••Empat••

133 40 76
                                    

"Tidak ada yang baik-baik saja setelah tahu orang yang kita cintai mencintai orang lain"

🍉🍉

Satu Minggu telah berlalu. Hubungan Kayla dan Allanpun menjadi semakin dekat dan lengket. Seperti saat ini, keduanya tengah duduk saling menyatukan bilah lembut dengan intens.

"Tau tempat lah anjir!" Celetukan itu sontak membuat Kayla dengan refleks melompat dari pangkuan Allan dan berakhir jatuh membentur meja.

Allan yang melihat itu sontak membulatkan matanya dan segera mengangkat tubuh Kayla dengan lembut.

"Lain kali jangan ngagetin ah, Mai, kasian Kayla jadi sakit gini kan" Ujar Allan yang masih sibuk mengusap kepala Kayla yang terbentur meja.

Maira memutar bola matanya malas kemudian berlalu pergi.

"Sakit banget?" tanya Allan khawatir.

"Enggak kak, Makasih ya"

"Makasih untuk apa hm?" tanya Allan bingung. Namun satu detik kemudian senyum jahil terbit dari bibirnya.

"Oohh, makasih buat ciumannya tadi ya? " Goda Allan menyentil hidung Kayla gemas.

"Apasih kak, bukan!" Kayla menepis kasar tangan Allan. wajahnya yang sudah merah semakin memerah padam menahan malu.

"Terus, makasih untuk apa, hm?" tanya Allan Masih tidak ingin mengalah.

"Udah ah, kakak pulang sana!"

"Ih, kok ngusir?"

"Biarin!"

Allan semakin terkekeh, Lalu menarik tubuh Kayla kedalam pelukannya dengan gemas.

"Kamu kalo salting lucu, Ya, Ngusir-ngusir gitu__Awww"

Allan meringis pedas saat Kayla mencubit perutnya dengan tidak berperasaan.

•••

Berbeda dengan keadaan di lantai bawah. Di atas sana, Maira menatap interaksi dua insan yang sedang di mabuk cinta itu dengan nyalang.

Entah mengapa, ada rasa iri didalam dirinya saat melihat Kayla yang begitu sangat di cintai oleh Allan.

Sedikitnya Maira merasa tidak adil. Karena jika dilihat secara fisik, Maira jelas jauh lebih unggul. Ia memiliki kulit putih, bentuk tubuh yang ideal dan Wajah yang mulus dan bersih tanpa noda sedikitpun. Sedangkan kayla?__

Kayla memang memiliki kulit putih sama sepertinya namun, tubuhnya tidak sebagus Maira. Wajahnya juga dihiasi beberapa jerawat dan bekasnya. Tapi mengapa Kayla yang lebih beruntung?. Apa yang membuat Allan mencintai nya?.

"Sebahagia itu Lo, kai" lirihnya.

Karena tidak tahan dengan rasa sesak yang kian menyeruak didalam dadanya, Maira memutuskan untuk masuk kedalam kamar. Mendudukkan diri di kursi belajar. tangannya membuka laci meja lalu meraih foto seseorang yang akhir-akhir ini selalu ia tatap disetiap malam.

Maira mengelus foto itu pelan, menatap Lamat sosok yang selama ini ia cari dan ia rindukan keberadaannya. hingga tanpa sadar satu tetes air mata turun begitu saja membasahi kedua pipinya.

The Different (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang