SELAMAT MENIKMATI.
***
Mata tajam terpampang di kedua bola netra seorang Felix yg bertujukan pada seorang gadis dihadapannya, ia jelas tengah marah terlihat dari nafasnya yg menderu.
Gadis itu yg sudah tahu didepannya hanya mampu menundukkan kepalanya, kesalahannya kini kembali dilakukan karena kelamaan berada diluar.
"Lo ngapain aja diluar, hah, sampe lama banget" cetus Felix bernada seperti biasanya khusus perempuan itu.
"Maaf, aku..." cakap Inarya yg sengaja digantung, karena hampir saja keceplosan, kalau ia habis ke rumah sakit.
"Apa, hah?"
"Di jalannya macet" ucap gadis berambut indah yg dijadikan sebagai alasan.
"Emang lo pake apa, lo kan cuma jalan kaki, jangan ngebodohin gue, lo!" ujar pria bernama Felix.
"Ya kan, tadi, euh.." kata Inarya sengaja ia gantung kembali karena harus berpikir, sepertinya otaknya kembali bermasalah.
Felix menunggu ucapan cewek itu yg masih berpikir dengan tatapan tajamnya yg ia lemparkan pada si gadis di hadapan.
Mata gadis itu membelalak seolah ada sesuatu yg mengejutkannya.
"Aduh, lupa" katanya sambil menepuk jidatnya akan dirinya teledor sesuatu hal yg harus ia kerjakan.
"Maaf, aku bisa keluar sebentar, gak?" tanya Inarya seolah meminta ijin pada Felix dengan nada panik.
"Lo berhadapan sama gue, bukannya kasih alasan lo kenapa lama diluar, malah pengen keluar lagi" tutur Felix Vireil cukup tajam.
"Tapi, aku mohon, ini urusan darurat, please, aku mohon" kata Inarya kembali memohon pada lelaki di depan dirinya.
Lelaki itu hanya memandang datar, tidak peduli dan sama sekali tidak mau tahu apa yg tengah tertimpa pada wanitanya.
"Aku mohon, please, please, ini urusan keluarga."
"Gue gak peduli, lo tetep disini" ketus Felix penuh penekanan pada kalimat-kalimat diucapkannya.
Menyadari sikap kekasihnya, Inarya kini meluruhkan kakinya, berlutut dihadapan Felix dengan langsung.
Begitu cowok itu memalingkan wajahnya ke arah lain atau lebih jelasnya tak mau menatap rupa kekasihnya yg kini berlutut dihadapannya hanya demi sebuah urusan katanya.
"Aku mohon, mohon, mohon, bantu aku, please, boleh ya, ijinin aku buat keluar, aku keluar bukan buat main atau belanja, aku cuma mau ketemu sama ayah, ayah mungkin lagi ada di rumah, please-"
"30 menit. Lebih dari itu, kita putus" Inarya tersenyum sumringah mendengarnya.
Dan cewek bernama Inarya mengangguk mantap, "iya, aku janji" mukanya begitu ceria dengan senyuman walaupun dalam lubuk hati yg paling dalam ia tengah terluka.
Kakinya akan melangkah pada tujuan, namun sebelum ia berangkat sesuai tujuannya, ia tersenyum pada Felix yg tengah menatap dirinya datar.
Kemudian, perempuan yg punya nama Inarya memeluk kekasihnya meski tidak membalas pelukannya.
"Makasih, sayang" ucapnya begitu elok nan indah melontarkannya, bahkan suara khas elok dari pita suara Inarya yg Felix sukai begitu indah di telinga lelakinya itu, entah sekarang.
Dari situ, Inarya melepaskan pelukkannya, berlalu menghilang dari sana, dengan senyumannya, apa yg akan di temui dengan ayahnya, selain luka, lalu mengapa dia tersenyum?
KAMU SEDANG MEMBACA
MALANG
Novela JuvenilKisah ini mempersembahkan wanita biasa yg mati-matian berjuang hidup, meski tidak semati itu, bagi dirinya sendiri. Kalau kau mau tahu semua alur ceritanya, ikuti... Karya milik kiraniadh, yg berjudul "MALANG". So.... NO✖️ PLAGIAT-PLAGIAT!!!! BAHAY...