4 hari berlalu, Shen mengYao pun akhirnya di perbolehkan pulang, keadaan sang putri pun sudah benar-benar stabil dan di bolehkan pulang juga. Mereka tak pulang ke apartemen melainkan ke rumah yang memang sudah di siapkan oleh Yuan yiqi, meski sedikit jauh dari kantor tempat Yuan yiqi bekerja tapi dekat dengan kantor baru Yuan yiqi nanti.
Disana semua orang sudah berkumpul menyambut kedatangan Shen mengYao dan putri kecilnya, Yuan yiqi membantu Shen mengYao berjalan sedangkan sang putri di gendong Zhou shiyu. Senyum bahagia dari semua orang terlihat saat Shen mengYao mulai memasuki rumah itu, ya semua orang menunggu diluar, mereka akan masuk setelah tuan rumah lebih dulu masuk dan semua itu adalah permintaan Yuan yiqi.
Shen mengYao menangis, dia tak mengira akan di perlakukan sedemikian rupa oleh Yuan yiqi, orang yang dulunya begitu dia benci saat pertama kali bertemu tapi sekarang justru menjadi orang yang sangat di prioritaskan oleh Yuan yiqi dari semua hal. Shen mengYao menoleh pada Yuan yiqi yang tersenyum kearahnya, senyum yang diharapkan Shen mengYao tak hilang dari bibir Yuan yiqi.
"Terimakasih" Ucap Shen mengYao.
"Sama-sama sayang"
Mereka semua pun mengadakan pesta kecil untuk penyambutan putri kecil mereka, Wang yi dan Zhou shiyu yang juga pengantin baru itu ternyata nempel terus, lebih tepatnya Wang yi yang mengekor pada Zhou shiyu.
"Yi, bisa tidak kau duduk disini saja jangan ngikut Zhou terus" Ucap Chenke.
"Gak mau kak" Jawab Wang yi.
"Astaga tu anak, udah jadi pasangan malah kayak lem" Gerutu Bai xinyu.
"Ngaca bos ngaca" Celetuk Sanyi.
"Zhu yixin gak keliatan aja di cariin sampai nanya ke semua orang" Lanjutnya."Lha kok buka kartu" Kata Bai xinyu.
"Kenyataan lho" Sahut Sanyi.
"Kalian berdua kapan nyusul Yuan yiqi, punya dede bayi? " Tanya Sanyi, Chenke dan Bai xinyu saling pandang lalu sama-sama melotot ke arah Sanyi."Kau memang minta di hajar ya" Ucap Chenke.
"Lha salah,,,,, oh maaf lupa" Kata Sanyi saat sadar dan tersenyum jahil.
"Sebenarnya mau, tapi kontrak kerja masih lama" Jawab Chenke.
"Kan bentar lagi sih, setahun lagi ini" Ucap Bai xinyu.
"Iya tapi DanNi yang lama"
"Ya kau saja kak yang hamil" Ceplos Sanyi begitu saja dan langsung mendapat tabokan di mulut dari Chenke.
"Lega akhirnya bisa nabok, lagian mulut asal banget nyeplosnya" Ucap Chenke sedangkan Sanyi langsung mengusap mulutnya karena merasa sedikit kebas karena tabokan Chenke.
"Kenapa kamu? " Tanya Wang yi pada Sanyi.
"Tu kakakmu, main tabok tabok aja" Jawab Sanyi mengadu.
"Dia memang gitu tau, bukan hanya kau, aku pun pernah jadi korbannya" Balas Wang yi yang justru balik mengadu.
"Hei, double Yi, mau merasakan tabokan ku lagi?" Tanya Chenke kesal.
"Apa sih ini ribut-ribut" Tegur mama Wang yi.
"Kak Chen ma yang mulai" Adu Wang yi.
"Iya ma" Sambung Sanyi.
"Kalau mereka sudah mengadu begini, alamat aku yang kena omel" Keluh Chenke.
"Siapa yang mau ngomelin kamu? " Tanya mama Wang yi.
"Itu menantu mama" Jawab Chenke menunjuk Zheng danNi di belakang mama Wang yi.
KAMU SEDANG MEMBACA
senja
Short Storyseseorang yang mengagumi senja, hingga mempertemukan dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh cinta