••Tujuh••

141 42 59
                                    

"Jika seseorang mencintai dengan logikanya,  Maka tidak akan pernah ada pihak yang tersakiti karena kebodohannya sendiri."

🍉🍉

Kayla membuka matanya perlahan. hal pertama yang ia lihat adalah keadaan kamar yang sangat gelap. Kayla menyandarkan tubuhnya pada sandaran kasur, mengucak matanya pelan lalu beralih melihat jam dilayar ponselnya yang ternyata sudah menunjukkan pukul 21:45 wib.

Kayla segera beranjak untuk membersihkan wajahnya terlebih dahulu. Lalu berjalan menuju ruang tengah kemudian menyalakan semua lampu, hingga netranya tidak sengaja menangkap eksistensi Allan yang tengah tertidur pulas diatas sofa.

Kayla tersenyum menggelengkan kepalanya pelan, kemudian mendekat ke arah Allan. dengan sedikit membungkuk Kayla mengecup kening Allan, namun mengernyit saat merasakan bibirnya sedikit basah. Ternyata itu berasal dari kening Allan yang berkeringat.

Kayla mengelap keringatnya dengan lembut. Menyalakan AC lalu mengecup sekali lagi sebelum bergegas menuju dapur untuk menyiapkan makan malam yang sebenarnya sudah terlewat.

Kayla menatap bahan makanan yang ternyata sudah disusun rapi didalam lemari pendingin. Kemudian memutuskan untuk mengambil 2 kotak daging ayam dan bahan pelengkap lainnya.

Ia akan memasak menu simple saja malam ini. Sup ayam sebagai sayur, dan nugget sebagai lauknya.

Kayla dengan telaten menyatukan bahan satu dan bahan lainnya dengan sesekali mengernyit mengira-ngirakan takarannya. Kemudian beralih pada ayam. Saat tengah asyik memotong ayam, Kayla terperanjat saat merasakan ada dua tangan yang melingkar diatas perutnya.

Kayla sedikit menolehkan wajahnya ke arah kiri yang langsung disuguhkan wajah khas bangun tidur sang kekasih yang bertumpu dibahunya dengan mata terpejam.

Cup!.

Kayla mencium pipi Allan yang sontak membuat Allan semakin mengeratkan lingkaran tangannya seraya mendusalkan wajahnya dibahu sempit Kayla.

"Cuci muka gih. Sebentar lagi makanannya siap" titah Kayla dengan masih fokus pada masakannya.

Allan tidak menjawab. Menghela nafas sekali, sedikit mengeratkan pelukannya dan mengecup singkat bahu Kayla kemudian berlalu menuju kamar.

•••

"Kita mau kemana dulu malam ini. Hm?" tanya Allan mengecup bahu Kayla.

Saat ini, sepasang kekasih itu tengah menikmati semilir angin malam diruang santai. Dengan posisi Allan yang menyandar pada sandaran kursi kayu panjang dengan Kayla yang duduk menyandar pada dada bidangnya.

"Terserah kakak aja" jawab Kayla seraya  memainkan jari-jari panjang milik Allan yang bertengger apik diatas perutnya.

"Kok terserah kakak?, Kamu gak mau jalan-jalan emang?"

"Mau. Tapi ini kan udah malam banget kak" balas Kayla melirik jam dinding sekilas.

"Ya, gak papa. Kan namanya juga liburan, sayang"

Kayla tampak menimang. Memang keduanya tengah liburan, tapi pasti di jam tengah malam seperti ini diluar sangat sepi. Belum sempat Kayla menjawab, Allan sudah kembali membuka suaranya.

"Malam ini, kamu mau kemanapun kakak pasti temenin" bisik Allan tepat di telinga Kayla yang memerah.

"Beneran?"

"Iya sayang"

"Yaudah. Kita jalan-jalan sekitar sini aja, besok baru jalan-jalan ke pantai" pinta Kayla.

The Different (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang