* * *
"Temuilah dia! Dia merindukan kalian," ujar suara berat itu pada tiga pemuda di hadapannya.
Nampak tiga pemuda itu memiliki penampilan yang em...buruk? Keadaan mereka sangat-sangat menyedihkan, pakaian dan wajah pucat yang berantakan dengan tubuh kurus tidak terawat. Mereka duduk berjajar dan menunduk dalam.
"Kita tidak pantas." jawab tertua.
"Kita tidak akan pernah dimaafkan." sahut si tengah.
"Akan lebih baik kalau kita menjaga jarak." ini yang paling muda.
"Hahh! Apa yang sebenarnya kalian pikirkan?" Suara itu terdengar frustasi dengan sedikit kemarahan.
"Dia merindukan kalian, apakah kurang jelas maksudnya? Dan apa apaan perkataan kalian itu? Tidak pantas?" memandang pemuda tertua yang balik menatapnya. "Tidak dimaafkan?" beralih menatap si tengah. "Heh! Lebih baik menjaga jarak?" terakhir pada yang paling muda. "Jangan konyol, ingat kesempatan yang kalian miliki. Jangan sia-siakan itu!"
Beranjak berdiri dan melangkahkan kaki pergi meninggalkan ruangan. Dalam benaknya, lebih baik keluar menemui orang berharga daripada bersama orang-orang...aneh?
Berhenti, dia berujar tanpa menoleh, "Buang pemikiran bodoh kalian dan segera mungkin temui dia. Sebelum itu, ubah penampilan buruk kalian yang mirip orang gila itu. Aku tidak memiliki anak buruk rupa dan gelandangan. Jangan buat dia takut melihat makhluk mengerikan seperti kalian saat ini!" setelah memberi kata-kata hangat, manis dan ramah, dia benar-benar pergi. Meninggalkan tiga pemuda yang masih termenung.
"Haruskah kita pergi menemuinya?" tanya paling muda.
"Ya. Kita salah. Pemikiran ini akan membuat kita menyesal dikemudian hari." balas si tengah.
"Hm. Lekas bersiap dan temui dia!" putus tertua.
Keluar dan masing-masing dari mereka mulai bersiap. Sebelumnya, mereka melihat rupa sendiri dicermin. Pantas saja 'dia' berkata demikian pada mereka, ternyata benar adanya.
Wajah buruk yang tidak bisa dijabarkan lagi betapa buruknya itu, ditambah penampilan yang benar-benar seperti gelandangan. Mereka nyaris tidak mengenali diri mereka sendiri.
Tidak bisa berhenti untuk terus mengumpat, mereka akan menyimpan kejadian ini sebagai kenangan memalukan di masa depan.
Memperbaiki diri dari ujung kepala hingga kaki, penampilan mereka jauh lebih baik sekarang. Keagungan dan keanggunan telah kembali pada mereka.
* * *
Pagi hari menjelang pukul sembilan. Cahaya cerah menyinari hari setelah adegan berdarah berlalu. Matahari bersinar dengan hangat, meskipun masih tersisa sedikit salju di sudut-sudut. Musim seolah bersiap untuk berganti. Dalam suasana tenang ini, tak seorang pun yang menyangka bahwa peristiwa mengerikan dari perburuan itu benar-benar terjadi.
Irish sudah sarapan dan bebersih diri. Tentunya, tubuhnya hanya akan dibasuh karena luka-luka yang belum diperkenankan bersentuhan langsung dengan air. Ingat? Irish belum bisa menggunakan sihirnya. Jadilah dia tidak bisa menyembuhkan diri. Duke pun sama, penampilannya jauh lebih baik setelah Irish sadar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Part Of Mine [END]
FantasyOrrin Nara, gadis berusia 18 tahun, merasa hidupnya tak pernah beruntung. Ditinggalkan oleh Ibu dan kakak laki-laki satu-satunya, dia terpaksa tinggal bersama ayahnya yang seorang penjudi, pemabuk, dan sering melakukan kekerasan. Luka fisik dan ment...