009

848 72 11
                                    

"Harin bisa kita bicara?"

Ucap Sooji yang datang ke tempat Harin dan teman teman nya berkumpul

"Yaa gadis gila berani nya kau kemari"
"Pergi, Harin tidak mau bertemu dengan mu lagi"

Ucap Dayeon dan Wooyi tapi Sooji tidak memperdulikan mereka, dia melihat kearah Harin yang sedang menghisap rokoknya

"Tolong aku hanya sebentar"

Doah melihat Harin, dia tau gadis itu tidak akan tega kepada Sooji

"Kalian pergilah"
"Harin tapi.."

Harin menatap tajam Wooyi, seakan mengerti dia pun pergi disusul oleh Doah dan Dayeon

"Kau ingin membicarakan apa"
"Harin kau marah padaku kan? Karna itu kau melampiaskan nya kepada yang lain"
"Apa yang aku lakukan sekarang itu bukan karnamu"
"Jangan ditutupi lagi aku sudah tau itu. Aku minta maaf padamu..aku tau aku salah dan sudah menyakiti perasaan mu"
"Lalu? Untuk apa kau katakan itu padaku sekarang? Dengar, aku sudah tidak perduli lagi Sooji"

Sooji menutup matanya ketika Harin menghembuskan asap rokok itu padanya

"Aku benci fakta bahwa aku masih mencintaimu"

Lalu dia mengusap pipi Sooji dengan lembut. Sooji membuka matanya

"Kenapa kau melakukan ini padaku? Sooji katakan padaku apakah aku terlalu bodoh karna mempunyai perasaan ini padamu?"

Tiba tiba Sooji meneteskan air matanya

"Mian, jjinja.. mianhae.. Harin"

Ketika akan pergi Sooji langsung memeluk Harin dari belakang

"Aku mencintaimu Harin aku mohon jangan pergi"

Harin berbalik lalu dia memeluk Sooji dengan erat. Cukup lama mereka berpelukan sampai akhirnya Harin melepaskan pelukan mereka

"Harin"
"Nae?"

Sooji mengambil rokok dari tangan Harin lalu dia membuangnya asal

"Sooji itu--"
"Aku tidak suka pacarku merokok itu tidak baik bagi kesehatan nya"

Mendengar itu entah kenapa membuat Harin salting. Mereka pun masuk kedalam kelas bersama

"Mereka balikan?"
"Entahlah"
"Tapi bukankah itu bagus, karna hanya Sooji yang bisa membuat Harin nurut padanya, agar kita tidak kena bully lagi"
"Ada bagusnya juga"

Jaeun, Jaehyung dan Jiae tersenyum melihat mereka berdua

Doah POV
Percintaan antara Harin dan Sooji di penuhi oleh drama. Pada awalnya aku memang mendukung mereka tapi dengan seiring nya waktu aku mulai sadar bahwa mereka akan sulit untuk bersatu

Tapi aku bisa melihat Harin sangat mencintai Sooji dan begitu pun sebaliknya. Aku hanya bisa mendoakan mereka berdua agar tetap kuat menghadapi masalah mereka nanti

"Doah, apa kita akan terus seperti ini?"
"Maksudmu?"
"Aish, aku tidak bisa lagi rasanya tanganku sudah pegal ingin meninju seseorang"
"Kuatkanlah dirimu, jika kau tidak mau dipukuli oleh ayah mu lagi"
"Doah kau jangan menakuti ku"
"Aku tidak, lagipula jika Harin dengar tamatlah dirimu"
"Aish Shibal.."

Dayeon duduk di kursinya sambil mendumel, anak itu..
Doah POV end

"Masuklah"
"Apa boleh?"
"Kenapa kau bertanya Harin, tentu saja boleh"

Harin masuk kedalam rumah Sooji, dia melihat kesekitar dan seperti biasa rumah gadis nya itu sepi

"Sudah lama aku tidak kesini"

Sooji tersenyum lalu memeluk Harin

"Harin"
"Nae"
"Bisakah kau menginap? Aku tidak mau sendiri.."
"Bukankah kau terbiasa sendiri ya"

Goda Harin membuat Sooji memukul pelan bahunya

"Yasudah kalau tidak mau"
"Aku bercanda, kenapa kau sangat imut?"
"Karna aku Sung Sooji"
"Benar karna kau adalah Sooji'ku"

Harin mengusap bibir Sooji, Sooji yang peka'pun mencium bibir Harin dengan lembut

Ciuman itu menuntut untuk lebih bahkan tangan Harin sudah nakal menyentuh pantat Sooji

Tiba tiba...

Tok
Tok
Tok

"Shit.."

Gumam Harin kesal Sooji hanya terkekeh lalu membuka pintu rumahnya

"Hallooo"
"Kalian?"
"This is ur Friend. Sooji maaf sudah mengganggu tapi bisakah kita menghabiskan waktu bersama hari ini?"

Ucap Jaehyung bersemangat, ternyata yang datang adalah teman temannya

"Tentu masuklah"

Ketika mereka masuk Jaeun terkejut begitu juga dengan Jaehyung dan Jiae karna ada Harin didalam

"Kenapa kau tidak bilang ada pacarmu disini?"

Bisik Jaehyung kepada Sooji

"Sooji maaf yah jika kedatangan kami mengganggu waktumu bersama Harin"
"A Ani, kalian tidak mengganggu ko"
"Oiya, kami bawa bahan makanan untuk pesta barbeque aku harap kau punya alat alatnya"
"Oh tentu aku punya, akan ku siapkan dulu"
"Biar aku saja"

Ucap Harin sambil tersenyum kepada Sooji, melihat itu Jaehyung seketika meleleh

"Aiggoo senyuman Harin sungguh maniiis"

Jaeun melirik sekilas kepada Jaehyung

Kelima siswi itu melakukan pesta kecil kecilan di belakang rumah Sooji

Mereka saling berbagi tugas, ada yang membumbui daging, memotong sayuran, membuat api dan persiapkan alas untuk mereka duduk dirumput

"Selamat makaann"

Seru mereka dan memakan barbeque bersama

"Wah ini sangat enak"
"Benar, sangat enak tidak kalah dari restoran"
"Bagaimana Harin kau suka?"

Tanya Sooji Harin mengangguk dan tersenyum. Sooji senang Harin menikmati waktu bersama teman temannya

"Harin maaf aku ingin bertanya padamu"
"Apa?"
"Sejak kapan kau mempunyai perasaan kepada Sooji"

Tanya Jaeun membuat suasana seketika hening

"Saat Sooji pertama kali pindah sekolah aku sudah punya perasaan padanya"
"Tapi aku salut padamu Harin, kau menembak Sooji secepat itu. Benar benar gently woman"

Sahut Jaehyung, Harin hanya mengangguk lalu meminum jus nya

Gadis itu mendengus karna dia pikir Harin akan tersenyum tapi dia salah karna senyuman Harin hanya untuk Sooji seorang

Selesai makan mereka baring dan melihat keatas langit, beruntung malam ini bintang nya sangat banyak itu adalah pemandangan yang luar biasa

Sooji baring dengan tangan Harin sebagai bantalan kepalanya. Suasana malam ini begitu romantis bagi mereka berdua

"Sooji ketika Appa'mu pergi bekerja kau menelpon Harin untuk menemanimu bukan"
"Harin yang selalu menawarkan diri untuk menginap, tapi malam ini aku yang request"
"Jjinja, aku tidak tau kau bisa seagresif itu"

Goda Jiae membuat Sooji salting. Apa benar dia agresif?

"Bintang nya sangat indah benarkan Jaeun"

Jaeun mengangguk dia membiarkan tangannya dipeluk oleh Jaehyung

Pyramid Game (Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang