Kelas 12 IPA 1

43 1 0
                                    

Seorang guru muda berangkat ke sekolah untuk menunaikan tugasnya, ia masuk ke ruang guru tidak lupa presensi dan uluk salam kepada para guru yang telah hadir terlebih dahulu.

"Assalamu'alaikum." Ucapnya, ya, namanya rizkiyana rofiqah, sering dipanggil bu ofi jika di sekolahan, kalau diluar sekolah dipanggil mbak ofi, kalau dirumah dipanggil sayang.

"Wa'alaikum salam." Ucap serempak para guru yang telah hadir.

Karena ofi adalah guru paling muda, ia setiap datang tidak lupa salim dengan para seniornya.

"Wah, bu ofi semakin cantik saja, pasti banyak yang klepek klepek dong, hihi." Ucap salah satu  guru perempuan, namanya andin, ia menjadi teman guru paling akrab dengan ofi, karena umurnya yang tidak terlalu jauh dengan ofi.

"Ahaha, bu andin bisa saja, bu andin juga cantik."

Para guru menyiapkan berkas yang akan ia gunakan untuk mengajar.

"Teet teet teet."

Bel masuk berbunyi, para guru yang memiliki jadwal pagi langsung berenjak menuju kelas masing-masing tidak lupa Ofi yang berenjak menuju kelas 12 IPA 1, kebetulan ia menjadi wali kelas tersebut.

Ofi merupakan guru SBK, karena dari dulu ia terkenal kreatif, bukan cuma itu tapi ia juga pandai bermain musik, karena musik juga merupakan bagian dari pelajaran SBK.

Ofi terkenal sebagai guru yang asik, tentu saja karena pelajaran SBK merupakan pelajaran yang banyak membuat keasikan, hanya saja ia killer pula.

"Selamat pagi bu."

"Selamat pagiii bu ofi."

"Selamat pagi cantik, aku padamu."

Bayak sapaan datang dari para murid yang hanya dijawab dengan sederhana.

"Mmm." Angguk ofi dengan senyuman ketika dahinya berkedut.

'Dasar anak kemaren sore, siap-siap PR numpuk kamu.'

"Huuft, sabar-sabar, mereka cuma ABG." Ucap ofi seraya mengelus dada.

Setelah berjalan beberapa menit, sampailah ofi di kelas 12 IPA 1, ia masuk kemudian memberi salam kepada para siswa.

"Assalamu'alaikum wr wb."

"Wa'alaikum salam wr wb." Dengan semangat para siswa menjawab salam ofi.

"Bu, bu ofi kok makin cantik saja, rahasianya apa bu." Ucap salah satu siswi yang duduk di depan, namanya salsa, ia terkenal anak paling aktif di kelas.

"Perempuan." Jawab ofi dengan wajah datarnya.

"Yah, gak asik."

"Oke oke, ibu absen dulu." Ofi membuka map yang berisi daftar hadir kelas.

"Arman!"

"Hadir." Seorang bertubuh ideal dan berambut cepmek mengangkat tangan.

"Bagas!"

.

.

"Bagaas!!"

"Hadir bu." Seorang yang memiliki rambut panjang sebahu mengangkat tanganya, iya, karena SMA al-fatah membebaskan rambut model apapun untuk para siswa, sehingga ada pula yang berambut gondrong seperti bagas.

"Astaghfirullah, bagas, masih pagi sudah ngantuk,  apa yang kamu lakukan semalam, kemaren selama dua hari juga kamu bolos, nanti sebelum pulang temui ibu di kantor!" Tegas ofi.

"Baik bu."

"Lanjut, Budi!"

"Hadir." Si paling tinggi mengangkat tanganya.

"Rifki!"

"Hadir bu."  Seorang yang terkenal paling tampan  di kelas mengangkat tanganya.

"Salsa!"

"Hadiir." Gadis paling aktif di kelas mengangkat tanganya dengan semangat, ia menjabat sebagai bendahara kelas.

Absensi kelas terus berlanjut hingga 30 anak terpanggil semua, kemudian ofi menutup buku absensi.

"Oke, mari kita lanjutkan yang kemaren." Lanjut bu ofi memulai pelajaran.

.

.

.

"Hey bud, kira-kira bu ofi mau gak ya jadi pacar gue, secara lah nama kami hampir sama, rifki rizki, haha." Ucap rifki yang duduk di sebelah budi.

"Ngaco lu, kalo bu ofi nikah ama gue baru tau rasa lu, kena NTR." Ucap budi di sebelah rifki.

Tanpa keduanya sadari, bu ofi yang sedang keliling mengecek PR siswanya mendengar ucapan mereka, membuat dahi ofi berkedut.

"Kalian! Pelajaran baru saja mulai lho, sudah ngobrol tidak jelas."

"Maaf bu." Rifki dan budi tertunduk malu.

"Hahaha." Para siswa berbahagia melihat drama singkat.

.

.

.

"Teet teet teet." Pelajaran berlanjut hingga bel istirahat bebunyi.

"Alhamdulillah pelajaran hari ini selesai, jangan lupa minggu depan bawa alat musik, bebas mau musik apapun, karena kita akan melakukan praktek." Seru ofi pada para siswa.

"Yes okeh bu."

"Kemudian, bagas! Jangan lupa nanti sebelum pulang temui saya di kantor." Ofi menatap bagas yang duduk di pojok sebelah jendela.

"Nggeh bu." Angguk bagas dengan santai.

"Oke terimakasih semua, sampai jumpa di praktek musik minggu depan, wassalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam wr wb."

.

.

.

Bersambung....

Muridku Adalah ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang