8

5 0 0
                                    

💍 HAPPY READING 💍

"Kiara! onok telpon dari mas bojo" kela menyerahkan ponselnya pada Kiara, karena memang selama kiara di jakarta, ia dengan sengaja meninggalkan meninggalkan ponselnya karena tak ingin berbagi komunikasi dengan siapapun.

"nanti kamu pulang sendiri ya, saya ada urusan jadi saya harus pulang duluan"

"tapi kan-"

belum sempat ia berbincang, Zidan lebih dulu menutup telponnya yang membuat Kiara berdecak. "orang gila tai anjeng" maki kiara dengan menatap ponsel kela.

"Zidan ngomong opo?"

"masa jare ne aku di kongkon mulih dewe? ga jelas banget kan?"

"APA!?" pekik seseorang dari belakang, mereka berdua menoleh dan mendapati devan dan vera.

devan berjalan tergesa-gesa dan menatap lekat menantunya itu "kenapa kamu disuruh pulang sendirian?" Kiara takut menjawab karena devan terlihat seperti emosi.

"k-katanya dia ada urusan" ucap kiara dengan menundukkan kepalanya.

💍💍💍

kini Kiara sedang berada di mobil bersama keluarganya. sepanjang perjalanan, Kiara lebih banyak diam dan hanya mendengarkan ocehan kela tanpa berniat menjawab.

Kiara sempat berpikir, pasti Zidan tidak akan pulang ke Surabaya seorang diri melainkan bersama perempuan itu.

ingin rasanya menangis disaat suaminya lebih memilih perempuan lain, apakah ia cemburu? ntah lah ia pun tak tahu dengan perasaannya sendiri.

"kamu lek ada masalah sama Zidan ngomong seng apik, gausah meneng-menengan" Kiara mengernyit, kenapa ibunya berbicara seperti itu? pasalnya ia merasa sedari kemarin hubungan Zidan dan dirinya baik-baik saja, tapi memang ada sedikit hama yang menggerogoti suaminya.

"ga onok seng punya masalah, orang baik-baik ae" barulah disitu, Kiara membuka suaranya.

"halah ngomong ae-"

"aku lagi males bahas de'e" Kiara menatap tajam kela yang membuat kela menutup mulutnya rapat-rapat.

Kiara kembali menundukkan kepalanya, ia menatap cincin yang melingkar di jari manisnya.

"kon dewasa tapi goblok, ga isok nentukno keputusan seng tepat. ngunu atek ngilokno aku seng kayak anak cilik, terus Kon opo kabar mas e? akal mu ga di gae gawe mikir, akal mu mek mbok pajang nang kepala mu tok" batin kiara tak sadar air mata menetes membasahi cincin itu.

"aku nyesel nerima perjodohan iki"

tak ingin larut dalam kesedihan, ia memilih menutup matanya dan pergi ke alam mimpinya.

beberapa jam kemudian, mobil yang di kendarai keluarga Kiara sampai di depan rumahnya, kela yang ada di sampingnya itu berusaha membangunkan kiara yang tidur seperti kebo.

"ra bangun" tak lama lama, Kiara terbangun dengan mengucek matanya.

ia melihat sekitar dan ternyata sudah sampai "kalian ga turun?"

gleo menoleh ke belakang dan menggeleng "ayah sama ibu onok kerjaan, dadi ga isok mampir" Kiara mengangguk paham, lalu dirinya dan juga gleo turun dari mobil.

CINTA MAS GURU [ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang