Setelah berhasil meyakinkan kedua orang tua Gwenevie serta mendapatkan izin agar Gwenevie tinggal bersamanya. Theodore dan Gwenevie memulai awal yang baru dengan Gwenevie yang mulai akan tinggal bersamanya di mansion, sementara Alice kembali ke apartemen lamanya untuk menemui dua teman lainnya yang akan tinggal bersama.
Selepas kegiatan perpisahan antara Gwenevie dan Alice yang penuh tangis dan haru, benar-benar membuat Theodore kewalahan meskipun sudah dibantu oleh Eleanore sementara Benjamin sendiri hanya menjadi penonton tanpa minat untuk membantu sedikitpun. Padahal hanya tempat tinggal yang berbeda, tempat kerja mereka masih sama dan Theodore juga mengizinkan mereka untuk saling mengunjungi satu sama lain, bermain, dan melakukan kegiatan bersama lainnya tentu saja. Theodore tidak sekejam itu untuk memisahkan mereka berdua selamanya, meskipun niat yang sebenarnya adalah demikian.
Dan disinilah sekarang, didalam mobil tanpa ada percakapan hanya terdengar isak tangis dari gadis kecilnya sejak meninggalkan rumah kedua orang tuanya. Theodore melirik sekilas ke arah Gwenevie yang tengah memandangi fotonya bersama dengan Alice di ponsel pintarnya. Dalam sudut pandang Theodore saat ini, Gwenevie yang tengah berurai air mata kini membuatnya bertambah ratusan tidak ribuan kali lipat tepatnya dan Gwenevie terlihat semakin indah, sexy, menggemaskan, dan sukses besar membuatnya sangat bergairah di pagi hari.
Karena itu Theodore membiarkan Gwenevienya menangis sesenggukan di samping kursi kemudi yang Theodore tempati. Bukan karena tidak ingin menghibur, atau menenangkannya apalagi tidak peduli sama sekali. Ini salah satu obsesi gila Theodore yang sangat menggebu untuk melihat Gwenevie menangis seperti sekarang ini. Pikiran liarnya yang ingin sekali membuat Gwenevie menangis karena hal lain, seperti membuat Gwenevie merasakan sakit sekaligus nikmatnya surga yang akan Theodore berikan segalanya untuk gadis kecilnya seorang.
Dengan cepat Theodore menghempaskan pikiran liar yang mulai tidak terkendali sekaligus sisi binatangnya sebelum kedua sifat yang dimilikinya berlomba untuk saling mendominasi dirinya lalu mulai mengambil alih tubuh dan pikirannya sendiri, Theodore kembali fokus pada jalan yang ditempuhnya.
Sesekali melirik pinggiran jalan yang banyak dihiasi dengan berbagai toko, seketika tatapannya berlabuh pada petshop yang lumayan menarik perhatiannya dari kejauhan. Kembali di liriknya Gwenevie yang sepertinya sudah mulai mereda dan kini tengah berbalik menatapnya dengan mata yang masih sedikit berair, dan ujung hidung yang sedikit memerah. Menggairahkankan sekali.
“Merasa lebih baik?”tanya Theodore mengusap ujung mata yang masih berair dengan kedua ibu jarinya, lalu mengecup ujung hidung Gwenevie. Gwenevie menganggukkan kepalanya pelan.
“Kenapa kita berhenti disini ?”tanya Gwenevie yang berbalik bertanya sembari melihat ke arah luar dari dalam mobil. Theodore tersenyum dan tidak segera memberikan jawabannya lalu beralih membuka pintu mobil dan berjalan keluar kemudian membukakan pintu mobil untuk Gwenevie lalu mengulurkan tangannya ke arah Gwenevie dengan cepat Gwenevie menyambut tangan Theodore yang sangat besar dan berurat itu.
“Apa kau ingin mempunyai hewan peliharaan ?”tanya Theodore dengan senyum khasnya, Gwenevie yang melihatnya sejak tadi merasakan jika Theodore sudah seperti seorang pangeran dalam buku fantasi yang sering dibacanya saat jamannya bersekolah dulu.
“Kau mendengarku, Princess ?”ujar Theodore bingung dengan melambaikan tangannya tepat di depan wajah gadisnya karena Gwenevie tidak kunjung memberikan jawaban. Nihil, Gwenevie tetap membisu namun tatapannya tetap fokus pada Theodore.
Theodore melihat sekitarannya, lalu menyeringai licik disaat seperti ini gadis kecilnya ini sempat-sempatnya mengagumi dirinya secara terang-terangan, dan lihatlah begitu asyik dengan pikirannya sendiri. Theodore mendekatkan diri lalu menjilat telinga Gwenevie dengan sensualnya, berhasil membuat gadis kecil dihadapannya kini tersadar dan mundur dua langkah.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Genius Who Obsessed With Me | [ON-GOING]
Romantik[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Copyright© April2024 by fushio. 'Si Jenius Theodore' pria sempurna berdarah dingin yang penuh dengan misterius sangat terobsesi pada gadis berambut perak, yaitu Gwenevie. Theodore semakin mendekatkan wajahnya dengan Gwenevi...