Sesampainya di rumah, ternyata Daddy dan Frederick sudah menunggu kedatangannya. Gwenevie dan Alice setelah memarkirkan mobilnya langsung menghampiri dan mengikuti mereka masuk kedalam rumah. Rasanya seperti sudah lama sekali ia tidak pulang, Gwenevie merindukan keluarganya, dan suasana hangat rumah. Baru saja memasuki rumah ia langsung dipeluk erat oleh sang ibu, Eleanore.
"Oh Sweetheart, Mommy sangat merindukan kalian berdua"ujar Eleanore memeluk kedua putrinya dengan sangat erat begitupun Gwenvie dan Alice membalasnya tidak kalah erat. Alice yang dipeluk juga tersenyum haru, sementara Benjamin mengusap puncak rambut Gwenevie dan Alice dengan lembut.
"Mari kita ke ruang keluarga"ajak Benjamin yang langsung di angguki oleh Gwenevie dan Alice.
Gwenevie dan Alice mendudukan dirinya diantara Benjamin dan Eleanore. Alice sendiri yang sudah dianggap sebagai putri sendiri bagi keluarga Gwenevieve, dikarenakan Alice merupakan anak yang sangat baik dan dewasa, dan kedua orang tuanya yang selalu pergi ke berbagai negara karena pekerjaannya yang sangat padat, dan bertemanlah dengan Gwenevie saat menginjak umur 12 tahun. Alice sedikit pun tidak merasakan iri dengan Gwenevie yang memiliki kedua orang tua yang selalu ada untuk anaknya, begitupun kakaknya yang selalu melindunginya. Karena perlakuan kedua orang tua dan kakak Gwenevie juga berlaku sama padanya. Seperti Alice adalah putri kandungnya sama seperti Gwenevie.
Ditatapnya Daddy, Mommy, dan Frederick secara bergantian. Gwenevie tersenyum hangat, lalu memegang tangan Benjamin,"Daddy, Mommy lihatlah kedua putrimu baik-baik saja bukan ?"
Benjamin menghembuskan nafas,"Iya kami bisa melihatnya, lalu kenapa kalian berdua tidak berada di apartemen semalam ?"
Gwenevie dan Alice meneguk ludah kasar sesuai dugaannya apapun itu Daddy, Frederick bahkan Mommy pasti cepat atau lambat mengetahui apa pun yang terjadi oleh mereka berdua semalam,"Ahh itu daddy kami menginap dirumah teman kampus kami dulu, iyakan Alice?"ujarnya sambil menyikut lengan Alice pelan. Alice mengangguk.
"Kau yakin?"Tanya Frederick. Gwenevie dan Alice mengangguk cepat. Sementara Eleanore memasang raut wajah tidak terbaca.
Lagi-lagi Benjamin menghembuskan nafas pelan, sembari fokus menatap Gwenevie dan Alice secara bergantian. Kedua putrinya berbohong untuk pertama kalinya.
Sejak pertama kali Gwenevie meminta izin untuk mandiri dan bermaksud untuk tinggal di apartemen tentu saja Benjamin dan Eleanore tidak memberikan izin dengan mudah untuk putrinya. Namun keduanya tidak bisa menahannya dengan alasan yang tidak masuk akal, bagaimanapun putrinya sudah mulai beranjak dewasa dan ingin mandiri seperti teman sekampusnya lakukan. Benjamin dan Eleanore yang merupakan mantan agent rahasia dari inggris mengupayakan segalanya untuk keamanan putra dan putrinya dengan bantuan dari orang tua dari Alice yang selalu sibuk berpergian ke berbagai negara itu, karena Benjamin dan Eleanore hanya mempercayai keluarga Alice selama mereka tinggal di Amerika dan keluarga Alice lah yang membantu mereka untuk menyiapkan beberapa dokumen untuk memalsukan sedikit mengenai latar belakang Benjamin dan Eleanore beserta kedua anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Genius Who Obsessed With Me | [ON-GOING]
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Copyright© April2024 by fushio. 'Si Jenius Theodore' pria sempurna berdarah dingin yang penuh dengan misterius sangat terobsesi pada gadis berambut perak, yaitu Gwenevie. Theodore semakin mendekatkan wajahnya dengan Gwenevi...