Bab 7

17 7 0
                                    

Suasana di dalam rumah Haikal begitu bising dan ramai oleh bunyi musik yang menggema, pesta Haikal di adakan di tepi kolam renangnya dengan banyak makanan dan minuman yang sudah tersedia, para tamu bahkan bebas jika ingin berenang di kolam.

Bianca dan kedua teman nya berjalan mendekat ke arah Haikal yang sedang bersama teman-teman nya itu.

"Bianca, lo cantik banget," puji Haikal membuat pipi Bianca mulai memanas.

"Makasih, ini kado buat lo." Bianca memberikan kado nya di susul oleh Siska dan Renata.

Haikal meraih kado-kado itu lalu meletakan nya di atas meja, "Thank you."

Bianca menoleh ke arah kedua teman nya, "Kalian bisa tinggalin gw dulu gak sebentar? gw mau berdua sama Haikal, gw mau nyatain perasaan gw ke dia," bisiknya.

"Hah?! lo serius, Bi?! lo gak ada ngomong ke kita loh sebelumnya," sahut Renata.

"Kalo gw bilang, kalian kan gak bakal setuju. Sebentar aja, ya?" pinta nya dengan tatapan memohon.

Siska dan Renata saling tatap lalu mengangguk bersamaan, "Yaudah, kalo ada apa-apa datengin aja kita," pesan Siska.

Bianca mengangguk dengan riuh di barengi senyum lebarnya, "Iya, pasti." Kedua sahabatnya itu mulai berjalan menjauh, meninggalkan Bianca.

"Nih, minum buat lo," ucap Haikal yang memberikan segelas minum ke Bianca. Dengan senang hati gadis itu meraih gelas pemberian Haikal.

Bianca meneguk perlahan minuman nya seraya mengumpulkan keberanian dirinya sendiri. Dia menarik nafas panjang lalu menghembuskan nya perlahan.

Haikal yang melihat tingkah aneh gadis itu pun terkekeh, "Lo ngapain sih, Bi? latihan pernafasan?"

"B-bukan ... ada hal penting yang mau gw omongin ke lo," ucapnya terbata-bata.

"Hm? hal penting?" Haikal langsung meletakan gelasnya di atas meja begitupun dengan Bianca. "Hal penting apa yang mau lo omongin?" tanya Haikal kembali.

"Gw ...." Bianca meremas tangan nya sendiri, bibirnya seakan sulit mengeluarkan kata-kata, lidahnya seperti beku di dalam sana.

Melihat Bianca yang tampak gugup, Haikal tersenyum tipis, dia meraih kedua tangan Bianca, "Jangan gugup gitu, ngomong aja kalo ada hal penting yang mau lo omongin."

Bianca perlahan mengangkat pandangan nya, tatapan nya terkunci pada kedua mata Haikal. Entahlah, tatapan pria itu seakan begitu menarik bagi Bianca, moment dan kedekatan ini yang selalu di nanti Bianca.

Suara kerumunan dan music seakan sunyi di telinganya, hanya ada suara Haikal yang berhasil lolos memasuki kedua telinga nya itu.

"Gw suka sama lo!" serunya dengan terus terang.

Seketika suara kerumunan dan suara music terhenti membuat Bianca menatap kebingungan, dia memandangi sekeliling yang sekarang sedang memusatkan perhatian ke arah mereka berdua.

"Gw juga suka sama lo, Bi."

Pandangan Bianca langsung kembali mengarah ke wajah Haikal, dia membulatkan mata kaget dengan kalimat yang baru saja Haikal ucapkan.

"L-lo serius?" tanya nya untuk kembali memastikan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Husband Is You (One Shot) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang