23. PENGGANTI SATYA?

979 71 18
                                    

Saat ini, Satya tengah berada di dalam alam bawah sadarnya. Lelaki itu mengerjapkan kedua pelupuk matanya secara perlahan. Dan saat kedua matanya terbuka lebar, Satya sadar kalau dia berada disuatu tempat yang sangat asing untuknya.

Tempat ini bukanlah di dalam kamar pribadinya yang sudah sangat dia rindukan. Bukan pula di mansion mewahnya, bukan dirumah sakit atau pun ruang tahanan yang selalu menyiksanya. Ini tempat asing yang baru Satya kunjungi sekarang ini juga.

Dimana aku?

Satya ingin bangun tapi tidak bisa, saat dia sadar kalau di tempat ini pun kondisi tubuhnya masih sama. Sama-sama lemah dan tidak berdaya, saat dia menurunkan pandangan pun yang Satya lihat kondisi tangan kanannya yang menekuk kaku di depan dada. Juga kedua kakinya yang bergelambir seperti tanpa tulang di bawah sana, tertekuk rapi diatas kursi roda.

Tubuh ini lagi! Aku sangat membencinya! Umpat Satya

Satya juga baru sadar kalau ternyata dia seorang diri di tempat ini, tiada siapapun yang menemaninya. Satya berusaha menggeliatkan kepala, mengedarkan pandangan ke sekeliling tempat ini.

Rupanya ini adalah sebuah taman yang sangat luas, terdapat banyak sekali bunga dan tanaman. Juga ada pula danau yang membentang tidak jauh dari tempat Satya berada sekarang.

Satya heran bagaimana dia bisa berada ditempat ini? Siapa yang membawanya kemari? Dia tidak melihat keberadaan Hanita, jadi siapa yang mendorong kursi rodanya kemari?

Hanita, dimana dia? Dan tempat apa ini? Batin Satya

Lelaki itu yakin kalau ini bukanlah disurga, karena dia sadar kalau tidak akan ada surga untuk pendosa seperti dia.

Tiba-tiba saja, secerca cahaya datang dan menyinari tubuh Satya. Sangat terang dan silau hingga membuat pandangan mata Satya terganggu. Kepalanya terasa sangat pusing, dia ingin menghindar tapi tubuh sialannya tidak bisa diajak kompromi sama sekali

Saat cahaya itu perlahan mulai menghilang, Satya berusaha membuka lagi kedua matanya. Samar-samar dia bisa melihat keberadaan seorang wanita yang tidak asing untuknya.

Postur dan gestur tubuh wanita itu juga model rambut, Satya yakin kalau dia adalah Hanita, istrinya. Satya senang karena menemukam keberadaan Hanita

Lelaki itu berusaha menggoyangkan tubuhnya, ingin berteriak memanggil Hanita tapi tidak ada suara apapun yang keluar dari bibirnya. Bahkan erangan kecil pun tidak.

Wanita yang Satya lihat memang Hanita, tapi dia menggendong bayi perempuan bersamanya. Hanita juga terlihat sangat bahagia, tidak ada gurat kesedihan, ekspresi datar apalagi amarah dan kekejaman yang biasa dia tunjukkan.

Hanita terlihat sangat cantik, bersahaja,lemah lembut dan tentu saja anggun. Itu adalah Hanita yang sangat Satya rindukan. Hanita nya sebelum hubungan mereka memburuk

Hanita, aku disini. Kemarilah. Panggil Satya

Kedua matanya berbinar sampai berkaca-kaca, dia sungguh merindukan Hanita.

Namun semua itu sirna setelah Satya melihat jelas kedatangan lelaki lain yang menyusul Hanita. Lelaki itu, Satya tidak pernah melihatnya entah kapan dan dimanapun itu.

"Hanita, kamu disini, sayang?" Sapa lelaki itu yang terdengar jelas ditelinga Satya

"Iya, Mas" Hanita menyahut

Membuat degup jantung Satya berdetak tidak karuan. Berani sekali lelaki itu memanggil istrinya dengan panggilan sayang, terlebih lagi Hanita juga tidak menolak dan justru terlihat sangat menyambut lelaki didepannya itu

Belum habis keterkejutan ini, Satya kembali dibuat terpengarah dengan kedatangan seorang anak lelaki yang menyusul Hanita dan lelaki itu

"Papa, Mama..." sapa anak lelaki itu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

King Of TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang