"Be your self 🌷"
🍉🍉
"Bu, aku pergi" ujar Maira seraya melangkahkan kakinya keluar melewati pintu.
Tujuannya saat ini adalah pantai. Maira mengulum senyumnya dengan jantung yang berdebar kencang entah karena apa. Ia terus memasang senyum manis. Memangku dagunya menggunakan tangan yang ia tumpukan diatas pangkuannya seraya menatap jalanan yang begitu ramai.
Langit yang semulanya biru kini perlahan telah berubah warna menjadi jingga. Maira menyalakan fitur kamera dari ponselnya. Memposisikannya kearah matahari yang akan terbenam, kemudian memotretnya.
Ia tersenyum puas melihat hasil jepretannya yang begitu sempurna. Sedikit mengeditnya sebelum akhirnya memposting di akun sosial medianya.
Maira menganggukkan kepalanya pada sang sopir sebagai tanda terima kasih. Ia kemudian membawa tungkainya menuju hamparan pasir yang begitu halus dan lembut menyapu kulit putihnya.
Maira berdiri di bibir pantai. Matanya terpejam erat menikmati sejuknya angin yang menerpa kulit wajahnya dengan lembut.
"I love senja" gumamnya masih dengan mata terpejam.
Maira kembali membuka matanya. Masih dengan senyum mengembang, ia mengedarkan pandangannya hingga menangkap dua orang manusia yang sedari tadi ia cari.
•••
"Ih kesel" ucap Kayla melemparkanan alat lukisnya ketanah.
"Hey, kenapa, hm?" tanya Allan dengan langkah lebarnya menghampiri Kayla.
Allan mengusap peluh dikening Kayla menggunakan tangannya, lalu memeluk kekasih kecilnya yang terlihat tidak baik-baik saja.
Setelah beberapa detik, Allan kembali meregangkan pelukannya. Mencium kening Kayla halus lalu menuntunnya untuk duduk disebuah gazebo yang tadi ditempatinya.
"Kenapa?" tanya Allan mengusap pipi Kayla halus.
"Lukisannya jelek. Selalu begitu" jawabnya dengan bibir mengerucut.
"Kan baru belajar sayang, gak papa. Itu wajar" ujar Allan berusaha menenangkan.
Allan tersenyum melihat wajah tertekuk Kekasihnya. mengecup keningnya sekali kemudian bergerak membereskan beberapa barang Kayla yang berserakan ditanah.
Setelah semuanya selesai, Allan kemudian mengajak Kayla untuk pulang karena hari sudah semakin gelap.
Kayla tidak banyak bicara. Ia hanya menurut saat tangannya digandeng oleh Allan. Pandangannya ia sapu melihat kesana kemari, hingga netranya tidak sengaja menangkap sosok wanita yang sangat ia kenal.
"Maira?!" panggilnya dengan sedikit berteriak.
Allan mengerutkan keningnya. Menatap bingung pada Kayla, kemudian membawa netranya melihat objek yang sedari tadi menjadi pusat perhatian kekasihnya.
Ia dapat melihat, Maira yang tengah berjalan menuju kearahnya dengan sedikit berlari. Allan membuang nafas kasar seraya mendengus malas.
"Kamu, disini juga?" tanya Kayla.
"Hm, Gue ikut temen. Tuh" jawab Maira seraya menunjuk sekumpulan anak muda yang jaraknya lumayan jauh dari posisi mereka saat ini.
"Kok kamu gak gabung tadi, malah sendirian aja?" tanya Kayla bingung.
"A-ah. G-gue tadi abis dari bibir pantai kai. Biasa, nikmatin senja" jawabnya gugup.
Allan memutar bola matanya malas mendengar jawaban Maira. "Sayang, ayo" ajaknya pada Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Different (HIATUS)
Teen FictionAllan dan Kayla sudah menjalin hubungan beberapa bulan yang lalu, keduanya saling mencintai dengan begitu hebat. Namun, hingga suatu hari Maira mengaku memiliki perasaan istimewa untuk Allan. Ia juga mengaku sudah memilikinya jauh sebelum Kayla dan...