21. "Lets Fucking Ride on Your Body, Baby Girl!" (21+)

1.6K 65 15
                                    

Kita mulai dari bagaimana Ruka membuat Pharita terhimpit di dinding ruang tamu hingga Pharita tak dapat bergerak sama sekali. Ditambah jarak wajah mereka sangatlah dekat hingga mereka dapat merasakan hawa panas yang mereka ciptakan dari hembusan nafas mereka masing-masing.

Pharita yang sebenarnya ingin namun gugup mencoba untuk mengendalikan kegugupannya itu agar ia dapat menikmati 'permainan' mereka untuk pertama kalinya.

"Aku juga baru pertama kali, jadi sama-sama belajar. Tapi makasih udah percaya sama aku terus terima ajakan aku." Bisik Ruka di depan wajah Pharita yang jaraknya sudah dekat. Sepertinya Ruka paham keresahan pacarnya itu sehingga ia berusaha meyakinkan Pharita.

Ruka lalu memainkan bibir Pharita dengan jemarinya dengan mengelus dan menekan-nekan bibir tebal manusia rusa itu.

"So? Can i?" Sepertinya Pharita paham apa yang dimaksud oleh Ruka.

Pharita yang otaknya sudah dipenuhi pikiran liarnya dengan Ruka itu sontak dengan tatapan sayu hanya mengangguk.

"Yes.. Do it..."

Dengan senyumnya yang menyeringai saat mendengar jawaban Pharita yang diharapkan itu sontak Ruka langsung mencium bibir Pharita dengan lembut terlebih dahulu sambil melumat dengan lembut. Tentu Pharita juga membalas demikian.

Tangan Pharita juga tak ingin diam begitu saja. Kini kedua tangannya beralih ke tengkuk Ruka dan mengelusnya dengan lembut seraya mengalungkan tangannya di leher pacarnya.

Tangan Ruka juga demikian tak ingin diam begitu saja. Dengan masih berciuman menikmati lumatan yang ritmenya masih pelan, kedua tangan Ruka kini memegang pinggul Pharita dan terus saja mengelusnya.

Tentu elusan itu membuat Pharita lemas dibuatnya. Ada rasa merinding dan juga ingin di'sentuh' lebih dalam lagi.

Kini tangannya Pharita yang daritadi ia kalungkan di leher Ruka dan mengelus tengkuknya juga, beralih fungsi menjadi menekan tengkuk Ruka meminta agar manusia kukang itu memperdalam ciuman mereka.

Ruka yang paham akan kode itu langsung mengigit-gigit bibir kecil bawah Pharita tanda meminta agar pacarnya segera membukakan mulutnya.

Tentu Pharita padahal akan kode itu dan langsung membukakan mulutnya untuk Ruka. Hal itu membuat Ruka lebih bisa leluasa memainkan dalam mulut Pharita tepatnya lidah. Kini mereka beradu lidah yang membuat ciuman mereka yang awalnya beritme pelan, sekarang menjadi sedikit cepat karna ulah Ruka yang memainkan tempo.

Sepertinya nafsu mereka yang sesungguhnya sudah muncul.

"Mphh..." Dehem Pharita yang berusaha mengimbangi permainan Ruka.

Karna memang mereka sedang bercumbu di dinding ruang tamu dan merasa tak nyaman, alhasil Ruka harus melepaskan ciuman mereka dan langsung menggendong Pharita dengan bridal style dan membawanya ke kamar.

"Ck! Dilepas!" Decak kesal Pharita dan mengalungkan tangannya di leher Ruka. Karna wajah Pharita dekat dengan ceruk leher Ruka, dengan nafsu yang mengebu-ngebu kini Pharita menjilati setiap jengkal leher Ruka.

Tentu hal itu membuat Ruka merasakan geli sebadan-badan.

"Rit... Ahh... Nghh... Kita ke kamar dulu, Sa-sayanghhh..." Ucap Ruka bersusah payah namun Pharita tak mengubrisnya.

Kini Ruka berhasil masuk ke kamar Pharita dan merebahkan Pharita ke kasur lalu Ruka langsung mengambil posisi duduk di pinggul Pharita.

Lalu secepat kilat Ruka langsung menindih Pharita dan menciumi bibirnya secara liar. Tangannya kini beralih meraba setiap jengkal tubuh Pharita dan berakhir ke dada busungnya.

All Too Well (RUPHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang