📍Chapter 7

8.2K 745 3
                                    

Ps. Sorry guys chapter 'Alfonso & Daraya' ku hapus karena itu konten spoiler jadi gakan gua keep lama-lama 🤣🤣 untuk yang belum sempat baca dan pembaca baru yang sabar aja wkwk.

Jangan lupa votementsnya guys, silent readers tolong apresiasinya 🙏

.

.

Tok

Tok

Tok

Srek

"Ada yang bisa saya babtu, tuan?" Tanya seorang wanita dewasa yang sepertinya guru yang sedang mengajar.

"Menjemput anakku. Urusan keluarga." Jawabannya singkat walaupun begitu guru itu mengerti apa yang dia ucapkan.

"Jika boleh tahu, siapa anak anda tuan?"

"Levka Alexandrovich Kiseleva dan Lesta Ivanovich Kiseleva."

Guru itu mengangguk lalu memanggil Lesta dan Levka yang sepertinya sedang serius menggambar sesuatu.

Kedua anak kembar itu menengok saat mendengar namanya di panggil, dan menunjukkan ekspresi bahagia kala melihat sang Daddy berada diambang pintu bersama guru yang memanggil mereka tadi.

"Daddy!"

Keduanya menghampiri sang daddy dengan membawa tas yang isinya sudah dirapikan kembali karena sang guru tadi bilang kalau Daddy mereka menjemput mereka karena ada urusan keluarga.

"Daddy, memangnya hali ini ada apa ko daddy jemput les sama lev sebelum jam pulang?"

"Hm, tidak ada. Daddy hanya ingin menghabiskan waktu bersama kalian karena kebetulan daddy tadi ada urusan disini."

"Dad, boleh tidak kita beltemu mommy dan kaka cantik? Les kangen~"

"Hm... Boleh. Tapi sebelum itu kita makan dulu yah, ini ssbentar lagi akan masuk jam makan siang."

"Hum. Baiklah, lev juga sudah lapal, hehe."

"Les ingin makan baso!"

"Okay, okay, ayo kita makan di kantin saja biar sekalian."

"Oteee~"

Daraya pun membawa Lea dan Lesta dalam gendongannya di masing-masing lengannya. Berjalan kearah kantin yang sudah mulai ramai oleh murid-murid yang beristirahat.

Saat sampai di kantin, Daraya dapat merasakan banyaknya tatapan mengarah kepadanya dan kedua anaknya.

Mendudukkan kedua anaknya di tempat yang kosong, Daraya pun pergi memesan setelah mewanti-wati anaknya untuk jangan pergi kemana-mana dan menunggunya kembali membawa makanan.

Setelah cukup lama mengantri, Daraya kembali ke mejanya tapi tidak menemukan kedua anaknya. Saat mengedarkan pandangannya, Daraya melihat kedua anaknya pergi menghampiri Langit dan Cheryl yang duduk di pojok dekat pintu keluar masuk.

Tanpa pikir panjang, ia menghampiri mereka dan terkejut kala melihat kedua anaknya menyelamatkan Cheryl dan Langit dari tumpahan kuah panas yang sudah jelas disengaja itu.

"BABY!"

Daraya yang panik langsung saja menjatuhkan nampannya dan menghampiri Levka dan Lesta yang sudah menangis dipelukan Langit dan Cheryl karena terkena kuah panas.

"KAU! JALANG SIALAN APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAKKU?!" Makinya sambil melempar gadis yang sengaja menumpahkan kuah panas ke arah kedua remaja berbeda gender itu.

"OM! UDAH JANGAN MARAH DULU! Ini si kembar dulu urusin!" Teriak Cheryl yang berusaha menahan Daraya sambil menenangkan Levka yang berada di pelukannya.

Tanpa menjawab seruan Kalanna, Daraya langsung menelpon Kean. "KENAN! CEPAT KE KANTIN SEKARANG JUGA DAN BERITAHU TIM APLHA UNTUK MEMPERSIAPKAN MOBIL KE RUMAH SAKIT! BABY KU TERLUKA!"

Dengan begitu Daraya memutus panggilannya dan menghampiri kedua anaknya yang masih terisak di pelukan kedua remaja itu.

"Baby... Boleh daddy lihat sebentar lukanya?"

"Hiks daddy... Sakit... Huhuhu..." Levka dan Lesta segera menunjukkan kedua tangannya yang terkena kuah panas. Diantara keduanya tangan Lesta lah yang terlihat paling parah.

"BOSS!"

Kenan berlari memasuki kantin bersama ketua tim Alpha, Zero. Melihat sang boss diantara kerumunan, dengan tanggap keduanya langsung menghampirinya.

"Kenan, cepat bawa baby ke rumah sakit. Aku akan menyusul. Cheryl dan Langit, ikutlah dengan mereka. Zero, lindungi mereka."

Kenan dan Zero sengera mengambil alih Levka dan Lesta dari pelukan kedua remaja itu. Sementara keduanya berjalan menyusul kedua pria itu menemani si kembar.

Setelah keempatnya pergi dari hadapan Daraya, pria itu langsung menatap tajam gadis penyebab masalah itu yang kini sedang menangis di pelukan para pawangnya.

Menghampiri mereka, dengan kasar Daraya langsung menarik gadis itu dari pelukan pemuda yang berstatus kembaran dari Langit.

PLAK!

"Kau! Gadis sialan! Beran-beraninya kau sengaja menumpahkan kuah panas kepada Langit dan Cheryl! Jika saja kau tidak melakukan itu kedua anakku tidak akan ccelak, dasar sialan!"

Daraya menatap gadis dengan nametag 'Amelia Widayanti Kusuma' itu dengan tajam. Gadis itu hanya menangis sambil memegangi pipinya yang ia tampar.

'Olga.'

[Y-ya, tuan?]

'Anak ini protagonis wanita?'

[B-betul, tuan.]

Saat Daraya hendak menghukumnya lagi, pemuda yang ia ketahui sebagai protagonis pria, kembarannya Langit, menghentikan aksinya.

"Cukup om! Om tuh apa-apaan sih jelas-jelas Amelia ga sengaja!" Bela Lintang yang tak terima Amelia di sakiti oleh Daraya

Daraya kini menatap pemuda itu tajam dan datar. Saat ini aura yang di keluarkan Daraya tidak main-main. Para murid sok jago itu ciut di hadapan sang boss mafia yang sedang menyamar itu.

"Tuan muda Fernandez. Ku beritahu kau satu hal. Jika dia tidak sengaja, secara logis, dia tidak akan berjalan memutar balik dari tempatnya duduk, lalu dengan secara tidak sengaja seperti yang kau katakan, menumpahkan kuah soto panas itu kearah Langit dan Cheryl yang jelas-jelas duduk di pojok dekat pintu keluar."

Deg!

Eh iya yaa, si amel kan duduk di tengah ngapain juga jalan ke tempat Langit dan Cheryl yang ada di pojok?

Wah teh ijo murah fix

Apa tuh?

Itu loh orang yg sok suci padahal mah najis. Pokoknya ppb lah

Ppb apaan lagi anjir?

Polos-polos bangsat

Anjir. Cocok sih..

Mendengar ocehan-ocehan para murid yang menjadi saksi itu Amelia menundukkan kepalanya dan mengepalkan kedua tangannya tanda dia kesal karena situasinya tidak berjalan sesuai keinginannya.

.

.

.

.

Tbc

DARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang