SATU

42 13 0
                                    


Dalgona kopi saat ini adalah salah satu minuman yang di gemari banyak orang. Bahkan di salah satu sekolah swasta seperti Gunadarma pramuja menjadikan dalgona kopi sebagai salah satu menu minuman di kantin mereka.

Bermula dari seorang gadis kelas 12 yang cinta mati terhadap kopi kemudian meminta pihak kantin menyediakan minuman tersebut di sana. Namanya Lengkara Swastamita, anak-anak Gunadarma lebih akrab memanggil Kara di bandingkan Mita yang merupakan nama panggilannya sehari-hari.

Hari pertama menu dalgona kopi di launching, hanya Kara yang memesan dan menikmatinya. Siswa yang lain lebih tertarik meminum es teh manis, pop ice atau minuman favorit semua siswa yaitu minuman botol.

Baru setelah sebulanan, banyak siswa yang tertarik dengan es dalgona kopi karena penasaran ketika melihat Kara yang sering kali meminum nya saat jam istirahat. Dari hanya satu dua orang yang penasaran menjadi hampir seluruh siswa doyan meminum es kopi tersebut.

"Ngomongin soal gerhana bulan, kemarin gue liat berita di tv kalau ada manusia serigala menampakkan diri"

Kara menatap si empu yang bersuara, namanya Gia. Gadis sepantaran dengan nya yang saat ini sedang menjabat sebagai teman Kara. Mereka sibuk menikmati makan siang di kantin, tentu saja es dalgona kopi sebagai minum nya.

Dua hari lalu gerhana bulan terjadi, semua orang membahasnya. Di manapun dan kapan pun topik tentang gerhana bulan mendunia. Semua orang penasaran bagaimana fenomena alam itu bisa terjadi.

"Hoax deh kayaknya" jawab Kara, ia tersenyum tipis menanggapi teman nya itu.

"Ini real, Ra. Gue ada videonya." Gia bergerak meraih ponsel yang berada di saku rok, lalu mengeluarkan, mengotak-atik sebentar dan berakhir tepat di depan wajah Kara.

Kara menatap ponsel yang Gia sodorkan di depan wajah, sebuah video singkat dari cctv terpampang buram. Tidak terlalu jelas dan tidak pula bisa membuktikan bahwa video tersebut memang penampakan manusia serigala.

Hanya sebuah video dari cctv rumah orang yang sedang merekam seorang laki-laki di pinggir jalan. Laki-laki tersebut nampak terduduk dan berteriak menatap langit. Kara yang melihatnya lebih menganggap bahwa laki-laki tersebut sedang tertimpa sial dan lelah dengan segalanya sehingga memilih berteriak untuk mengeluarkan kesahnya.

"Gue gak liat gigi taring dia" ucap Kara mencoba merespon. Gadis di depan Kara menghela, ia mematikan ponsel dan menaruhnya di atas meja.

"Serigala gak semuanya punya taring!" Gia memukul mangkuk bakso dengan sendok di tangan, sehingga menimbulkan suara dentingan yang lumayan keras, mungkin kesal karena Kara tidak percaya dengan adanya manusia serigala. Gia sendiri adalah penikmat cerita urban legend, manusia serigala salah satunya.

Siswa lain yang sedang menikmati makan siang mereka teralihkan, menatap Kara dan Gia karena dentingan itu. Mereka hanya teralihkan sebentar lalu kembali sibuk dengan makan siang masing-masing.

"Tapi kan di sinetron kebanyakan, serigala selalu di gambarkan mempunyai taring panjang dan mata merah"

Gia terdiam, ia menatap Kara sebentar lalu menyeruput kuah bakso di mangkuk.

Obrolan mereka berakhir di sana, Gia nampak malas menanggapi dan Kara juga sama malasnya untuk memberikan pendapat lagi. Mereka kembali di sibukkan dengan makanan masing-masing.

Di sela-sela menguyah, tak sengaja Kara teralihkan ke arah pintu masuk menuju kantin. Nampak beberapa anak osis yang menggunakan almamater khusus anggota osis berjalan memasuki kantin. Gadis itu tertuju kepada salah satu orang di antara kerumunan. Satu orang itu berjalan paling belakang sembari mengobrol dengan orang di sampingnya.

GEMA MEMUDARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang