Chaterinna melangkah masuk ke dalam ruangan dimana ibunya tengah terbaring lemas di atas kasur rumah sakit. Gadis itu mendekat kearah ibunya yang tengah tidur di ikuti oleh Heeseung di belakangnya.
"Ini mama lo?" Tanya Heeseung lalu hanya di jawab anggukan pelan dari sang lawan bicara saat ini.
Chaterinna menaruh sebuah roti kesukaan mamanya. Sudah terhitung 4 hari Chaterinna tidak menemui ibunya serta tidak kerja karena harus cuci darah dan istirahat. Sebenarnya dia sangat ingin bekerja, namun saat sudah di perbolehkan pulang oleh dokter pun Heeseung tetap melarang keras.
"Bangunin aja," ucap Heeseung asal membuat Chaterinna berdecak.
"Jangan, biarin mama istirahat. Yuk, pulang?" Pertanyaan Chaterinna barusan membuat Heeseung menaikkan alisnya sebelah. Ingin sekali dia melontarkan pertanyaan, namun sepertinya jangan dulu karena akan terdengar ambigu sekarang.
Mereka berdua pun segera keluar dari ruang rawat tersebut. Tanpa tujuan pasti, Heeseung berkeliling sejenak mencoba mencari hal yang dapat mengisi perut Chaterinna sore ini. Sambil menyetir dengan fokus, tangan sebelah kirinya mulai bergerak mengelus paha sang gadis membuat yang di sentuh langsung menepis kasar tangan itu.
Heeseung tersenyum kecil, "mau makan apa?"
"Nggak tau," ketus Chaterinna.
Heeseung melihat kearah sekitar lalu menatap sebuah restoran di sebrang jalan. Kini mobilnya berhenti sejenak karena lampu merah di perempatan yang begitu ramai, bukannya diam Heeseung malah kembali menyentuh paha Chaterinna dan mengelusnya dengan sangat lembut. Meremas sedikit membuat Chaterinna yang di perlakukan seperti itu mendapatkan reaksi alami dari tubuhnya.
Tin!
Tin!
"Jalan, Seung!"
"Iya, gue juga tau." Heeseung menginjak gas dan menyetir dengan satu tangannya karena tangan lainnya masih asik berkutat dengan paha Chaterinna yang tertutup kain rok berwarna hitam. Menuju ke sebrang jalan dimana mereka bisa mengisi perut bersama.
。:゚(Bite To Heal)゚:。
Sesampainya mereka di kediaman milik Heeseung, Chaterinna di buat bingung dengan datangnya seseorang dengan penampilan yang begitu dewasa. Menggunakan dasi dan jas yang begitu menawan, terlihat jelas jika harga jas itu bukan main mahalnya.
Heeseung mendekat kearah pria itu, "Tuan, perkenankan saya untuk memberi informasi kepada anda."
Kaku dan datar, itulah pandangan Chaterinna kepada pria yang datang entah dari mana dan sejak kapan. Tiba-tiba sudah sampai di rumah Heeseung dengan mobilnya, dan lagi-lagi bukan mobil sembarangan. Chaterinna jadi bingung sebenernya orang itu siapa, di bilang karyawan Heeseung pun terlihat tidak masuk akal karena rumah dari laki-laki itu saja sederhana, walau jauh lebih luas dari rumahnya dulu.
Heeseung menatap Chaterinna yang masih setia berdiri di belakangnya. "can you come in first? Gue punya urusan sebentar." Titah Heeseung dan Chaterinna pun langsung mengangguk, saat berniat ingin pergi masuk Heeseung malah menahan tangannya lagi dan mengucapkan kalimat yang membuat Chaterinna berdecak sebal.
"Wait in my room, nggak di kunci, kok."
"Nggak mau,"
Heeseung menatap Chaterinna dengan datar, namun tatapan itu berhasil membuat Chaterinna lagi-lagi berdecak sebal dan langsung masuk ke dalam rumah itu dan masuk ke kamar dimana tempat laki-laki bernama Heeseung itu beristirahat.

KAMU SEDANG MEMBACA
BITE TO HEAL | LEE HEESEUNG
Hayran Kurgu[18+] "Please bite and heal me, Seung." warning : harsh words, mental health, mature content. Start : 20-01-24 End : -