025

900 63 29
                                    

Sooji POV
Kebahagiaan'ku.. semuanya hilang karna penghianatan

Wanita yang aku cintai dengan teganya dia berselingkuh dengan aku masih mengandung anak nya

Berhari hari aku lewati dan aku masih terbaring lemah di rumah sakit

Sedih, marah dan kecewa menjadi satu. Aku bahkan berniat untuk bunuh diri karna aku pikir jika aku mati nanti aku pasti akan bahagia

Eunseo aku harus bagaimana? Dadaku sangat sakit

Aku berharap kau ada di sisiku saat ini, aku benar benar membutuhkan mu..

"Sooji kau makan ya"
"......."
"Sooji jangan seperti ini Appa mohon pikirkan bayimu juga dia membutuhkan asupan gizi"
"......"
"Sooji.."

Appa memelukku ketika melihat'ku menangis

Bahkan mataku hampir bengkak karna terus menangisi si berengsek itu. Kenapa aku terus menangis seperti ini? Tolong hentikan

"Tenang saja nak kau tidak akan bertemu dengan nya lagi. Dia bukan siapa siapa mu lagi sekarang , kau akan pulang bersama Appa"

Kenapa ini semua terjadi padaku, ketika aku mempercayainya, ketika aku menunggunya 10 tahun kenapa dia sampai tega melakukan hal itu..

"Kita akan memulai hidup baru, kau akan bahagia seperti dulu dan kita berdua saja yang akan merawat anak itu"

Aku menatap Appa yang juga sudah meneteskan air matanya
Sooji POV end



Skip

"Dengan ini saya sahkan kalian sudah bercerai"

Tok
Tok
Tok

Tepat saat palu di ketuk semuanya sudah berakhir. Sooji resmi menggugat cerai Harin

Wanita itu tidak dapat menahan air matanya lagi sedangkan Harin? Dia hanya menundukkan kepalanya

"Mulai hari ini menjauhlah dari putriku"

Ucap Tuan Sung sambil menarik kerah baju Harin, pria itu menatap Harin marah sekaligus kecewa

"Appa.."
"Jangan panggil aku APPA!"

Sooji di bantu oleh teman teman nya untuk berjalan

Melihat Sooji pergi Harin menatap wanita itu dengan tatapan sedih

"Kau tidak pantas memiliki putriku"

Setelah mengatakan itu Tuan Sung pergi menyusul anaknya

"Eomma tidak tau apa yang berada di pikiran mu sehingga kau melakukan hal menjijikkan itu Harin. Jika dari awal kau memang tidak mencintai Sooji maka lebih baik eomma tidak merestui kalian menikah"
"Eomma aku.."
"Harin kau sangat ceroboh dan itu membuatku kecewa padamu"

Ucap Halmoeni lalu menatap Harin dengan perasaan marah

Tuan Baek hanya diam tidak berbicara apa pun

Harin meneteskan air matanya pertanda dia menyesali perbuatannya kepada Sooji

"Sooji jangan terlalu memikirkan hal yang tidak penting. Lebih baik kau fokus dengan kandungan'mu. Ingat dokter bilang kau jangan setres"
"Sooji kami semua berada di pihak mu kau tidak sendirian. Semangat"
"Nae itu benar, kami semua akan selalu berada disisi mu sampai kau tidak membutuhkan bajingan itu"

Mendengar itu Sooji sedikit tersenyum, disatu sisi dia masih bersyukur karna mempunyai teman yang selalu berada disisinya

"Gomawo.. semuanya"

Dayeon lalu memberikan kertas kepada Sooji

"Itu adalah nomor telepon dan alamat dari wanita jalang itu"
"Aku sudah tidak perduli Dayeon, aku hanya akan fokus kepada anak ku"

Dayeon mengangguk mengerti dan ketika akan membuang kertas itu dengan cepat Jaehyung mengambilnya

"Jika Sooji tidak mau biar aku saja. Lihat saja akan aku beri dia pelajaran"
"Jaehyung sudah, jangan kau repot repot melakukan itu"
"Tapi Sooji aku masih tidak terima"

Sooji menggelengkan kepalanya, Melihat itu Jaehyung menghembuskan napas

"Aku hidup hanya untuk anak ku. Dia adalah malaikat kecilku aku sudah tidak sabar melihat nya lahir"

Ucap Sooji sambil mengusap perutnya

"Kelak dimasa depan anak mu pasti akan membenci orang yang bernama Baek Harin"

Ucapan Doah membuat Sooji termenung

"Tolong jangan sebutkan nama itu lagi"
"Mianhae Sooji"

Mulai sekarang dan seterusnya kehidupan Sooji akan berbeda

Dia berniat akan melupakan Harin untuk selamanya dan akan fokus kepada anak nya saja

Jika kelak ketika anak nya sudah besar dan mungkin dia akan bertanya dimana Appa nya maka Sooji akan menjawab dengan lantang Appa nya sudah lama mati

_____________



Di kediaman Narin terlihat gadis itu sedang duduk sambil menonton berita yang dimana media melaporkan bahwa Baek Harin di gugat cerai oleh sang istri akibat melakukan perselingkuhan

Melihat itu Narin terseyum miring lalu meminum Wine nya

BRAG!

Terdengar seseorang masuk ke apartemen nya. Terlihat wanita itu dengan napas memburunya menahan sebuah amarah

"Kau, kenapa kau mengirimkan foto itu kepada Sooji!!?"
"Why so mad? Bukankah itu ide yang bagus agar kita bisa bersama?"

Harin mengepalkan tangannya

"Kau berbohong padaku Narin, aku sudah muak dan jangan pernah menghubungi aku lagi"

Narin dengan cepat berdiri lalu menahan tangan Harin

"Setelah aku memberikan semuanya padamu kau pikir kau bisa membuangku begitu saja? U cant do that to me Baek Harin"
"Lepaskan aku"

Narin tetap memegang tangan Harin, namun karna sudah emosi dengan cepat Harin mendorong tubuh gadis itu ke ranjang

"Aku bisa melakukan apapun yang aku mau. Sekalipun harus membuangmu kenapa tidak? Jangan bermain main dengan ku Narin"

Setelah mengatakan itu Harin pun pergi

"Dasar bodoh"

Narin tertawa lalu menutup pintu apartemen nya

"Sial!"

Dengan perasaan marah Harin menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi

Dia tidak menyangka Narin yang melakukan hal itu

Harin bisa mengetahui nya karna dia mengenali nomor yang sudah mengirimkan teks kepada Sooji

Harin meneteskan air matanya, hidupnya sudah hancur sekarang. Tidak ada kebahagiaan lagi di kehidupan nya

Harin menambahkan kecepatan mobilnya lagi, menyetir dalam keadaan kacau membuat nya kehilangan fokus dan sampai akhirnya Harin oleng

Dan..

Mobil yang di kendarainya masuk kedalam jurang

"Astaga mobil itu masuk kedalam jurang! Tolong toloong!"

Ucap seorang pejalan kaki yang melihat mobil Harin

Ketika warga sekitar akan turun menolong Harin beberapa menit kemudian mobil sport berwarna merah itu meledak dengan hebat sampai pohon pohon yang berada di sana terbakar
The end

Pyramid Game (Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang