"Cause you were the reason that I survived
You were there for me through all the times I cried
I was there for you but then I lost my mind
I know that I messed up but I promise I
Oh I can make it right"🍉🍉
Dua hari telah berlalu. Sebagaimana rencana yang sudah diatur rapi oleh Allan. Hari ini, adalah hari dimana dirinya dan Kayla akan menjemput sang sahabat yang barusaja kembali dari negeri Paman Sam.
Allan terus mengedarkan pandangannya saat sang sahabat belum juga tiba, padahal sudah landing dari beberapa menit yang lalu. Hingga tidak lama kemudian, Allan dan Kayla berjengit kaget saat ada seseorang yang menyentuh pundak keduanya.
Allan dengan cepat membalikan tubuhnya bersiap untuk memukul sang pelaku, namun urung. Saat melihat eksistensi sang sahabat yang tengah menyengir tanpa rasa bersalah.
Allan membuang nafasnya kasar, kemudian segera memeluk sahabatnya dengan akrab. "Brengsek!" umpatnya yang berhasil mengundang kekehan dari dua orang yang berada disana.
"Lama banget sialan!" ujar Allan kembali. Setelah melepaskan pelukannya.
"Gue melipir bentar ke toilet. Kebelet" jawab Josh yang kemudian beralih akan memeluk Kayla. Namun, justru tubuhnya di dorong kasar oleh Allan.
"Peluk dikit doang, Al. Pelit amat" dengusnya kesal.
Kayla menggelengkan kepalanya pelan. Menjabat tangan dengan Josh, menanyakan kabar masing-masing. Sebelum ketiganya masuk ke dalam mobil.
"Gimana keadaan kembaran lo Kay?" tanya Josh yang tengah duduk sembari mengemil dikursi penumpang.
"Loh. lo tau, Kayla punya kembaran?" tanya Allan heran.
Josh memukul kepala Allan gemas. "Kita kan satu kampus, taulah gue. Cuma ya, gak pernah ngobrol aja, Gak akrab" jawabnya.
"Mau?" tanya Kayla antusias. Sedikit menyampingkan duduknya agar menghadap Josh.
Josh mengerutkan dahinya bingung. "Mau apa?" tanyanya.
"Akrab sama kembaranku?"
Entahlah, Kayla juga tidak mengerti. Mengapa dirinya merasa begitu bersemangat mendekatkan kembarannya dengan Josh. Setelah insiden yang ia lihat dari video cctv waktu itu, perasaannya selalu dirundung rasa khawatir yang berlebihan.
Maira itu cantik. Tidak menutup kemungkinan jika Allan akan jatuh hati padanya suatu saat nanti. Biarlah Kayla egois untuk saat ini, dirinya lelah jika harus terus dituntut untuk mengalah.
Kayla hanya sedang berusaha mempertahankan apa yang sudah menjadi miliknya, agar tetap menjadi miliknya. Jadi, tidak ada salahnya bukan?.
"Nggak ah. Gak minat" jawabnya sarkas.
Kayla melemaskan bahunya, memutar kembali duduknya pada posisi semula. Wajahnya merengut dengan kepala yang tertunduk dalam. Allan yang melihat itu, memukul kepala Josh yang kebetulan berada disampingnya karena tengah mengambil tissue.
"Sakit, anjir" serunya, balas memukul Allan.
Allan memberikan isyarat pada Josh menggunakan ekor matanya menunjuk Kayla. Josh mengernyitkan dahinya bingung seraya berkata 'apa' tanpa suara. Namun, setelah melihat Kayla, Josh sadar akan ucapannya beberapa saat lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Different (HIATUS)
Ficção AdolescenteAllan dan Kayla sudah menjalin hubungan beberapa bulan yang lalu, keduanya saling mencintai dengan begitu hebat. Namun, hingga suatu hari Maira mengaku memiliki perasaan istimewa untuk Allan. Ia juga mengaku sudah memilikinya jauh sebelum Kayla dan...