Yang kemaren pada minta spill, ayo kita intip chapter kali ini 👀🫣
Bocil minggir dulu ya (^v^)
Btw sorry kalau kurang ngefeel. Met malem jum'at gaes wkwkwk 🤭
.
.
.
Setelah kepergian Kenan, ruangan itu kembali hening. Andrea mulai membersihkan alat-alat kedokteran yang telah di gunakannya lalu memasukkannya kembali kedalam tasnya.
"Aku akan kembali."
Daraya mengulurkan tangannya. Dengan lembut mencengkram pergelangan tangan Andrea. Mencegah pria itu pergi.
"Stay." Daraya berucap dengan lembut. "Just for a while."
Andrea menatap Daraya dengan khawatir. Dengan lembut ia mengusak surai pria itu.
"Istirahat lah. Tubuhmu perlu memulihkan diri."
Daraya menurut, ia bersandar di dipan kepala kasur. Menatap Andrea dengan sedikit sinar kenakalan yang terpancar dari matanya tanpa melepaskan cengkramannya.
"Mungkin aku perlu sesuatu yang lain untuk memulihkan diri."
Andrea mengangkat salah satu alisnya, senyum perlahan mulai terlukis di wajahnya. "Hm, is that so? And what exactly do you have in mind?"
Jantung Daraya berdebar kencang saat ia melihat kearah dokter pribadinya. Keinginannya terlihat jelas.
"You know what I want."
Andrea menatap Daraya dengan serius. "Kau tidak dalam kondisi untuk melakukan 'itu', Raya."
Mata Daraya menjadi gelap. Cengkramannya menguat. "Please. I need you."
Andrea menatap Daraya sebentar lalu menghela napasnya pelan. Ia menatap Daraya kembali, ekspresinya melembut. Tangannya yang bebas menangkup dagu pria itu.
"Kau selalu keras kepala. Jangan menyesal."
Dengan lambat, Andrea mencondongkan tubuhnya, menangkap bibir Daraya kedalam ciuman yang dalam dan menuntut.
Daraya terbuai dalam sensasi kenikmatan itu. Ia membiarkan Andrea untuk memimpin ciuman mereka yang semakin lama semakin intens. Perpaduan antara gairah dan dominasi yang ditinggalkan membuat Daraya sesak nafas.
Tangan Andrea menjelajahi tubuh Daraya dengan lembut, berhati-hati dalam menghindari jahitan baru.
Andrea melepaskan ciuman mereka terlebih dahulu, menatap Daraya dengan tatapan yang tertutup kabut nafsu.
Daraya sedikit merasa tersesat. Di kehidupan sebelumnya, ia terbiasa memimpin, tapi anehnya ada sesuatu yang melegakan ketika ia membiarkan Andrea untuk memperlakukannya dengan cara yang tak bisa dilakukan oleh orang lain.
Tangan Andrea tegas namun lembut ketika itu menjelajahi tubuh Daraya. "Raya, kau cantik saat seperti ini." Gumamnya dengan suara serak yang penuh gairah.
Daraya mengerang lembut, tubuhnya melengkung mengikuti sentuhan Andrea. "Dre... Please..."
"Relax, baby. I've got you."
Dengan begitu, Andrea mulai mempersiapkan Daraya. Jari-jari pria itu bergerak dengan lihai. Nafas Daraya tercekat kala jari tebal itu menembus krisannya.
Mencoba sekuat tenaga menekan insting dominannya dan menyerah sepenuhnya pada sentuhan dokter pribadinya.
"Agh... D-dre..."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARAYA
Novela JuvenilTransmigration || BL AREA!! Alfonso Daraya Rozentine, seorang CEO yang mati saat menyelamatkan anak kembarnya yang di culik oleh musuh bisnisnya. Ia bertransmigrasi ke dalam sebuah novel dan menjadi seseorang yang bahkan bukan termasuk sebagai kara...