••Sembilan••

144 59 180
                                    

"dunia itu berputar. Yang menyakiti akan tersakiti juga pada akhirnya"

🍉🍉

Kayla barusaja tiba dirumahnya, Setelah menghabiskan tiga harinya bersama Allan di Villa kemarin.

Kayla merasa tubuhnya sangat lelah. Selain karena menempuh perjalanan yang cukup jauh, itu juga disebabkan karena jam tidurnya yang tidak teratur.

Kayla masuk kedalam kamar Maira, melihat sekeliling yang terlihat sangat sepi. Kemudian melangkahkan kakinya menuju ranjang lebar milik kembarannya dan menjatuhkan diri disana.

Dengan sayup-sayup Kayla mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi. Ternyata Maira sedang mandi, pikir Kayla yang kemudian memutuskan untuk memejamkan matanya.

Maira membulatkan matanya saat keluar dari kamar mandi dan melihat Kayla yang tengah tertidur pulas diranjangnya. Dengan emosi yang sudah berada diambang batas, Maira segera menghampiri Kayla dan menepuk punggungnya kuat.

"Kaila! Kebiasaan banget si. sana ah mandi dulu!" ujar Maira kesal.

Kayla tidak menghiraukan. Ia masih tetap memejamkan matanya dengan tenang.

"Mandi dulu ih! Badan lo itu kotor abis dari luar!" Maira mengguncang tubuh Kayla dengan kuat.

Kayla yang merasa tubuhnya semakin terasa remuk pun memutuskan untuk menuruti keinginan kembarannya. Ia kemudian dengan langkah gontai berjalan menuju pintu.

"Maaf Mai" ujarnya lesu tanpa membalikkan tubuh.

Maira mendengus kesal. Ia kembali merapihkan seprai yang teracak karena ulah Kayla tadi, kemudian berjalan ke arah walk in closet untuk segera memakai pakaian.

Ting.

Maira mengalihkan pandangannya saat mendengar suara dering ponsel. Dengan segera ia melihat ponsel yang ternyata milik Kayla. Dengan pelan Maira meraihnya kemudian membaca dari jendela pesan yang tertera nama Allan disana.

Maira mengepalkan tangannya kuat. Rahangnya mengeras setelah melihat banyaknya foto romantis yang baru saja di kirimkan oleh Allan.

Dengan kesal maira membanting kembali ponsel milik Kayla keatas kasur. Mengusak rambutnya kasar, Nafasnya memburu menahan amarah yang ingin meledak.

"Mai?"

Maira segera menetralkan ekspresi wajahnya saat melihat kepala Kayla yang menyembul dari balik pintu.

"Apa?" tanyanya dengan satu alis terangkat.

"Mau ambil hp. Ketinggalan di sini kan?" jawab Kayla yang kemudian menerobos masuk kedalam kamar.

"Kamu buka hp aku?" tanyanya saat melihat layar ponselnya yang menampilkan room chat bersama Allan.

"Iya, sorry. abisnya gue penasaran tadi, Jadi gue buka" Jawabnya cengengesan.

Kayla hanya memutar bola matanya malas. Ia kemudian melihat-lihat foto yang Allan kirim dengan senyum mengembang.

"Kalian gemes banget ya, Gue jadi pengen punya pacar kayak kak Allan deh" celetuk Maira menatap kearah Kayla yang masih fokus dengan ponselnya.

Kayla mematikan ponselnya lalu memusatkan atensinya pada Maira. Tangan kecilnya ia bawa untuk merapihkan beberapa anak rambut Maira yang berantakan. Kemudian beralih mengusap wajah cantik milik kembarannya itu dengan lembut, tidak lupa dengan senyum hangat yang senantiasa terbit dari bibirnya.

"Nanti juga ada Mai. Aku berharap kamu bisa dapetin cowok yang jauh lebih baik dari kak Allan" ucap Kayla lembut.

Maira mengepalkan tangannya saat melihat senyum tulus yang terus Saja terukir dari bibir Kayla. dulu, ia sangat menyukai senyuman itu, Tapi sekarang?, Entah, ia merasa tidak lagi menyukainya.

The Different (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang