Chapter 7 : Uang Jajan

1.1K 80 8
                                    

Nungguin ya??

Bantu vote kak.

Follow sosmed ku juga :
tiktok : 1. @munchengirl_
2. @jayyransa_

Instagram : @pittryy_19

𐙚 Happy Reading 𐙚


"Tahu nggak? Kalo di dunia itu kita bisa melihat tanda diterimanya amal kita?" Gus Zayn dengan suara beratnya kini berdiri di depan para siswa untuk mengajari mereka.

"Pasti ada yang beranggapan bahwa tanda khusyu-nya shalat adalah keberhasilan bersendu ria, menangis syahdu saat berdiri, ruku dan sujud."

"Namun sebenarnya bukan itu, tanda khusyu-nya Shalat adalah tercegahnya sang pelaku dari berbuat keji dan munkar hingga ke Shalat berikutnya."

"Seperti pada surah Al-Ankabut ayat 45 : "Sesungguhnya Shalat itu mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar."
(QS. Al-Ankabut: 45)"

"Maka seba'da Shalat,
Sang pelaku Shalat tersebut terjaga dari memperbuat yang nista dan yang jahat hingga tibanya waktu Shalat berikutnya."

"Lalu, tanda diterimanya amal?"

"Ibnu Rajab pernah berkata "Suatu tetanda diterimanya amal seorang hamba di sisi Allah adalah kala satu amal ketaatan menuntunnya kepada ketaatan lain yang lebih baik lagi."

"Pun begitu sebaliknya,
Bahwa tanda tertolaknya amal adalah kala satu amal ketaatan yang dilakui justru disusuli dengan kemaksiatan dan dia tiada tercegah dari perbuatan tercela.""

"Seorang Mukmin sejatinya tentu harus cemas akan diterimanya amal kita atau tidak."

"Maka seksamailah keadaan hati & diri kita kala selesai dari satu amal ketaatan, teriring & tersusuli dengan apa amalan kita," jelas Gus Zayn panjang lebar.

Sudah cukup lama Gus Zayn berdiri di penan sana, ia lalu mengangkat tangannya seraya melihat jam tangan yang terus berputar jarum jamnya.

50 menit telah terlewati, Gus Zayn lalu mendongak menatap 5 gadis di belakang sana. Walau tak secara langsung menatap wajah mereka, Gus Zayn tahu, mereka sekarang sedang kelelahan.

"Kalian berlima, silahkan duduk!" pinta Gus Zayn.

Mereka berlima yabg dimaksud langsung saja berlari menuju tempatnya masing-masing. Setelah mereka duduk dengan rapi, Gus Zayn langsung menghampiri meja guru, membuka lembaran per lembaran buku besar di atas meja itu.

"Kerjakan soal, di halaman 34!" tegas Gus Zayn.

Semua siswa langsung saja mengeluarkan alat tulis serta buku tugas mereka. Menulis kata per kata sesuai arahan dala buku itu. Selagi semuanya sedang sibuk, Gus Zayn terduduk di meja guru menatap ke arah depan.

Matanya hanya tertuju pada seorang gadis dengan wajah kekesalan serta melelahkan. Namun, tak sedikitpun membuat Gus Zayn berpaling. Kayla, ia lah gadis yang membuat Gus Zayn terpana. Gus Zayn bahkan tak pernah sekalipun bosan menatap gadis itu. Senyum yang selalu teduh dan manis selalu terpancar dari wajah Gus Zayn ketika menatap Kayla.

Sedang seorang siswa kini terperanjat kesal menelan amarahnya melihat Gus Zayn. Atin, ia hanya mampu terdiam menatap lekat mata Gus Zayn yang yang terus mengarah pada Kayla.

Sama halnya dengan Meira, ia menyadari tatapan Gus Zayn. Namun, ia hanya terdiam tak mau banyak berkomentar.

"Tin! Kerjain tugasnya tuh. Bentar lagi mau istirahat loh ini." Hanya itu yang bisa dikatakan Meira. Setelah mengatakannya, ia langsung kembali fokus pada tugasnya tak lagi memperhatikan sekitar.

Hmm, Atin hanya mengangguk lalu kembali mengerjakan tugasnya tak mau terlalu berpikiran.

.
.
.

"Ada yang udah selesai?" tanya Gus Zayn.

"Belum Gus!" jawab siswa dengan kompak.

"Sebentar lagi jam istirahat. Yang bekum nanti dikumpulin terus di antar me meja saya." Gus Zayn lalu membereskan mejanya.

"Gus! Mejanya di mana?" Atin, ia mengangkat tangannya lalu memberanikan diri bertanya.

"Di meja dekat jendela yang biasanya kosong," ucap Gus Zayn tanpa sedikitpun melihat ke arah siswa-siswi, ia haya tertuju pada bukunya sekarang.

"Emmm..." Atin seakan ingin mengatakan sesuatu, tapi ia akan tak yakin dengan pertanyaannya.

"Kenapa? Mau tanyain sesuatu?" tanya Gus Zayn.

"Mm. Gus masih kenal saya nggak?" tanya Atin.

"Apa anti (kamu perempuan) keluarga saya?" Bukannya menjawab, Gus Zayn malah kembali bertanya pada Atin.

"La (tidak) Gus," jawab Atin.

"Saya tidak mengenal mu," jawab Gus Zayn dengan cepat.

"Bagaimana bisa saya mengenal Anti sedangkan kita bukanlah keluarga?" tanya Gus Zayn lagi.

"Gus. Saya mantan santriwati di pesantren Al-Muhajirin." Atin seakan menahan malunya saat itu juga.

"Oh. Saya tidak pernah mengingat satupun nama perempuan yabg bukan keluarga saya. Termasuk santriwati di Pesantren Al-Muhajirin," jelas Gus Zayn. Saat itu juga, Atin seakan ingin menghilang dari dunia ini juga.

"Kayla!" panggil Gus Zayn secar tiba-tiba.

"Kamu nggak bawa uangkan? Ini." Gus Zayn lalu mengeluarkan uang dari sakunya memberikan selembar uang berwarna biru yabg langsung diambil Kayla walau dalam benaknya muncul berbagai pertanyaan.

"Uang dari siapa?" tanya Kayla menatap uang biru itu.

"Dari saya Kayla. Kan saya suami kamu, ya harus lah saya menafkahi kamu," ucap Gus Zayn dalam hati.

"Dari ayah saya yah Gus? Tapi, ini kebanyakan." Belum sempat Gus Zayn berucap, Kayla telah memberikan teori seenaknya.

"Hmm." Gus Zayn hanya mampu mengangguk tanda membenarkan perkataan Kayla walau ia tahu tak seperti itu kenyataannya.

Dibalik perbincangan dua orang itu, seluruh siswa yang menyaksikan terperanjat kaget. Bukankah tadi Gus Zayn sendiri yang bilang Gus Zayn hanya mengenal keluarganya?

"Lah Gus sama Kayla keluarga?" tanya Dhea dengan heran.

"Bukannya tadi Gus Zayn bilang Gus cuman kenal keluarga Gus aja?" Kini Lia yang maju bertanya.

Ting...Ting...Ting...

Belum sempat ada yang menjawab pertanyaan dua anak itu, bel istirahat telah berbunyi. Gus Zayn langsung mengambil buku nya dan berjalan meninggalkan kelas itu.

"Assalamualaikum," pamit Gus Zayn.

"Wa'alakumsalam, tapi Gus!"

Kayla sebenarnya ingin mengeluh tentang jajan nya yang lebih banyak dari hari biasanya, tapi Gus Zayn malah berjalan keluar kelas.

𐙚 ˚. ᡣ𐭩

"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang (mengerjakan)-nya, niscaya Kami menghapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami memasukkanmu ke tempat yang mulia (surga)."
(QS. An-nisa ayat 31)

⟣ׅ┈ׂ︩︪┈ׂ━ׂׅ┈ׂ︩︪┈⊰ ׂׂ⋄ ׅ ⃘ׅ♡⃘ׂ ׅ ׂ ⋄ׂ ׅׅׅׅׅׅׅׅׅׅׅׅׅׅׅׅ⊱┈ׂ︩︪┈ׂ━ׂׅ┈ׂ︩︪┈⟢

Pdkt mulu, bongkar kebenarannya kapan Gus??

Untuk lanjutannya aku nggak bisa janji besok yahh. Tapi pasti bakal ku lanjutkan

Setumpuk CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang