13. Kenyataan

594 48 8
                                    

"Nama pasien Enami Asa, mendapatkan luka tembak sebanyak dua kali yaitu di dada dan juga kepala bagian pelipis. Mengalami pendarahan hebat."

"Baik, lakukan operasi sekarang!"

Suasana di rumah sakit sangat mencekam. Terutama di ruang operasi. Karna dokter maupun beberapa perawat berdatangan ke ruangan operasi demi bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Yap! Enami Asa.

Baru saja tertembak peluru pistol milik Giselle sebanyak dua kali.

Kali ini di luar ruangan operasi ada Jisoo, Pharita, dan juga Rami.

Tak lupa Rami juga membawa Rora datang ke rumah sakit karna memang mendapatkan kabar yang kurang mengenakan. Karna memang Jisoo menyuruh.

"Eonnie.." Rora memeluk Rami. "Pacar gue bakalan gapapa kan hiks?!" Ucapnya sambil terisak tangis di dekapan Rami.

Rami berusaha menguatkan Rora dengan mengelus pucuk kepala Rora.

"Gue yakin Asa Eonnie bakal baik-baik aja. Lo tau sendiri pacar lo tuh diam-diam menghanyutnya." Sepertinya Rami mencoba menghibur Rora.

Rora tertawa kecil di dekapan Rami. "Hehe... Betul juga.. Mudahan dia kuat.." Ucapnya sambil lirih.

Di lain sisi Pharita sangat ketakutan sambil menggigit jari-jarinya. Karna yang ia takutkan tak hanya Asa.

Bagaimana dengan Ruka?

Saat ini Ruka sudah masuk ke ruang ICU dan telah melakukan operasi di kepalanya. Ruka mendapatkan luka serius di area wajahnya dan juga kepalanya karna beberapa tamparan dari Giselle serta pukulan benda tumpul di kepalanya. Yang jelas bukan luka tembakan.

Dan Ruka masih belum sadar juga sampai saat ini.

Lalu bagaimana dengan Ryujin?

Ya 11 12 dengan Ruka...

Sama-sama belum sadar di ruang ICU dan kasur mereka kebetulan bersebelahan.

Dan sepertinya lebih parah Ryujin.

Karna memang ia sangat dehidrasi parah karna terlalu panik saat disekap.

Ya sama-sama parah sih...

Dan bagaimana teman-temannya Ruka?

Mereka sedang berada di kantor polisi saat ini untuk diintrogasi sebagai saksi.

"Sayang? Kamu bisa ke sini? Aku harus ngurusin sesuatu."

"Iya, Sayang. Bisa."

"Yaudah aku tinggal ya? Kami di ruang operasi. Hati-hati ya, Sayang. I love you!"

"I love you too!"

Tut!

"Rita, gue mau ke kantor polisi. Ada yang mau diurus. Lo pada gapapa gue tinggal?" Jisoo yang kebetulan sedang berada di samping Pharita sontak bertanya.

"Oh.. Iya, Jisoo Eonnie. Gapapa..." Ucap Pharita mengangguk.

"Oh iya, nanti ada Jennie yang temenin kalian. Terus soal orang tua Asa sama kedua eonnienya biar Jennie yang kabarin. Karna mau gimanapun Asa emang tanggung jawab Jennie terlebih memang Asa anak buat Jennie di agensinya Jennie." Tutur Jisoo.

"Hmm.." Pharita menunduk dan mengangguk.

"Soal Ruka, gue bisa kabarin Mamanya nanti. Gue bisa omongin. Jadi tenang aja, ya?" Lanjutnya menepuk pundak Pharita sambil tersenyum.

"Yang kejadian Niki kemaren itu kita masih bisa ngehandle tanpa ada yang harus kritis begini. Tapi yang kedua kalinya emang kita harus ngelapor ke ortu masing-masing."

All Too Well (RUPHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang