Heeseung menyelipkan anak rambut Chaterinna dengan lembut sebelum memberi kecupan pelan pada hidung wanita itu. Mereka masih saling menatap satu sama lain dengan senyum yang belum luntur sama sekali.
"Mama kamu udah tidur?" Tanya Heeseung pelan.
Chaterinna mengangguk, "udah, kok."
Pria dengan rambut masih setengah kering itu menarik tubuh Chaterinna agar menempel dengannya, kini kepala Heeseung sudah bertengger di perpotongan leher Chaterinna untuk mengendus wangi tubuh yang selalu ia inginkan setiap saat.
"Then you can make a sound, but not too loud." Bisik Heeseung tepat di telinga Chaterinna sebelum dia akhirnya memulai permainannya dengan perlahan.
Heeseung meremat punggung Chaterinna saat dia tengah asik memainkan lidah, gigi serta hidungnya di leher wanita itu. Kini tangan Heeseung mulai bergerak untuk menarik kepala Chaterinna agar dapat leluasa menciumi seluruh wajah itu. Sampai akhirnya mendarat pada bibir dan di sana mereka mulai saling melumat, memainkan lidah dan mengakses seluruh gigi satu sama lain.
"Mhh, Heeseung." Erang Chaterinna terdengar sangat lembut sehingga berhasil membuat tubuh Heeseung cepat bereaksi.
Heeseung pun menghentikan kegiatan mereka sesaat untuk mengambil nafas yang terasa sesak. Kegiatan yang begitu candu bisa saja membuat mereka lupa jika, mau bagaimana pun mereka tetap butuh bernafas untuk hidup. Dengan nafas yang terdengar begitu berat, Heeseung mengucapkan sebuah kalimat kepada Chaterinna dengan matanya yang mulai sayu.
"Want to lead?"
Chaterinna cukup terkejut namun sesaat setelahnya ia menyuruh Heeseung untuk duduk bersandar pada kasur agar dia dapat mudah memulai pemainannya. Entah mengapa pada saat-saat seperti ini Heeseung terlihat berbeda, dia tetap mendominasi walau sebatas tatapan saja namun kini pria itu benar-benar menyerahkan semuanya kepada Chaterinna.
Heeseung menatap bingung sembari menaikkan sebelah alisnya, Chaterinna tidak berkutik sama sekali. Wanita itu asik duduk di tepi kasur sambil menatap wajah Heeseung ragu. Tidak, sebenernya bukan ragu, hanya saja ini pertama kali untuknya memimpin.
"Are you confused about where to start?" Heeseung bertanya dan mendapatkan anggukan pelan dari Chaterinna.
Pria itu tersenyum lalu menepuk pahanya pelan memerintah agar Chaterinna duduk di atas pangkuan nya sekarang, "sit here, let me teach you."
Mengumpat dalam hati karena sungguh, bagaimana bisa ada orang terlihat begitu gagah di saat seperti ini? Heeseung benar-benar dapat mengatasi ini dengan baik.
Chaterinna pun perlahan merangkak dan duduk berhadapan di atas pangkuan Heeseung. Wanita itu mengukir senyum tipis saat menyadari jika Heeseung sudah menahan sesuatu di sana. Heeseung menyandarkan kepalanya lalu menatap mata indah itu dengan lamat.
Chaterinna tanpa sadar seolah mendapat dorongan besar untuk langsung meraup bibir tipis milik Heeseung dengan dalam. Tangan Heeseung pun tidak tinggal diam, tangannya segera ia gunakan untuk melepas kaitan bra yang di kenakan Chaterinna.
"Hgmmh.. your hips." Geram Heeseung tertahan karena Chaterinna sedang asik membuka pakaiannya sendiri sehingga tidak sengaja membuat seluruh tubuhnya bergerak tepat di atas pria itu.
Gelap, tatapan keduanya menjadi begitu gelap. Chaterinna mendekatkan dadanya memberi perintah tanpa bicara agar Heeseung segera bermain di sana. Tentu saja Heeseung tersenyum dan langsung meraup benda itu begitu lembut.
Chaterinna kesulitan menahan dirinya untuk mengecilkan suaranya. Heeseung begitu gila, kepalanya cukup pening hanya dengan pemanasan yang begitu panas saat ini.
"Emh, don't bite it!" Mengerang cukup keras membuat Chaterinna langsung menutup mulutnya panik, Heeseung dengan santai merespon nya hanya dengan tawa pelan.
"Chaterinna, can I beg you?"
"Why?"
"I can't stand it anymore,"
。:゚(Bite To Heal)゚:。
Chaterinna membuka matanya pelan lalu mengubah posisinya menjadi duduk, menatap tembok sembari mengumpulkan nyawa yang begitu lambat masuk pada dirinya. Tiba-tiba Chaterinna menepuk jidatnya dengan kencang lalu memejamkan matanya, entah mengapa rasa sentuhan hangat, suara nafas, dan kasur yang berdecit pelan masih begitu menempel di kepalanya. Bagaimana cara dia memimpin semalam, walau sedikit kikuk, Heeseung dapat menuntunnya dengan sangat baik.
Mata melirik kearah sekitar yang ternyata kini Chaterinna sudah berada di kamarnya, dan pas sekali sang mama baru saja keluar dari kamar mandi dengan wajah heran.
"Kenapa kamu pukul muka kamu begitu? Kamu pusing?" Tanya wanita paruh baya itu.
Chaterinna tersenyum kikuk. "Gapapa, kok. Aku mau mandi, dulu."
Saat Chaterinna berjalan melewati sang mama dengan terburu-buru menuju kamar mandi, diam-diam Heeseung tersenyum kecil di balik pintu yang baru saja ingin dia ketuk. Dia mendengar suara yang begitu berbeda dengan tadi malam.
Klek.
Pintu dengan tiba-tiba terbuka menampilkan wajah semakin bingung wanita paruh baya itu. Heeseung yang cukup terkejut hanya bisa membungkuk sopan lalu mencari topik yang bisa di bicarakan nya di saat-saat seperti sekarang ini.
"Tante, mau makan?" Tawarnya lalu mendapat gelengan peran dari wanita itu.
"Tunggu Chaterinna saja,"
Heeseung mengangguk paham. Mama Chaterinna berjalan menuruni anak tangga dengan hati-hati, Heeseung sudah coba menawarkan bantuan tapi mama Chaterinna menolak keras dan memilih turun menuju ke dapur sendiri.
Saat sudah memastikan wanita itu benar-benar sampai di lantai satu, Heeseung masuk ke dalam kamar yang kini sudah menjadi milik Chaterinna. Pria itu berjalan mendekat kearah kamar mandi dan mengetik pintu tersebut pelan.
"Sabar, ma."
Heeseung tersenyum, "nggak, ah. Saya orangnya nggak sabaran, ini saya dobrak aja, ya?"
Chaterinna yang menyadari suara pria yang masih begitu melekat di telinga langsung terdiam. "Diem, Seung!"
"Chat, aku buka, ya?"
"SEUNG, DIEM!"
"So? What if your boyfriend comes in with you? Is it a big deal?"
"HEESEUNG! SHUT UP!"
Heeseung? Tentu saja dia hanya asik cengingisan dengan tingkahnya yang begitu suka menggoda Chaterinna.
hallo! i'm here. Maaf tiba-tiba menghilang karena aku sibuk nontonin MPL hehe. btw, someone came to fateplus in Jakarta? come meet me! I was there on day 2. love u guys! kapan² aku update lagi, soalnya Chaterinna sama Heeseung udah mulai asik pacaran.
To be continued>>>>>>>>>>>>>
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE TO HEAL | LEE HEESEUNG
Fanfiction[18+] "Please bite and heal me, Seung." warning : harsh words, mental health, mature content. Start : 20-01-24 End : -