Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Komen ya, komen jangan lupa.
***
Taehyun berbaring di kasurnya sambil memegang handphonenya.Dia tiba-tiba langsung berubah ke posisi duduk sambil melihat jadwal yang tertampil di layar handphonenya itu.
Tangan Taehyun memegang erat handphonenya sambil menahan dirinya untuk tidak menangis.
Sial, dia tau kalau dirinya tidak akan pernah bisa masuk ke pertandingan manapun.
Mau sebagus apapun dia bermain ketika latihan, kalau kakinya mengalami cedera kemungkinan sulit sekali untuk masuk ke tim inti.
Seperti menghabiskan waktu, namun voli adalah kesukaannya, dia tidak bisa kecewa pada keputusan pelatih.
Dia hanya merasa kecewa dengan dirinya sendiri.
Taehyun segera bangkit berdiri sambil meraih jaketnya, sekarang sudah malam dia mau pergi keluar dari rumahnya.
Lagipula akan sangat memalukan jika orang tuanya mengetahui kalau dia sedang menangis di kamar karena namanya tidak masuk ke tim inti untuk pertandingan yang diadakan dua minggu lagi.
"Mau kemana, Taehyun?"
Taehyun menoleh kearah ibunya yang sedang duduk sambil menonton tv.
Mata ibunya menatap mata Taehyun, namun Taehyun segera mengalihkan pandangannya duluan.
"Keluar, jam 10 pasti aku sudah kembali ke rumah."
Ibunya itu cuma bisa menganggukkan kepalanya membiarkan anaknya itu pergi dari rumah.
Kaki Taehyun berjalan cepat pergi dari area rumahnya dengan raut murung, apa yang akan dia lakukan selama teman-temannya yang lain berlatih untuk pertandingan nanti?
Apakah dia hanya bisa menonton?
Matanya memperhatikan kakinya yang tampak normal, namun tetap saja ACL yang dia derita itu akan tambah parah jika dia memaksakan diri untuk ikut bertanding.
Pelatih di ekskulnya jelas tidak ingin menanggung resiko jika terjadi apa-apa dengan Taehyun selama pertandingan berlangsung.
Taehyun berjalan tanpa arah dan sekarang kakinya terhenti di sebuah internet cafe, lebih jelasnya disini adalah tempat menyewa komputer untuk bermain atau melakukan hal yang lainnya dan bisa sekalian memesan makanan.
Daripada menangisi hal yang tidak akan membuat Taehyun tenang, lebih baik dia main kesini saja.
Dia sebenarnya tidak pernah kesini, namun dia modal nekat saja menyewa tempat dan mulai menatap layar komputer di hadapannya itu.
Ada banyak sekali permainan yang bisa dia mainkan disini, tapi sayangnya Taehyun tidak tau cara bermain, lebih jelasnya dia itu cupu sekali soal seperti ini.
"Apa coba yang bisa aku lakukan? Bermain voli terhalang kakiku, sekarang disini saja aku tidak bisa apapun," ucap Taehyun sambil meletakkan kepalanya ke balik meja di hadapannya itu.
Tidak memperdulikan kebisingan yang terjadi di sekitarnya, ada banyak sekali anak-anak seumuran yang pada bermain disini.
"Mungkin pesan makanan dulu."
Taehyun mulai memeriksa menu makanan yang tersedia, dirinya sudah makan malam sih, mungkin dia akan memilih untuk membeli cemilan.
Yang Taehyun tidak sadari adalah pintu tempat ini baru saja terbuka dengan Beomgyu dan teman-teman kelasnya yang datang.
Beomgyu memang diajak oleh temannya untuk menghabiskan waktu mereka disini.
Karena sebelumnya Beomgyu selalu absen ketika berkumpul akibat berlatih untuk pertandingan kemarin, makanya dia akhirnya mengiyakan ajakan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush -beomtae✔
FanfictionSelama ini Taehyun tidak pernah menyadari jika cowok populer di kelasnya itu berhasil membuat dirinya menjadi seperti orang bodoh karena jatuh cinta. #1 in beomtae ||240524 ➡️15.05.24 17.06.24⬅️ ©2024