HAI UP KEMBALI, "MALANG" PART KE SEKIAN.
SELAMAT MENIKMATI FOR READERS.
***
Felix Amaldran Vireil, sosok yg cukup segan walau bukan ketua organisasi gangster, rahang yg tegas dan wajah yg rupawan, mampu menciptakan para kaum hawa mengejar dan mengagumi bahkan suka dengan seorang Felix.
Sifatnya bak gangster, dan sikapnya yg dingin, terkecuali jika bersama kekasihnya, tetapi kini lain lagi ceritanya, karena tahu siapa orang yg telah mencelakakan sang adik.
Inarya yg beruntung memiliki hati Felix, berbanding balik dari itu, tetapi, ia tidak tahu mengapa selalu hati dan otaknya terhampar oleh Felix seorang.
Keberadaannya kini tengah di suatu luar rumah, tempat ia selalu bermain motor, trek-trekan dengan taruhan yg menguntungkan.
"Kali ini apa? Mobil? 100 juta?" Tanya Felix pada lawan bicaranya atau musuhnya, apa boleh dibilang teman, jika tidak selalu bertanya dan bertemu?
"50 juta dari dia" lawan bicaranya menunjuk orang yg dimaksud dengan dagunya.
Felix manggut-manggut. "Menarik, let's go" kini kedua pihak itu saling menancapkan gas yg akan di majukan secepat mungkin.
Aba-aba yg di lakukan wasit masih berstatus diam ditempat, saat wasit itu bertanya, siap atau tidak, yg jawabannya mengangguk.
Wasit pun mengapungkan kain yg dijadikan bendera itu, sehingga kedua motor kini telah maju untuk tiba di garis finish terdahulu.
Kecepatan yg sangat di atas rata-rata, itulah yg di lakukan kedua pembalap liar pada motor masing-masing.
Suatu gapaian mereka sekarang adalah sampai duluan di garis finish yg ditentukan untuk meraih kesenangan dan kemenangan semata jika dibanding dengan suatu kebahagiaan yg abadi.
Tapi kan namanya juga anak muda, setiap orang menginginkan kesenangan dan menghabiskan masa mudanya dengan bersenang-senang, sebelum jalur keterbatasan mengibar, yaitu keluarga.
Kemenangan kini dimenangkan oleh pihak Felix yg memang skillnya dan kemampuannya telah terbukti di atas lainnya.
Felix menatap lawannya yg kalah dengan senyumnya yg miring, seperti meledek kekalahan orang itu. Memang iya.
"50 juta!!! Mau abisin apaan" teriak Felix pada kawan-kawannya bertanya.
"Senang-senanglah, bir" sahut kawan-kawannya teriak pula dengan sumringah.
"Tabungin aja" teriak dari salah satu kawannya yg begitu sangat kencang dan mampu Felix melihat orang tersebut.
"Heh, apa-apaan lo main tabung-tabung segala, kalau punya uang itu di abisin, bukan di simpan" kata Felix dingin.
"Ya, kan, kita harus belajar hemat, gak boleh boros, kita yg masih jadi pelajar banyak kan kebutuhannya, bayar itu ini" ujar kawannya itu, seolah penasehat di telinga Felix.
"Diem lo!! Berisik!" Ketus Felix pergi dari sana bersama teman-temannya yg lain, dan meninggalkan temannya yg satu itu.
Orang itu hanya memandang semua kawannya yg pergi tanpa dirinya. "Hh, terkadang gue kasian sama Naya, tiap hari harus hadapin cowok kayak Felix" orang itu geleng-geleng dan akhirnya pergi juga.
***
Bulan bintang saat ini telah menjalankan tugasnya menyinari malam dan memeriahkan langit malam yg mungkin telah gelap gulita.
Cuaca kini berawan, dan satu orang yg tengah berjalan di trotoar, sekarang berharap tidak dengan tiba-tiba langit mengeluarkan suatu suara petir dan air hujan yg mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALANG
Novela JuvenilKisah ini mempersembahkan wanita biasa yg mati-matian berjuang hidup, meski tidak semati itu, bagi dirinya sendiri. Kalau kau mau tahu semua alur ceritanya, ikuti... Karya milik kiraniadh, yg berjudul "MALANG". So.... NO✖️ PLAGIAT-PLAGIAT!!!! BAHAY...