15.Rasa bangga

49 39 3
                                    

Halo kawanan sendal, bagaimana perasaannya hari ini? sedih, bahagia, atau biasa aja?

Aku harap kalian terus menebarkan kebahagiaan terus :)

VOTE dan KoMeN jangan lupa 🤍

Gugup, satu kata yang bisa di deskripsikan untuk Alang saat ini. Sebentar lagi, Namanya akan di sebut untuk membacakan sebuah Pidato singkat. Dirinya pertama kali, merasakan yang namanya menunjukkan mukanya di depan banyak orang.

Biasanya Alang selalu, menutup diri di setiap momen. Di Saat inilah, muka serta kepribadian nya di tunjukan. Demi nilai semua akan di lakukan, segala hal yang belum pernah di lakukan . Harus dilakukan, walau terpaksa.

“ Okey Alang, tetap tenang dan jangan gugup okey. Panik membuat konsentrasi kabur, kamu tenang dan anggap aja semua yang ada di depan kamu adalah adek kamu ,Rica ” Ucap wali kelas membantu menenangkan.

Bukannya hilang, malah kepanikan Alang bertambah. Muka Rica saat di tempat umum terlihat membuat nya gagal fokus, entah spesies apa yang akan ia bayangkan nanti. Yang pasti semoga nilai nya tidak dibawah KKM, sudah gumoh ia melihat beberapa nilai yang berwarna merah cerah di setiap rapot.

“ Jangan terlalu mikirin apa yang terjadi kedepannya, lebih baik kamu berfikir bagaimana cara menyelesaikan pidato nya, okey? ” Wali kelas memberi tepukan hangat pada bahu Alang.

Wali kelas ini tau, perasaan seseorang ketika pertama kali berdiri di depan banyak orang. Butuh banyak persiapan untuk bisa lancar seperti kebanyakan orang.

“ Kalau Alang gagal, Bunda marah gak bu? ” sebelum benar benar maju kedepan, Alang bertanya untuk yang pertama dan untuk terakhir.

“ Bunda gak akan marah, karena dia tau kalau anaknya udah bisa tampil di depan banyak orang. Dan telah belajar sungguh sungguh untuk harinya, jadi buat apa marah ” Kemudian di waktu yang bersamaan, nama Alang sudah di sebut.

Beberapa temanya yang ada di belakang memberikan kata kata semangat untuk Alang. Tidak lupa salah satu dari mereka yang berjenis kelamin perempuan memberikan tos kepada Alang yang kemudian berkata.

“ Kamu pasti bisa, semangat Lalang” perempuan itu sedikit terkikik karena melihat ekspresi Alang seperti kebingungan.

“ Makasih, Aura ” Balas Alang dengan sedikit senyuman tipis.

Aura yang melihat itu merasa jadi manusia paling spesial, Seharusnya Aura membawa Handphone. Ini harus didokumentasikan.

Di lain sisi terlihat Elena beserta suami dan anaknya yang paling kecil. Sejak menjadi seorang ibu, tingkah laku Elena tetaplah sama. Selalu memiliki rasa tidak sabar untuk merekam segala aktivitas Alang.

Sang suami yang tadinya tengah melamun, dibuat terkejut karena Elena yang mengguncang kan tubuh nya untuk cepat cepat merekam. Ia tidak mau terlewat sedetikpun, Elena harus benar benar merasa senang. Jika suaminya menurut.

“ Ayo sayang cepetan, pokoknya harus rekam dari awal sampai akhir. Sampai ada yang kelewat, aku marah”Ucap Elena sedikit mengancam

Groshi hanya mengendikan bahunya, Ia tidak pernah takut dengan ancaman Elena. Istrinya tidak akan bisa marah, sebab terlalu gemas.

“ Iya, jangan berisik. Shina baru tidur, nanti kalau dia bangun pasti ganggu” Groshi kembali mengusap punggung kecil anaknya itu.

Tidak lupa sedikit mencubit pipi anaknya, Shina definisi anak sempurna bagi Groshi. Tidak pernah terpikirkan bahwa ia akan memiliki anak yang gemas dan lucu, Groshi jadi berfikir. Mungkinkah saat Mengijinjak Sekolah menengah Atas Shina akan menjadi seorang anak yang memiliki banyak pria?

Family (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang