007.

1.3K 73 5
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, suasana sangat sunyi sedangkan Chaterinna masih menunggu kepulangan Heeseung di ruang tamu sambil menonton film acak yang menurutnya menarik untuk di tonton saat ini. Seketika kepalanya berputar, mengingat kembali banyaknya kantung darah yang sudah kosong di dalam kamar Heeseung. Sebenernya dia masih penasaran, di bilang tidak percaya dengan alasan yang laki-laki itu buat pun tapi memang benar adanya.

Heeseung adalah anak kedokteran.

Chaterinna melirik jam dinding yang terpampang jelas berada di atas tembok. Perlahan suara detik dari jam itu terdengar karena seluruh atensinya kini ada pada jam tersebut.

Klek!

Gadis itu cukup terkejut saat mendengar pintu rumah ini terbuka, kini menampilkan wajah terkejut serta bingung dari sang pemilik rumah yang asli.

"Lho? Belum tidur, Chat?" Tanya Heeseung yang kini terlihat begitu heran.

Chaterinna menggeleng pelan sebagai jawaban. Heeseung berjalan mendekat kearahnya yang masih terduduk di sofa untuk menelik segala ekspresi agar bisa menebak apa tujuan sebenernya Chaterinna masih anteng duduk di ruang tamu subuh-subuh seperti ini.

"Nungguin gue pulang?" Tanyanya lalu Chaterinna mengangguk pelan.

"Gue nggak enak masa tidur duluan, sedangkan pemilik rumahnya aja masih keluyuran." Seketika Chaterinna terdiam ketika mencium bau rokok dan alkohol dari tubuh Heeseung.

"Abis minum-minum?" Tanya Chaterinna membuat Heeseung langsung mencium baju yang dia kenakan.

"Dikit, soalnya abis ketemu orang penting."

"Gaya banget bahasanya ketemu orang penting, paling juga ketemu cewek-cewek malem makannya main sampe subuh begini!" Ejek Chaterinna memang berniat untuk bercanda, dan untungnya Heeseung pun tertawa kecil.

Tapi dia tidak membenarkan apa yang di katakan Chaterinna kepadanya barusan.

"Ngaco! Di bilang gue abis ketemu orang penting." Heeseung pun membungkukkan tubuhnya berniat untuk mendekatkan dirinya pada Chaterinna namun seketika gadis itu menjauh dan memalingkan wajahnya.

"Lo bau rokok, aneh tau nggak! Gue nggak suka baunya." Sela Chaterinna.

"Berarti kalau abis mandi boleh? Gue mandi dulu nih, 1 menit deh."

Chaterinna menatap sinis Heeseung dan segera menunjukkan jari tengahnya kepada laki-laki itu yang kini langsung tertawa terbahak-bahak sembari menyentil kening sang gadis.

。⁠:゚⁠(Bite To Heal)゚⁠:⁠。

Kini matahari terbit pada jam yang sama tentunya, cahaya yang masuk membuat mata Chaterinna sedikit terbuka membuat dia langsung terbangun dari tidurnya. Dia berada di kamarnya sendiri, karena memang sehabis Heeseung pulang kemarin Chaterinna langsung naik ke kamarnya lalu tertidur dengan lelap.

Di awali nya pagi dengan meminum segelas air putih, sebenarnya para penderita gagal ginjal tidak boleh meminum air terlalu banyak karena fungsi ginjal yang sudah tidak berjalan dengan seharusnya. Maka dari itu, Chaterinna masih terus minum air dengan jumlah yang cukup untuk tetap menjaga daya tahan tubuhnya.

Tok! Tok!

Belum di sahuti oleh Chaterinna, Heeseung selaku pemilik rumah dan kamar ini juga pun langsung masuk sambil berhati-hati membawa nampan yang di atasnya terdapat sebuah mangkuk dan air hangat. Heeseung selalu saja bangun lebih dulu, padahal laki-laki itu juga tidur paling terakhir.

BITE TO HEAL | LEE HEESEUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang