💍HAPPY READING💍Kiara masuk ke dalam rumah, perasaannya hari ini sangat kacau. karen ia harus di DO dan Zidan juga memarahinya.
Kiara mengacak-acak rambutnya "gue laper, masakin gue dong" Kiara mendongak dan menatap sheya yang sedang duduk santai dengan kaki yang di angkat di atas meja seraya memakan kacang dengan kulit yang dibuang sembarangan.
"enak banget uripmu, kon iku goblok ta ya opo seh. tamu ga onok adab e, otak mu ga mbok gae a" Kiara melihat tangannya di depan dada
"kan gue tamu, di layani dengan baik dong" ucap sheya dengan nada songongnya.
sudah habis kesabaran Kiara, ia mendekat lalu menjambak rambut perempuan itu dengan kasar "cocot mu sek enteng men, mbok kira kon tuan putri ngunu. minimal lek wes di kek i tumpangan iku sadar diri blok" sheya memberontak, ia berusaha menjauhkan tangan Kiara dari rambutnya.
tapi nyatanya, tenaga Kiara lebih besar darinya dan ia hanya bisa berteriak "lepasin rambut gue, tangan lo terlalu najis buat megang rambut gue" Kiara semakin di buat geram oleh sheya, ia semakin mengencangkan tarikan yang membuat teriakan sheya semakin nyaring
"emplok en tangan najis" ucao Kiara, tiba-tiba gebrakan pintu membuatnya menoleh tapi tarikan rambutnya tak ia lepas.
"apa yang kamu lakukan Kiara!" Zidan menghampirinya dengan tergesa-gesa
"lepasin rambut sheya!" Zidan mencengkram salah satu tangan kiara dan menatap tajam gadis itu.
"lek aku ga gelem ya opo? harus banget kon maksa? aku ga bakal ngene lek arek iki ga nggolek gara-gara sek" Kiara menatap Zidan lebih dekat, dan ia dapat merasakan hembusan nafas lelaki itu.
"saya bilang lepasin" bukannya melepas, Kiara semakin mengencangkan tarikannya dan mungkin suara teriakan sheya bisa di dengar oleh tetangga.
"Zidan, tolong aku. rambut aku sakit" sheya meneteskan air matanya, kali ini ia tak berpura-pura. karena memang, tarikan Kiara itu sangat kuat yang membuat rambutnya terasa ingin copot.
"lepasin Kiara"
"GAK!"
plak
kiara yang tak siap dengan perlakuan Zidan yang tiba-tiba itu terhuyung ke samping.
tapi bukan tangisan yang Kiara keluarkan, ia sudah muak menangisi sikap lelaki itu. Kiara menatap tajam Zidan dengan memegang pipinya yang memerah.
ia tak tinggal diam, ia balas perlakuan lelaki itu dengan menamparnya balik.
perlahan ia mendekati Zidan dengan tatapan membunuh "mbok kiro keren, kasar karo arek wedok?""mbok kira aku bakalan nangis-nangis koyok nang sinetron?"
Kiara mengacungkan jari telunjuknya tepat di depan wajah Zidan "kon laki-laki pengecut, bajingan, tolol""aku wes muak karo kon, aku pengen kita cerai."
"surat cerai bakalan tak urus"
setekah mengucapkan itu, Kiara masuk ke dalam kamar dengan membantung pintu.
Zidan yang baru tersadar apa yang Kiara ucapkan itu menyusul masuk ke dalam kamar untungnya saja pintu kamar tak Kiara kunci.
sedangkan sheya yang melihat Zidan mengabaikannya, itu menghentakkan kakinya kesal dan berjalan keluar ramah.
di dalam kamar, Kiara sibuk memasukkan baju ke dalam koper "kita bisa bicarain baik-baik Kiara" Zidan berusaha memegang tangan gadis itu, tapi tangannya malah di hempaskan secara kasar.
"Kiara" habis sudah kesabarannya karena tak ada satu pun ucapan yang di tanggapi oleh Kiara.
akhirnya Zidan menggendong tubuh Kiara lalu ia hempaskan secara kasar di kasur.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA MAS GURU [ON-GOING]
Acak"untuk om gleo dan Tante Erna, sesuai kesepakatan papa saya dan om gleo. maka tujuan saya dan keluarga saya kesini adalah untuk melamar putri om dan Tante yang bernama Kiara adivara zawaina." bibir gleo dan erna membentuk lengkungan yang sangat inda...