Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.
Komen ya, komen jangan lupa.
***
Sudah semingguan ini, Taehyun hanya menonton pacarnya dan timnya latihan saja karena kakinya masih terpasang gips.Walaupun tidak terasa sakit lagi, tapi tentunya Taehyun tidak akan mungkin asal membuka gipsnya dan ikutan latihan.
Jika dia memaksakan hal tersebut, siap-siap dia akan kembali berakhir kesakitan seperti kemarin lalu.
Taehyun duduk di pinggir lapangan sambil memeriksa handphonenya, dia melihat ada anak-anak kelasnya yang lain juga ikutan sibuk latihan.
Setidaknya anak kelas ini tau kalau mereka gak boleh kalah dari kelas lain, bagus deh.
Mata Taehyun kembali melirik sesekali ke pacarnya itu, dia ketika melihat pacarnya menangis merasa bingung, namun setelah tau cerita mengapa pacarnya menangis, dia jadi tidak bisa mengatakan apapun selain ikutan merasa sedih.
Ya, saat pulang sekolahnya, Beomgyu menjelaskan mengapa dia menangis sehabis mencicip makanan yang dibuat oleh Taehyun, itu semua karena cowok itu merindukan mamanya.
Mamanya bukan orang yang baik, karena kalau dia baik mana mungkin berakhir menghancurkan keluarganya sendiri.
Tapi tetap saja wanita itu adalah mamanya, makanya Beomgyu masih mau bertemu walaupun mamanya tampak sadar diri dan menjauh dari keberadaan Beomgyu dan keluarganya yang lain.
Taehyun bangkit dari duduknya sambil meletakkan tongkat kruknya dibalik kedua tangannya itu.
"Sayang, mau kemana?" tanya Beomgyu yang sedang fokus latihan itu.
Dia tentu saja walaupun fokus matanya akan terus melihat apa yang sedang dilakukan oleh Taehyun.
Taehyun yang mendengar hal itu melirik ke pacarnya.
"Aku mau ke kafe samping sekolah, aku akan kembali dengan cepat, sana latihan."
Taehyun tiba-tiba teringat jika kemarin dia melihat ada poster menu baru di kafe sebelah sekolahnya itu.
Beomgyu menghela nafasnya lalu melemparkan bola ditangannya itu ke temannya.
"Mau aku temani?"
"No, aku bisa sendiri, ayo kamu latihan lagi, kelas kita harus bisa menang."
"Yakin?"
Beomgyu bisa melihat Taehyun yang mengangguk-anggukkan kepalanya dengan cepat membuat Beomgyu akhirnya menyerah.
"Baiklah, hati-hati."
Taehyun cuma bisa tertawa kecil, sialan emangnya letak kafenya ada dimana coba? Padahal dekat sekali dengan gerbang sekolahnya.
Dia segera berjalan pergi menjauh dari area lapangan, di sekitarnya ada banyak murid sekolahan yang mau pulang ataupun mau kembali ke area sekolahan.
Rata-rata mereka semua sibuk dengan festival olahraga yang akan diadakan makanya kebanyakan murid akan berada di sekolah sampai malam sekalipun.
Taehyun jelas bisa pulang, namun dia tidak akan melakukan hal itu, kakinya memang di gips namun dia masih bisa memberikan beberapa masukan ke tim kelasnya itu.
Kadang dia bisa melihat ada beberapa murid kelasnya yang suka bertanya hal ini itu ke dirinya.
"Sore, kak Taehyun."
Taehyun menoleh kearah sampingnya dimana ada adik kelasnya yang kebetulan adalah juniornya di ekskul voli.
"Sore," balas Taehyun yang lanjut berjalan menuju ke kafe yang akan dia tuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush -beomtae✔
FanfictionSelama ini Taehyun tidak pernah menyadari jika cowok populer di kelasnya itu berhasil membuat dirinya menjadi seperti orang bodoh karena jatuh cinta. #1 in beomtae ||240524 ➡️15.05.24 17.06.24⬅️ ©2024