{2}🌹Daniel Roseheart🎀

116 15 1
                                    

"Apa itu? SIAPA DISANA?!" ucap dari pasukan termuda itu keras. Seketika membuat Crispin yang bersembunyi dibalik semak-semak itu langsung terkejut.

Tak pikir panjang pasukan termuda itu mulai mendekat dengan melangkah kan kudanya pelan-pelan menuju semak-semak yang menurut nya mencurigakan itu.

Rasa penasaran nya mulai tinggi ketika jaraknya sudah hampir dekat dengan semak-semak tempat persembunyian Crispin.

"Yang mulia, sihirnya ada di sekitar sini, ayo ikut dengan saya" ucap sok-sok berjubah tadi tiba-tiba, membuat seseorang yang dipanggil yang mulia itu menoleh kearahnya, hingga membuat Crispin berkesempatan untuk berjongkok jadi surainya tidak terlihat lagi.

Kemudian pasukan itu langsung pergi, orang yang disebut yang mulia itu masih penasaran dengan apa yang ada dibalik semak-semak itu, ia menoleh kembali kearah semak-semak tadi, tapi tiba-tiba sesuatu yang berwarna pink itu menghilang, orang yang disebut yang mulia itu mengernyitkan alisnya,
'Kenapa tiba-tiba menghilang?' monolog nya.

Sebenarnya dia sangat penasaran,
tapi ya sudahlah dia mengurungkan keingin tahuannya, dia mulai mengikuti pasukannya yang sudah hampir meninggalkan nya.

"Pangeran Shaw, jangan jauh-jauh yang mulia kami tidak ingin kehilangan anda ke 10 kalinya" kata salah satu anggota pasukan itu terdengar khawatir namun dia hanya acuh tak acuh pada orang yang dia khawatirkan.

Pangeran Shaw seorang pasukan yang terlihat lebih muda tadi, dia menatap malas pada salah satu pasukannya tadi yang hanya khawatir sekilas itu, kemudian satu anggota pasukan itu terfokus kembali pada sebuah peta yang dibawa.

Shaw lalu mengatur langkah kudanya sedikit cepat untuk menyusul sang pemimpin arah dipaling depan.

"Tadi aku melihat sesuatu yang berwarna merah muda, terlihat sangat halus, menurut mu itu apa?" tanya pangeran Shaw pada sok-sok berjubah yang memimpin jalan.

"Aku tidak tahu yang mulia, mungkin itu hanya bokong kelinci" jawab sok-sok berjubah itu yang tidak memandang lawan bicara dia masih terfokus pada alat yang menurutnya bisa menentukan jalan itu.

Pangeran Shaw semakin menunjukkan wajah malasnya, karena jawaban dari sang lawan bicara yang tidak serius, dia tidak pernah memiliki waktu untuk bersenda gurau bersama teman-teman nya belakangan ini, baginya aktivitas seperti yang sedang dia lakukan tidak penting, meskipun sebenarnya ini dilakukan demi sang raja yang sekarat.

Karena para pasukan itu sudah menjauh kini kesempatan Crispin untuk keluar dari persembunyiannya dan kembali ke kerajaan, seperti yang dia lihat diluar kerajaan tidak aman.

Dia bergegas berlari tidak lupa membawa mainan kesayangannya kembali menuju kerajaan.

Disisi Daniel-

Daniel dan papanya yang sedang latihan memburu dengan panah tepat di ruang latihan memanah.

Pangeran bersurai gelap itu sangat fokus sedari tadi, dia berusaha melakukan yang terbaik.

Terlihat di papan target latihan Daniel, sudah banyak sekali panah yang meluncur tetapi tidak mengenai lingkaran merah, ini memang pertama kali Daniel berlatih memanah.

Sebenarnya Daniel lebih mengutamakan latihan pedang dari pada panah.

"Ya fokus, fokus pada sasaran, tanganmu jangan terlalu kaku juga, supaya panahnya bisa tepat mengenai target" ucap sang pembimbing tak lain adalah papanya.

Sraatt

Panah dilepas oleh Daniel menuju target, namun alhasil tetap sama saja, sudah satu jam Daniel berlatih panah bersama sang papa, namun hasilnya nihil, ini memang hari pertama oleh karena itu Daniel masih sedikit kaku.

Rosest | TXT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang