☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️

276 24 2
                                    

HAPPY READING 🙂
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi ini Rafa ada kelas membuat seni lukis jadi ia tidak ingin terlambat untuk sampai di gedung fakultasnya,Rafa berjalan dengan santai sambil memainkan ponselnya,salah satu sifat buruk yang tidak bisa ia rubah yaitu dia sangat ceroboh dengan pandangan yang terlalu fokus ke ponsel!ia tidak sadar jika di depannya berdiri seorang laki-laki yang tengah memegang kopi.

Hingga tanpa sadar Rafa menabrak laki-laki tersebut keduanya terjatuh dan barang bawaannya pun ikut berserakan di jalan trotoar, ini salahnya jadi ia bergegas untuk meminta maaf dan membantu laki-laki itu berdiri.

"Aduhh... maaf-maaf gak sengaja,tadi gue main game,aduuhh..lo gak kenapa-kenapa kan?!"Rafa membantu membawakan barang-barang lelaki tersebut sambil terus berucap maaf tanpa henti.

"Aku gak kenapa-kenapa kok"jawab lelaki itu.

Rafa pun menyodorkan barang-barang yang terjatuh tadi wajahnya pun menatap wajah lelaki yang ia tabrak itu,Rafa langsung mengetahui siapa orang itu.

"Hanan?lo Hanan kan?"tunjuk Rafa kepada Hanan.

Hanan pun yang tau itu adalah teman dari Jayden pun langsung mengangguk dan tersenyum manis, melupakan bajunya yang sudah basah akibat kopi yang jatuh tepat mengenai baju dan celananya itu.

"Sorry banget ya Hanan,ini salah gue !gue beneran gak sengaja tadi gue lagi main game seru banget lagi ngumpulin koin,gue gak bisa lihat depan deh, jadinya nabrak lo gini terus baju lo ketumpahan kopi"Rafa menceritakan semua alasannya kepada Hanan, yang di balas Hanan dengan senyuman saja.Bener kata Jayden temannya yang bernama Rafa ini sangat cerewet.

Mereka berdua pun saling berkata maaf satu sama lain, sampai tidak menyadari kehadiran Jaffan yang tengah menyaksikan kedua manusia berbeda kasta ini tengah meminta maaf.

"Ekhmm..."Jaffan pun berdehem membuyarkan Hanan dan Rafa yang tengah sibuk meminta maaf.

"Orang kalo jalan tuh lihat-lihat, kalo gak tau harus lihat pakai apa,ya pakai mata!"Jaffan menatap Rafa dengan side eyes nya, membuat Rafa seketika memutar bola matanya malas melihat Jaffan yang tidak ada hentinya mencari masalah dengannya.

Rafa sudah lelah dia tidak mau menanggapi perkataan Jaffan,lantas ia bergegas untuk pergi meninggalkan Hanan setelah mereka selesai meminta maaf satu sama lain.

Langkah Rafa terhenti ketika ia merasa ada tangan yang menarik kerah baju belakangnya, sontak Rafa pun ikut tertarik ke belakang memberontak dan berteriak minta tolong tapi mulutnya di tutup oleh tangan Jaffan.

Rafa masih berusaha untuk melepaskan cengkraman tangan Jaffan di kerah bajunya tetapi itu sia-sia dan Rafa hanya bisa pasrah mengikuti arah Jaffan,kemana ia akan membawanya?ia berharap semoga ia tidak di culik dan dijual.

Di samping itu Hanan terlihat begitu kebingungan ia bingung karena sejak kapan Jaffan mengenal Rafa,dan apakah mereka sedang dekat dalam arti pendekatan?dan apa tadi? Jaffan tersenyum walau hanya sedikit, biasanya Hanan melihat raut wajah Jaffan sangat datar,tegas dan dingin seperti es batu.

Hanan sangat senang jika Jaffan memiliki aura seperti ini,sudah sangat jarang semenjak ayahnya menikah lagi dengan mantan sekretarisnya itu, tidak pernah terlihat lagi ke permukaan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚ * . : 。 ✿ *
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sesampainya di asrama Jayden dan Melv tengah mengerjakan tugasnya di laptop masing-masing, tersadar akan ada yang membuka handle pintu Jayden pun langsung beranjak dari duduknya untuk menghampiri seseorang yang sedang membuka pintu, terlihat Hanan yang baru saja pulang dari kampus.

MY LOVELY ROOMMATE (nohyuck) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang