Hai teman teman, Bagaimana chapter kemarin? Sekarang, sedikit demi sedikit konflik mulai keluar.
Sebelum baca jangan lupa vote dan komen :k
Usai mengantarkan Alang les, Kini Sunny dan Rica tengah asyik membicarakan hal hal unik yang terjadi di sekolah nya. Walau Masih taman kanak kanak, ada saja Kerandoman yang terjadi.
Satu hal yang membuat Sunny sedikit syok, anak bungsu nya ini bercerita jika tadi saat ia sedang menuju perjalanan keluar gerbang. Ia melihat sosok laki laki berseragam putih merah, yang jika Di dengar dengar dia anak kelas satu SD yang memiliki ketampanan luar biasa.
Anak sekecil Rica sudah paham mana cowok ganteng, mana cowok biasa aja. Terkadang, sangking Dekatnya gedung sekolah mereka. beberapa anak Taman kanak kanak sampai rela menginjakan salah satu kaki nya di satu ban, Untuk melihat beberapa anak SD yang tengah berolahraga .
" Dia baik banget, pernah ajak Aku ngobrol saat Ayah dan Bunda terlambat menjemput " Cerita Rica semangat.
" Oh iya? kalian ngomongin apa aja? Kalian kan beda sekolah" Tanya sunny penasaran.
Rica mulai menceritakan semua yang ia ingat, sampai tiba tiba suasana menjadi terlihat sangat galau. Ekspresi serta perasaan yang semuanya gembira, tergantikan oleh satu cerita.
Salah satu awal kegalauan muncul, adalah dimana Rica mengatakan jika anak seusia Laki laki tersebut, harus menjadi sosok tameng yang kuat untuk beberapa adik adik nya. Di Usia yang terkesan baru menginjak tujuh tahun.
Sosok laki laki ini, harus menerima cacian sederhana dari bundanya karena beberapa nilai matematika nya yang kecil. Memang, sejak awal anak laki laki ini kurang memahami matapelajaran tersebut. Hampir setiap hari, anak laki laki tersebut harus menahan tangisnya di sekolah.
kepribadian nya saat di sekolah hanya topeng , aslinya pikiran dan tubuh nya sedang tidak baik baik saja. Banyak sekali kata kata menyakitkan yang membuat hati seorang anak yang semula nya percaya diri, menjadi penakut.
" Kalau sewaktu waktu kamu ketemu dia, ajak buat curhat sama bunda. Bunda kasian sama dia, anak sekecil itu harus menahan semua yang terjadi" Sunny mengelus kepala anak bungsu nya itu.
Sunny tidak akan membiarkan beberapa anak anaknya mengalami rasa sedih hanya karena permasalahan yang ada. Sunny kecil pernah berjanji pada dirinya sendiri, yakni bila suatu saat nanti ia mempunyai anak.
Ia tidak akan memaksa atau meminta anak anaknya untuk mengikuti zamannya. Sunny akui perkembangan zaman itu berbeda, ada kalanya suatu anak merasakan nikmat nya dunia luar tanpa ada kekangan dari beberapa orang.
" Dia itu anak nya pendiam bunda, Ica aja selalu di cuekin" Ucap Rica membuat Sunny terkekeh.
" Gak apa apa, percaya sama bunda orang yang keliatannya cuek itu asli nya mendengarkan apa yang kita ceritakan . Tapi dia gak bakal memberikan respon secara panjang dan lebar. Justru Seseorang yang keliatan nya cuek itu, akan memberikan respon lewat bebeberapa kalimat yang memiliki arti luar biasa " Ungkap Sunny cukup panjang.
Dirasa otak kecil Rica tidak mampu memahami apa yang ia katakan. Sunny mengakhiri sesi galau ini dengan beberapa cerita saat ia SMA. Anak bungsu nya ini, sangat suka mendengarkan beberapa cerita masa lalu bunda atau ayah nya.
kalau kata Rica menambah ilmu untuk beberapa waktu kedepan. Kebetulan cerita yang dijelaskan mengenai awal pertemuan, bisa jadi Rica bisa menggunakan beberapa cerita kedua orang tua nya, sebagai bentuk referensi.
" Dulu ayah sama bunda bertemu dimana? " Tanya Rica sangat amat penasaran.
Melihat wajah Anaknya yang penuh rasa semangat, Sunny berencana sedikit menjahili anak nya itu. Dapat di pastikan, mood anaknya akan turun begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family (TERBIT)
Teen FictionPEMBACA GELAP JAUH JAUH, HUSH HUSH •Sebagian part telah di hapus• Novel Family telah tersedia di Shopee, dan hanya di stok 20 Menikah dengan seorang seorang Youtubers tidak pernah sebelum nya terpikirkan oleh Elvano selama ini. Selama hari hari nya...