17

2 1 0
                                    

💍HAPPY READING💍

"bagaimana keadaan anak saya dok" ucap Vera dengan nafas yang tak beraturan.

"luka yang ada di kepala anak ibu tidak terlalu serius, mungkin beberapa jam lagi dia akan sadar" Vera, gleo dan keluarga Zidan itu bernafas lega.

"tapi ada kabar buruk yang harus saya sampaikan"

"kabar buruk?" tanya Zidan penasaran, dokter itu mengangguk dan menghembuskan nafasnya dengan berat.

"akibat benturan yang cukup keras di bagian perutnya, Bu Kiara di nyatakan keguguran"

deg

semua orang terdiam, apalagi Zidan yang mendengar kabar bahwa sebenarnya Kiara sedang mengandung.

"hamil dok?"

"iya, usia kandungannya memasuki tiga minggu" Zidan menjatuhkan tubuhnya, ia menundukkan kepalanya menumpahkan seluruh tangisnya.

ia merasa gagal menjaga Kiara, bahkan dirinya tak tahu kalau perempuan itu sedang mengandung yang ia yakini itu adalah calon anaknya.

"bangun Zidan" Erna membantu anaknya untuk bangkit dan menyuruh Zidan untuk duduk di kursi yang telah di sediakan.

mereka semua terpukul atas kehilangan calon cucu, ponakan dan anak. tapi mereka semua berusaha tegar, kecuali zidan.

Erna mengelus bahu Zidan "kamu harus kuat, mungkin ini udah jalannya. tugas kamu sekarang, harus kuatin Kiara biar dia ga terpukul"

Zidan diam, ia menatap langit-langit rumah sakit dengan tatapan datar

"ibu tau, lek Kiara iku hamil?" tanya kela pada ibunya yang juga terdiam.

Vera menatap anaknya dan menggeleng lemah "Kiara ga pernah cerita karo ibu, tapi ga tau lagi lek adikmu emang ga tau lek dia lagi hamil"

Zidan mendengar dengan jelas ucapan Vera yang masih menjadi status mertuanya.

"kamu makan dulu ya, dari pagi perut kamu belum keisi" Zidan menoleh, ia mengangguk pelan dan berjalan menuju kantin.

💍💍💍

saat ia sedang ingin memasukkan satu suapan ke dalam mulutnya, tiba-tiba benda yang ada di sakunya bergetar.

Zidan mengambil benda itu dari sakunya dan mengangkat sambungan telepon.

"halo ma"

".........."

"udah sadar? yaudah Zidan kesana Sekarang" Zidan meninggalkan kantin dan membiarkan makanan yang belum ia makan itu di atas meja.

Zidan berlari menuju ruangan Kiara, saat ia membuka pintu semua orang menatap dirinya tak terkecuali Kiara.

"kita keluar dulu aja, kasih mereka waktu berdua untuk bicara" usul gleo, mereka pun sepakat untuk keluar dan kini tersisa Kiara dan Zidan.

perlahan Zidan menghampiri Kiara yang sepertinya enggan untuk melihatnya.

"ngapain bapak disini?"

"saya mau jenguk kamu" Kiara terkekeh

"buat apa? gara-gara pacar e bapak, AKU DADI KEHILANGAN CALON ANKAKKU" Kiara menatap tajam Zidan dengan mata yang membendung air mata.

CINTA MAS GURU [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang