Chaterinna merasa tubuhnya sangat kelelahan seperti ingin mati rasanya sekarang, kepalanya pusing dan nyeri di sekujur tubuh. Dia kambuh lagi, karena penyakit tersebut, kadang kala membuat Chaterinna tidak bisa melakukan kegiatan apapun, sangat menyiksa. Gadis itu menyandarkan kepalanya pada kulkas dengan tubuh yang mulai lemas seperti akan ambruk sekarang.
Niatnya tadi Chaterinna ingin mengambil air di kulkas milik Heeseung, namun mendadak untuk berdiri saja rasanya sangat sulit. Tubuhnya bergetar hebat, dia tidak kuat lagi.
Chaterinna mendudukkan dirinya di bawah lantai sambil mengatur nafasnya yang terasa sesak. Sakit, itulah yang terus terucap pelan di mulutnya.
Heeseung yang baru saja selesai mandi langsung melihat bagaimana tubuh mungil itu kini tengah bersandar lemah di lantai. Heeseung langsung berlari mendekati Chaterinna dan mengangkat tubuh gadis itu agar segera bangun.
"Kenapa? Chaterinna? Hey?" Heeseung membopong tubuh gadis itu dan membawanya ke lantai dua, dimana kamar ruang tamu serta kamarnya berada.
Heeseung membawa masuk Chaterinna ke kamar khusus tamu dan membaringkan tubuh lemas itu ke atas kasur. Gadis itu juga sudah mandi sejak tadi karena terkena lelehan ice cream.
"Chaterinna, gue harus apa? Air? Hey, Can you talk something? " Ujar Heeseung lumayan panik karena Chaterinna terus mencoba mengatur nafasnya. Seketika Heeseung terdiam dan menjauhkan dirinya dari Chaterinna yang masih tidak berdaya.
Ingatannya jelas, terputar di kepalanya dengan sangat jelas. Ingatan yang sudah lama tidak terbayang olehnya tiba-tiba muncul kembali.
Chaterinna membuka matanya perlahan lalu menatap Heeseung, "badan gue sakit semua,"
"Mau ke rumah sakit?" Tanya Heeseung.
Chaterinna menggeleng, "jangan, gue nggak ada uang buat biaya rumah sakit sekarang."
Tangan Heeseung seketika terkepal dan membuang wajahnya. Persis, Chaterinna persis seperti dirinya yang dulu.
"Kita ke rumah sakit, ya? Soal biaya nggak usah di pikirin." Heeseung langsung kembali membopong tubuh Chaterinna namun tangan gadis itu langsung mencengkram erat bahu Heeseung lalu menggeleng pelan.
"Gue udah gapapa, serius! Cuman butuh tidur aja." Jawab Chaterinna.
"No, ur not!"
。:゚(Bite To Heal)゚:。
Heeseung menarik ke atas selimut yang di kenakan Chaterinna saat ini agar gadis itu bisa tertidur dengan nyenyak. Dengan usaha sekuat tenaga, Heeseung akhirnya berhasil membawa Chaterinna pergi ke rumah sakit. Anak itu sungguh tidak baik-baik saja, kondisinya buruk bahkan sangat buruk.
"Seung," panggil Chaterinna saat Heeseung hendak pergi ke kamar mandi.
"Apa?"
"Thank you, sorry to bother you."
Heeseung mengangguk singkat lalu kembali berjalan ke kamar mandi untuk berganti pakaian, lantaran saat membopong tubuh Chaterinna menuju IGD, gadis itu malah mendadak mimisan dan mengenai pakaian yang di pakainya. Untung saja Heeseung sudah mengisi bensin mobilnya, kalau tidak bisa berabe karena terakhir kali dia menggunakan mobilnya itu sekitar 2 tahun lalu.
Heeseung lebih suka berjalan, di malam hari sendirian.
Clak!
Pintu kamar mandi kembali terbuka, memperlihatkan Heeseung yang sudah berganti pakaian lebih santai. Menggunakan celana pendek hitam dan kaos putih.
"Gue denger dari dokter. Lo gagal ginjal akut?" Tanya Heeseung sambil mengisi daya ponselnya yang sudah sangat merah.
Chaterinna menoleh sedikit dan mengangguk, "mungkin? Nggak tau, biarin aja."
Heeseung menghela nafas lalu mendudukkan dirinya di pinggir kasur, menatap Chaterinna dengan tatapan yang sulit di artikan. Karena tatapan itu, Chaterinna teringat akan sesuatu.
Tatapan yang sama saat Heeseung memainkan tangannya di sekitar paha Chaterinna. Tatapan yang mengunci seperti mengikatnya dengan kuat.
"Kenapa?" Tanya Chaterinna membuat Heeseung menaikkan alisnya sebelah dengan bingung.
"Apanya?"
"Katanya nggak nafsu sama orang penyakitan, tapi pegang-pegang paha orang penyakitan sembarangan."
Heeseung terkekeh, "gapapa, lagian lo juga diem aja."
Chaterinna menatap Heeseung tajam lalu membuang mukanya karena malu. Benar juga, kenapa tadi malam dia diam saja? Bodoh.
Laki-laki itu tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya pelan, "tidur, kata dokter harus banyak istirahat. Biar sembuh, biar bisa gue pegang lagi."
Chaterinna menoleh dengan terkejut, "diem, ya, lo!"
Heeseung mengangkat bahunya tak acuh lalu membanting tubuhnya untuk berbaring di atas sofa dan langsung memejamkan matanya. "Besok cuci darah,"
Chaterinna menoleh sedikit ke arah Heeseung, "nanti kalau gue udah gajian, gue ganti, ya? Maaf ngerepotin. Padahal gue orang asing, tapi sampe segininya. Atau jangan-jangan, lo suka ya?"
"Suka apa?" Tanya Heeseung langsung membuka matanya lagi.
"Suka sama gue?"
"Ngaco!"
"Hehehehe."
To be continued>>>>
![](https://img.wattpad.com/cover/360891532-288-k699042.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BITE TO HEAL | LEE HEESEUNG
Fanfiction[18+] "Please bite and heal me, Seung." warning : harsh words, mental health, mature content. Start : 20-01-24 End : -