kursi Lex.

Diliriknya si asisten yang saat ini masih bergelut dengan memprogram sebuah senjata khusus untuk melengkapi armor milik tuannya itu.

"Acara tidak penting!" Lex menjawab.

"Hmm, ucapan Anda sedikit kontradiktif dengan tindakan yang Anda ambil. Saya sudah di sini sejak Anda menyiapkan popcorn dan bersiap menonton bahkan setengah jam lebih awal dari jadwal acara." Maurind berbicara.

Lex yang kesal melempar bungkus popcorn yang isinya sudah habis ke kepala asistennya itu. "Jangan ikut campur!"

Maurind tersenyum geli. "Rupanya benar apa kata Nona Resti."

"Apa?"

"Ternyata Anda itu ... tsundere, ya."

Jika di dalam sebuah animasi, kepala botak Lex mungkin sudah digambarkan mengepul merah dengan asap membubung tinggi di udara karena marah. Tidak ada bungkus makanan, remot TV pun melayang hingga membentur kepala berambut satu sentimeter milik Maurind. Dia sudah terbiasa, tidak mengeluh dengan tindakan Lex yang demikian.

"Berani berbicara macam-macam lagi, aku akan pecat kau!" ancam Lex.

Maurind terkekeh lagi. "Setidaknya ada satu hal yang menyenangkan. Sekarang Nona Resti sudah punya pacar baru."

"Ha? Siapa?" Lex bertanya.

"Dick Grayson. Saya dengar beliau adalah seorang polisi. Setidaknya beliau sudah tidak lagi menjalin hubungan dengan si vigilante sehingga lambat laun siapa tahu Nona Resti berhenti dari kegiatan malamnya itu."

Wajah Lex saat ini jika ditulis ke dalam kaomoji bentuknya adalah seperti ini.

(=_=)

Dick Grayson dan Nightwing itu sama saja, bodoh!

Lex tidak menyuarakan itu. Maurind tidak perlu tahu.

You Cheated On Me, Dick! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang