12. Tegang

731 49 5
                                    

4.00 PM

"Rit.. Awhh! Sakit, Rit!!"

"Makanya main tuh pelan-pelan napa!"

Saat ini Ruka dan Pharita tengah berada di lapangan basket yang tak jauh dari kampus mereka. Mereka juga tak sendiri. Ada beberapa teman Ruka dan Pharita seperti Ningning, Jay, Lily, Junghwan, Danielle, Rami, Ahyeon, Chiquita, Rora, dan Asa.

Buset ramean. Tapi udah sesi perkenalan juga biar cepet. Karna ada beberapa yang ga kenal satu sama lain.

Ruka saat ini terpekik kesakitan karna habis terjatuh saat bermain basket ketika ingin mengambil bola di tangan Rami, ia tak sengaja menabrak Rami dan jatuh sendiri. Dan sekarang kakinya terluka dan sedang diobati oleh Pharita.

"Makanya jangan sok-sok an main basket kalo cuma mau ninggiin badan. Pendek mah pendek aja, Nyet!"

"BANGSAT!!!"

Rami selalu membuat Ruka naik pitam. Semakin mereka akrab, disitulah aura bokem Rami keluar.

Oh iya jangan lupa juga Rora yang dengan kebiasaannya ngeroasting orang itu.

"Iya anjir lo kalo pendek mah pendek aja, Eonnie!" Ucap Rora yang duduk di samping Pharita daritadi memperhatikan pacarnya main basket yaitu Asa.

Ditambah lagi Chiquita.

"HAHAHAHAHAHAH RUKA EONNIE PENDEK!!"

Itu saja dia hanya tertawa.

"Kurang ajar!" Gerutu Ruka sambil mengepal tangannya yang siap menghajar ketiga bocil yang ngeroasting dia tadi.

"Sudah mending kamu duduk aja! Gausah main dulu!" Ucap Pharita sambil menenangkan Ruka.

Ruka pun menuruti saja, kasian memang diroasting bocil.

Tampak yang bermain hanya Rami, Asa, Chiquita, Junghwan, Lily, dan Jay. Sisanya sepertinya Ahyeon, Pharita, Rora, Danielle, dan Ningning tengah duduk di pinggir lapangan basket menikmati pemandangan lapangan yang dikelilingi oleh pepohonan yang rindang. Ditambah Ruka yang juga terduduk karna ada insiden tadi.

"Nah udah aku obatin." Ucap Pharita yang selesai memberikan obat salep kepada Ruka yang terkena luka lecet. Kecil memang tapi sakitnya minta ampun baginya.

"Makasih.." Lirih Ruka menahan rasa sakit sambil tersenyum kepada Pharita.

"Iyaiya.. Duduk yang bener aja. Coba lurusin kakinya." Pinta Pharita membantu Ruka yang sedang duduk di bangku untuk meluruskan kaki Ruka.

"Awhh..!!!" Pekik Ruka saat mencoba meluruskan kakinya. Memang sakit sepertinya.

"Pelan-pelan, Sayang.."

Tiba-tiba saja Pharita bersikap lembut jika ia memanggil Ruka dengan sebutan 'Sayang' walaupun sebutan itu terdengar sengaja ia lirihkan biar Ruka tak mendengarnya karna memang Pharita malu-malu kucing.

Eitss!! Tapi jangan senang dulu, Pharita.

Ternyata ada yang dengerin dia ngomong gitu.

Tebak siapa?

Sudah pasti yang di samping Pharita tadi.

"Sayang-sayang minimal jadian sih!"

Rora yang pasti.

Pharita langsung membalikkan tubuhnya ke hadapan Rora yang memang ia daritadi membelakangi manusia panda itu.

"Jangan gitu ih gue malu, cil!" Gerutu Pharita pelan sambil memainkan giginya di hadapan Rora. Tentu sepertinya Ruka tak mengetahui apa yang dibicarakan Pharita kepada Rora barusan.

All Too Well (RUPHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang