2. Miss Arrogant

949 128 5
                                    

~Walaupun gamonnya bertahun-tahun, kalo gak balikan apalah gunanya~

🤍🖤🤍🖤

Angin malam berdesir perlahan, membawa aroma laut yang bercampur dengan bau minyak mesin dari kapal yang berlabuh di pelabuhan.

Suara gemerincing rantai besi dan langkah kaki yang berat mengisi keheningan malam. Di salah satu sudut gudang, cahaya redup dari lampu bohlam yang tergantung menciptakan bayangan panjang di lantai beton yang berdebu.

Di tengah keheningan, suara dentingan besi dari kotak-kotak kayu yang diturunkan dari truk kontainer menyelingi. Suara itu bergema di antara dinding-dinding gudang yang beku.

Tuan Cio berdiri mengamati dari jauh, tangan di saku jasnya, tatapannya tajam menembus kegelapan. Ia memperhatikan seorang pemuda yang bekerja tanpa henti, mengangkat kotak-kotak berat dengan cekatan.

Jefran, dengan otot-otot yang tegang dan wajah serius, tampak berbeda dari obralan samar rekan-rekannya yang sibuk membahas bokong wanita penggoda di sebuah bar.

Hembusan angin membawa bisikan, menggelitik telinga Gracio. Dia merasakan sesuatu yang istimewa pada anak muda ini. Jefran tampak tak terpengaruh oleh godaan atau distraksi, sepenuhnya fokus pada tugasnya.

Cahaya lampu menerpa wajahnya, menyoroti keringat yang mengalir di pelipisnya, menggambarkan ketekunan dan martabat yang ia miliki. Di seberang gudang, truk kontainer terakhir akhirnya berhenti. Bau logam panas bercampur dengan bau oli dan karet terbakar menyengat hidung.

Tuan Cio menghirup udara dalam-dalam, merasakan dinginnya malam yang menembus kulit. Pandangannya tetap tertuju pada Jefran, yang kini berdiri tegap setelah selesai memindahkan kotak terakhir.

Perkelahian singkat tadi antara Jefran dan Leonel membuat Tuan Cio tertarik dengan potensi yang Aran miliki.

Bagaimana tidak, Aran di kenal sebagai pekerja yang cekatan. Selain itu dia juga memiliki martabat dan harga diri yang tinggi, sehingga mampu membela dirinya dengan baik saat mendapat tekanan.

Pembawaan yang seperti, itu bagi Gracio sangat pas untuk mendampingi putrinya yang banyak tingkah dan serba menuntut.

Tuan Cio suka pria yang mengedepankan aksi daripada omong kosong, begitu juga dengan putrinya. Selain itu, Aran memiliki tampang yang cocok untuk diajak kondangan. Dan yang terpenting dia jago bela diri, bahkan dapat memenangkan perkelahian tanpa perbekalan senjata apapun.

Sakti, ajudan sekaligus asisten pribadi Gracio melangkah menuju Jefran, kakinya menginjak pecahan daun kering yang tersebar di lantai gudang.

Selamat malam, Tuan yang tak terkalahkan,ujarnya sembari bergurau.

Pria berusia 35 tahun itu memang kerap menggunakan istilah-istilah yang merepotkan dalam menyebut seseorang.

Aran yang sedang fokus merapikan barang segera menoleh ke tempat Sakti berdiri. Saya? tanyanya kebingungan.

Yup, ente, karena di sini gak ada siapa pun lagi selain anta." Pria dengan setelan Nevis itu menaikkan frame kacamatanya yang sedikit melorot.

Aran menegakkan punggungnya dan memberi hormat. Ia tahu jika Sakti adalah asisten sang big boss, karena beberapa kali ia memperhatikan pria jangkung itu mondar-mandir di sebelah tuannya.

My Sexy BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang