📍Chapter 9

8K 636 40
                                    

Ps. Makasih buat kalian yang selalu kasih dukungan🙏😭 Btw Inggris bukan bahasa utamaku jadi sorry kalau ada grammar yg acak-acakan. Sengaja untuk part ini ada pake inggrisnya biar lebih ngefeel aja gitu wkwk.

Warn!!
. Typo
. Kata-kata kasar
. Keuwuan antar bapak"💀

.

.

'I think, I'm gonna be crazy! Why the fuck I'm possessing this body?!' Daraya thought.

[Because your soul is compatible with this body, sir.]

'SHUT UP!'

This makes no sense at all. Like, why the fuck that the original Daraya always cries like a kid in his big brother's embrace when something bad happens to the twins?

Try to think about it.

Daraya Vasilyevich Kiseleva, 26 years old, a 7 feet 0.65 inch man, a father with 2 sons, and one of the feared mafia bosses.

'A FUCKING MAFIA BOSS! And a fucking grown man at that!'

Crying.

Like a kid.

Daraya honestly feels like a shit now.

It's so embarrassing to cry in his big brother's— The original Daraya brother's embrace.

A fucking grown man cries like kid!?

Pathetic!

The original Daraya was so soft hearted if it was about the twin. It hurts him so much that the feeling is so real and it IS affecting him.

'It's so suffocating, like you were being drowned in the deep of the sea.'

Daraya hates it.

Honestly.

He doesn't even know he should be laughing or crying because of this.

Daraya loathe it.

He wants to drag the original Daraya out the heavens or whatever it is, to come back right now and let him dig his own grave.

So embarrassing!

It's a shame, really. That's the only way he could do to get rid of this feeling was only to cry.

Ah, once again... Pathetic!

"Raya... Baby... Udah yaa, jangan nagis lagi. Nanti sesak."

"Baby... Udah dong nangisnya. Kan baby twins juga udah gak kenapa-kenapa. Ssh, shh, shhh... Udah yaa."

Cup

Cup

Cup

Fyodor Bogdan Sergeyev. Pria berumur 38 tahun dengan tinggi 220 cm itu kini yengah menggendong Daraya dengan posisi koala.

Sementara pria lainnya, Dimitri Rostislav Alexsei, mencoba menenangkan sang adik tercinta sambil mengusap punggungnya.

Mau sedominan apapun penampilan Daraya saat ini, bagi kedua pria itu, ia tetaplah adik kecilnya yang cantik dan imut.

Tumbuh besar bersama di lingkungan yang sama, membuat ketiganya sangat dekat satu sama lain dan selalu saling menjaga.

Terlebih lagi, dulu saat mereka masih kecil, Daraya hanyalah anak lelaki dengan fitur wajah cantik yang halus dan lemah karena tubuhnya yang sering sakit-sakitan itu. Membuat keduanya sangat protektif dan memanjakan Daraya.

Siapa yang mengira kalau anak kecil cantik yang seperti anak rusa tak berdaya itu dapat tumbuh dengan sangat spektakuler. Fitur wajah dan tubuhnya berubah menjadi lebih tegas seiring berjalannya waktu.

Serta dominasinya sebagai salah satu mafia boss yang sangat patut dihindari telah membuktikan kepada dunia kalau yang terlihat lemah tidak lah akan selalu lemah.

Tetapi semua itu tidak berlaku di hadapan kedua pria yang paling ditakuti oleh dunia bawah itu.

Hal itu sangatlah jelas.

Bagi Fyodor dan Dimitri, Daraya hanyalah seorang bocah cengeng yang sok kuat.

<>

"Ugh... Pusing..."

Ctak

"Awshh!?" Sebelum Daraya hendak meluncurkan makian, sebuah suara dengan nada tegas lebih dulu terucap membuatnya mengerjap pelan dan memandang kedua pria yang lebih tua darinya itu dengan polos.

"Tentu saja pusing. Kamu itu nangis seharian, gimana ga pusing."

"Eh... Tapi kan gua sedih, bang. Karena kecerobohan gua, baby twins di sakiti oleh wanita sialan itu."

"Huft. Gini nih jadinya kalau bayi udah punya bayi. Dapet 2 pulak. Gila sih, si Katya hebat banget bisa ngehasut nih bayi satu buat bikin bayi."

"Yeuu apaan dah. Gua udah bukan bayi lagi yaa. Udah macho ini... Masa dibilang bayi terus sih."

"Lo kan emang bayi dek. Bayinya abang."

"Huft. Terserah deh. Capek gua."

"Ututututu.... Bayinya abang ngambek. Sini, sini, tak ciom dulu~"

"Ish abang Fyo apaan deh. Geli tau ga! Ewhh..."

"Wkwkwk mampus lo."

"Diem lo dim. Lo juga mau kan cium cium baby raya lagi kaya waktu kita kecil. Ngaku aja deh njing."

"Bacot lah babi."

"Lo tuh babi. Cakep gini dikata babi, apa kabar lo yang masih dibawah gua?"

"Heh bangsat. Gini gini banyak yang klepek-klepek sama gua ya. Kaga kaya lo kaga laku-laku."

"Halah tai bilang aja lo iri, soalnya gua skali dapet, dapetnya yang kelas atas semua."

"Bacot bener dah ni tapir"

"Lo yang bacot ye punuk unta."

Kruyyyykkk~

Fyodor dan Dimitri berhenti berdebat dan menatap Daraya yang wajahnya sudah memerah karena malu.

"Abang... Gua laper dari tadi belom makan..."

"Hahaha yasudah ayo, abang akan minta koki memasak semua yang adek mau."

"Okee! Abang Dim emang the best!"

Keduanya tertawa gembira, mengabaikan sosok Fyodor yang menatap keduanya dengan sedikit cemburu.

"Abang fyo! Ayo main juga sebelum makanan tiba!"

"Oke, oke, baby tak perlu se semangat itu, kamu bisa celaka jika tak hati-hati."

"Hehehehe"

.

.

.

Tbc

Ps. Untuk visualisasi para tokoh bakal di up kalau semua tokoh udah muncul ya jadi harap sabar (^v^)

DARAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang