18. Konsultasi, Latihan, dan Sungai Han

578 48 4
                                    

Hari ini adalah hari dimana Ruka ingin melakukan konsul psikologi pada pagi hari ke salah satu psikiater yang berada di rumah sakit tempat ia dan Asa juga dirawat kala itu. Dan ia juga tak sendirian, pasti ditemani oleh Pharita dan juga Nyonya Kawai tentunya. Dan tak lupa juga mereka ingin menjenguk Asa.

Dengan menggunakan mobil Ruka yang dikemudikan oleh Daesung sang bodygruad, mereka menuju rumah sakit tanpa ada hambatan apapun. Dengan posisi Daesung sebagai pengemudi, Nyonya Kawai berada di samping Daesung serta Ruka dan Pharita berada di jok belakang.

Sesampainya di rumah sakit, Ruka langsung melakukan konsultasi kepada salah satu psikiater yang memang ternyata sudah melakukan janji pertemuan dengannya jauh-jauh hari.

"Silahkan duduk, Nona Kawai." Ucap dokter itu yang mempersilahkan Ruka duduk di depannya.

"Baik, Dokter Umji." Ucap Ruka kepada dokter yang bernama Umji itu lalu mereka sekarang duduk berhadapan.

"Okay kita akan mulai saja, ya?" Ucap Umji dan Ruka mengangguk.

2 jam kemudian...

"Jadi sekarang pikiran itu masih menghantui kamu?" Tanya Umji.

"Iya, Dok.. Saya suka ketrigger sendiri kalo misalkan kayak ada yang nyindir atau segala macam. Kayak kejadian penyekapan itu." Jelas Ruka.

"Tapi apa ada niat mau ngelukain diri?" Tanya Umji lagi.

"Gaada, dok!" Ucap Ruka yakin.

Umji mengangguk paham tanda mengerti. "Bagus kalo gitu! Tapi perlu saya tekankan bahwa kamu harus kontrol tiap bulan ya? Biar saya juga bisa mengamati apa ada perkembangan sama mental kamu."

Ruka lalu mengangguk paham.

"Ini resep obat anti depresan. Diminum kalo lagi kambuh, ya? Soalnya dosisnya juga tinggi nih! Nanti tuker aja ke apotik yang ada di lantai bawah! Bilang aja pasien Dokter Kim Yewon, itu nama asli saya." Perintah Umji dan Ruka mengangguk paham.

"Ah okay! Kalo begitu terimakasih, dok!" Ucap Ruka sambil mengambil resep obat dari Umji.

"Sama-sama. Cepat sembuh, ya?"

Ruka lalu tersenyum dan mengangguk mendengar penuturan Umji yang membuatkan semangat lagi.

"Kalo gitu saya permisi."

Tapi ketika Ruka ingin beranjak dari tempatnya, ia melupakan sesuatu dan baru saja mengingatnya.

"Hmm, Dok. Saya mau nanya, pasien yang bernama Enami Asa bisa dijenguk kan?"

Namun Umji hanya menghela nafas. "Pasien yang bernama Enami Asa sudah dirujuk ke rumah sakit lain, Nona Kawai."

"Apa?!"

Ruka terkejut bukan main. Bisa-bisanya ia tak tau kabar ini. Sambil membulatkan matanya, ia lantas bertanya lagi perihal kepindahan Asa ke rumah sakit lain.

"Se-sejak kapan?" Tanya Ruka terbata-bata.

"3 hari yang lalu. Keluarga Enami mengajukan ke Seoul Central Mental Health Clinic. Katanya memang ada dokter kenalan mereka orang Jepang yang kebetulan kerja di rumah sakit itu. Jadi ya mau gimana lagi? Saya harus menuruti permintaan keluarga pasien." Jelas Umji.

Ruka hanya mengangguk paham. Setaunya juga rumah sakit itu adalah rumah sakit jiwa yang dimana itu tempat terbaik menangani pasien dengan penyakit mental yang cukup parah.

Apakah Asa memang separah itu? Pikirnya.

---

Setelah Ruka menukarkan resep obat di apotik rumah sakit lalu mengambil obat tersebut. Ruka, Pharita, Nyonya Kawai dan juga Daesung memutuskan untuk pulang ke apartemen Jisoo terlebih dahulu. Terlebih hari ini juga adalah jadwal pertemuan sekaligus latihan pertama antara Ruka dan Chaeryoung pada siang hari sebelum tampil di acara pernikahan Yeji dan Lia.

All Too Well (RUPHA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang