-54-

1K 53 2
                                    

HAPPY READING 🧸✨

jangan lupa vote and comment sebanyak-banyaknya 🤍💐

°
°
°
°
°
°
°
°

****

1 bulan setelah wisuda, akhirnya widya pun di tawarkan bekerja oleh sang ayah di kantornya karena kebetulan ada posisi kosong di kantor.

kini widya sudah seperti orang dewasa pada umumnya, ia merasakan bagaimana lelahnya bekerja seharian namun dibalik itu semua akan ada hasilnya.

"inget ya dek! jangan genit sama laki-laki lain, mas gak akan biarin laki-laki itu aman kalau berani deketin kamu" ucap mas yang entah keberepa kali ia berbicara seperti itu.

"hah ya ampun mas, kamu ngomong udah berapa kali sih? dari bangun tidur sampe sekarang udah sampe kantor" sahutku dengan jengah.

"kenapa? mau deket sama laki-laki yang lebih muda dari mas?" ucapan teddy membuat widya pusing.

"tuh kan malah ngelantur omongan mas! dengerin aku! aku nggak akan kecantol sama laki-laki lain soalnya kalau laki-laki yang seusia sama aku ga ada duit nya, mending sama kamu mas uang nya banyak haha" kataku sambil tertawa.

"astaga dek! kamu boong mana ada? perasaan mas kayaknya saldo atm ga berkurang malah segitunya aja, ga kamu pake buat belanja atau apa" sahut mas.

"kalo aku abisin yang ada kamu kaget mas, udah ah aku mau masuk dulu" kataku sambil salim

"kalau udah selesai minta jemput mang erwin, tapi kalo mas sempat nanti mas yang jemput kamu"

"okei ndan!" sahutku, lalu aku pun turun dari mobil dan masuk ke dalam kantor ayah.

"permisi mbak" kataku sambil menghampiri meja resepsionisnya.

"iya? ada yang bisa saya bantu?" ucap mbak tami yang ku lihat name tag pin nya.

"ah iya saya pegawai baru yang ngisi bagian kosong" kataku.

"sebentar ya" lalu mbak tami pun menelepon seseorang dan tak lama kemudian ia langsung membungkuk hormat kepadaku yang membuat ku terdiam.

"ekh kenapa mbak?" tanyaku dengan binggung.

"ma-maf nona, saya ga tau kalau anda anak dari tuan heru" ucapnya yang terus membungkuk.

"aduh mbak ga usah gitu gapapa, saya tau ini kantor ayah tapi aku ga mau di spesialkan disini" sahutku.

"ba-baik kalau begitu nona bisa ikut saya ke ruangan tuan di atas" ucapnya yang berjalan lebih dulu dan menekan tombol lantai 25.

ting!

sampailah kami di lantai 25, dan aku hanya menemukan 2 ruangan saja, yang 1 bertuliskan Ceo Room dan di sebrang nya tak ada tulisan apapun.

"ini ruangan tuan heru, kalau gitu saya mengantar anda sampai disini saja nona" ucapnya.

"owh iya makasih ya mbak tami" kataku sambil tersenyum.

setelah mbak tami pergi, aku pun mengetuk pintu ruangan ayah.

tok tok tok

"masuk"

setelah masuk, aku di suguhkan dengan pemandangan ayah yang tengah sibuk membolak-balik kertas di meja kebesarannya dan ada papan nama yang bertulisan Chief Executive Officer.

"sini duduk nak deket ayah"

"ayah kalo di kantor emang gini? maksudnya sampe kertas berhamburan banyak kayak gini" tanyaku yang duduk di sofa ruang ayah.

i love komandan S1-♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang