3

258 30 0
                                    

1 bulan sudah wang yi dan yuan yiqi tinggal jauh dari kedua orang tua mereka, hari itu qiqi memutuskan pulang kerumah untuk mengambil sesuatu dan yiyi tinggal di tempat Chen di apartemen Chen yang berada di gedung sebelah.

Dirumah, qiqi mengetahui sesuatu yang sangat membuatnya merasa bersalah, karena diam-diam orang tuanya merahasiakan sesuatu yang besar darinya dan yiyi, qiqi pun urung masuk kedalam rumah dan memutuskan kembali ke tempat dia menuntut ilmu.

Apartemen yang di tempati yiyi dan qiqi ternyata milik orang tuanya sendiri, tidak menyewa atau apapun. Dan itu atas nama mereka berdua, semua sudah di persiapan papa nya untuk keduanya. Dan saat pulang qiqi mengetahui jika perusahaan papanya mengalami ke bangkrutan, semua kekayaannya di jual kecuali rumah, perusahaan pun terpaksa di jual juga karena tak ingin para pegawai mengalami kesusahan. Dan kini papa mereka bekerja di perusahaan milik sahabat papanya, dan itu di lakukan agar semua kebutuhan istri serta kedua anaknya terpenuhi.

Qiqi merenung diruang tamu, dia berpikir bagaimana caranya agar mendapatkan pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan adiknya itu tanpa mengambil uang yang berada di ATM, meski papanya sudah mengatakan jika itu hak mereka berdua tapi qiqi yang berpikiran lebih dewasa dari usianya tak ingin lebih merepotkan sang papa.

"Udah pulang? " Tanya yiyi saat masuk apartemen bersama Chen.

"Barusan yi, badan rasanya lelah" Jawab qiqi.
"Hmmm,,, kak Chen tau lowongan pekerjaan yang cocok untuk mahasiswa gak? " Tanya qiqi tiba-tiba, Chen pun mengernyitkan keningnya mendengar pertanyaan qiqi yang tiba-tiba.

"Kenapa tiba-tiba? " Tanya Chen.

"Kalau qiqi kerja, aku juga mau" Sahut yiyi sambil membawa 3 kaleng minuman untuk mereka.

"Enggak, kamu dirumah aja" Bantah qiqi.

"Aku gak mau sendirian dirumah" Jawab yiyi tegas, qiqi menghembuskan nafas kasar.

"Yiyi, kamu masuk kamar, kakak mau bicara berdua sama kakak kamu" Titah Chen, yiyi pun terpaksa berdiri dan berjalan masuk kamar dengan menghentakkan kakinya.
"Ada apa kamu ingin kerja? " Tanya Chen saat di pastikan yiyi sudah masuk kamar.

"Aku gak mau membebankan papa lagi kak, papa sendiri sedang ada masalah dirumah, ekonomi keluarga lagi gak stabil, mungkin memang benar jika kita berdua minta apa-apa ke papa pasti akan di turuti tanpa kita tau gimana caranya kak" Jawab qiqi, Tiba-tiba ponsel Chen berdering tanda ada sebuah pesan masuk.

"Begini, agensi tempat ku lagi butuh seseorang staff untuk melindungi beberapa talent yang satu agensi dengan ku, apa kamu mau? " Tanya Chen.

"Apapun itu kak asal ada pekerjaan" Jawab qiqi.

"Tapi butuh beberapa, kamu ada temen gak yang mau pekerjaan seperti ini? "

"Aku mau" Teriak yiyi di ambang pintu kamarnya.

"Enggak yi, cukup aku sa,,,, "

"Kenapa harus kamu saja yang bantu papa? Apa aku juga gak boleh bantu meringankan beban papa? Apa aku harus lagi-lagi jadi beban? " Sela yiyi.

"Kamu bukan beban yi, tapi please biar aku aja yang kerja"

"Enggak, aku juga mau kerja" Ucap yiyi keras kepala.

"Sudah-sudah, nanti biar kakak ajukan nama kalian" Lerai Chen yang sudah pusing jika qiqi dan yiyi berdebat.

*

Dua hari setelahnya mereka berdua pun di minta untuk datang ke agensi tempat yang menaungi Chen. Sebuah gedung mewah kini berada di hadapan keduanya, qiqi mencoba menghubungi Chen tapi tak di angkat, Tiba-tiba ada seseorang menghampiri mereka berdua.

senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang