Hari berganti, kusambut hari dengan sangat tidak nyaman.
Ketika aku membuka mataku, aku melihat bagas di sisiku yang sedang memelukku, bukan! Ternyata aku yang sedang memeluknya! untung saja bagas masih tertidur, akhirnya aku perlahan melepaskan pelukanku.
"Hmm, kamu sudah bangun."
Aku terkaget ternyata bagas sudah bangun, dengan cepat aku bangun dan duduk di sebelahnya.
'Aaaaaa!' Ingin kuteriak, namun hari masih subuh.
"Sayang, kita sholat subuh dulu kuy." Ucap bagas sambi bangun dari tidurnya.
"Mmm." Anggukku dengan malas yang kurang dengar ucapan bagas.
'O tamuku sudah habis kemarin ya, sepertinya aku belum mandi wajib.' Batinku.
"Eh! Apa tadi yang kamu katakan!"
"Ofii, kita sholat subuh duluuuu." Lanjut bagas.
"Ooooh, iya, aku mandi dulu, tamuku baru berakhir kemarin aku lupa mandi."
"Iya."
Setelah mengatakanya, aku pergi ke kamar mandi dan melakukan kewajiban, aku melakukanya dengan cepat karena waktu subuh sudah mepet.
Setelah selesai aku keluar dengan full pakaianku, aku tidak mau lupa lagi, dan ketika keluar aku melihat bagas yang sudah siap dengan sajadahnya, ia memakai sarung, jaket dan kopyah.
"Kenapa di sini, dimana orang tuaku?" Tanyaku melihat kedua sajadah.
"Iyaa, kita sedikit kesiangan, jadi kita ketinggalan mereka."
"Ooh."
Setelah bersiap dengan mukenaku, aku mengikuti imam di depanku, eh maksudku sopir, aku masih tidak rela jika dia yang menjadi imamku.
"Usalli fardho subhi." Ucap bagas sebelum sholat subuh, ternyata bagas solatnya pakai usalli dan do'a qunut.
.
.
"Assalamu'alaikum warahmatullah."
Setelah selesai sholat bagas menyodorkan tangan kananya padaku, awalnya aku pura-pura tidak tau, tapi karena bagas terus memaksa akhirnya aku mengambil tanganya dan mencium punggung tanganya.
Setelah itu bagas melakukan wiridan, dan entah apa saja do'a yang ia baca, aku tidak tau jadi kutinggal pergi saja.
Waktu terus berjalan, hingga waktunya kami untuk makan bersama, kami makan bersama dengan kedua keluarga, karena ternyata keluarga bagas menginap di rumahku.
"Pengantin baru niye, sholat subuh aja kesiangan." Ucap mamaku.
"Lha mau gimana lagi, semalam ofi kelelahan gara-gara kalian." Masih pagi juga aku sudah dibuat kesal.
"Lho kok gara-gara kami, gara-gara bagas munkin, bagas, malam pertama itu jangan kasar-kasar dulu nak." Ucap bu ami mamanya bagas.
"Kok bagas si ma, kan yang buat acara resepsi kalian, katanya gak ada resepsi, tapi apaan, ofi sampai lelah."
Tidak habis pikir, aku sangat lelah mengingat resepsi yang sebenarnya tidak kuharapkan, tapi mereka mengaitkanya dengan hal lain.
"Seger ya dek, pagi sekali kamu mandi, hihi." Si unin kakaknya bagas juga ikut nimbrung, padahal umurnya lebih muda dariku.
Benar, karena aku tadi buru-buru buat sholat subuh, jadi rambutku masih sedikit basah karena tidak segera kukeringkan, terlihat jelas aku habis mandi.
"Jangan berpikir aneh-aneh ya, tamuku baru berakhir kemarin, jadi aku baru mandi." Ucapku yang semakin kesal, wajahku terasa banas dan mulutku tanpa sadar jadi manyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Muridku Adalah Imamku
RomanceNamanya rizkiyana rofiqah, berumur 22 tahun, karena kecerdasanya ia sering lompat-lompat kelas dan baru beberapa hari yang lalu menjadi guru di SMA Al-Fatah. setiap hari rizki disondol dsuruh cari pasangan sama orang tuanya, karena boro boro nika...