18.Piknik

48 33 15
                                    

Halo selamat pagi Teman teman, apa kabar? Semoga semua nya dalam keadaan sehat wal afiat.

Jangan lupa VOTE dan KOMEN.

Hari ini, Di kediaman Alvarendro tengah mengadakan piknik dadakan. Piknik ini di ciptakan untuk menyatukan pasangan suami istri yang tengah jaga jarak itu, terlihat dari beberapa momen. Elvano tampak Tidak Acuh, seolah olah Di samping nya tidak ada siapa siapa.

Selain itu, Sejak para pasangan lain sibuk menyiapkan makanannya. Elvano tampak sibuk bermain dengan anak anaknya. Dari Kejadian itu, dapat beberapa keluarga simpulkan. Jika memang keluarga kecil ini sedang tidak baik baik saja.

“ Konten kamu gimana? aku tiap hari nungguin channel kamu ” Ucap Elena sembari menyiapkan beberapa roti.

“ Kayaknya aku bakal berhenti deh, aku rasa aku gak cocok buat jadi Artis. Aku belum bisa ngatur waktu, Terus terlalu ngelibatin kamu di setiap hari nya ” Sunny tampak terlihat tidak yakin dengan kalimat nya.

Sunny semalaman memikirkan tentang konten nya selama ini, ada sedikit keraguan untuk dirinya berhenti membuat vlog. Apalagi semua yang ia buat dari nol semua, hal itu membuat ia harus memutar kembali otaknya.

“ IH JANGAN BERHENTI, Masa gara gara ucapan Elvano kamu jadi gini? Emang kamu gak mau mengembangkan apa yang kamu bisa? Impian kamu sekarang udah terkabul loh. Kan gak mungkin kamu berhenti secara mendadak karena satu atau dua masalah ” Tutur Elena kembali menyemangati sepupunya itu.

Sedikit tidak ikhlas bagi Elena untuk Sunny meninggalkan akun youtube nya. Elena, dialah seseorang yang selalu membantu Sunny untuk referensi ide dan membantu nya dalam kesulitan mengedit.Walau Elena sendiri tidak bisa mengedit, bukan berarti ia tidak bisa memberi saran.

Hampir setiap hari, ada saja ide nya untuk mengeluarkan ide konten yang ada. Terkadang beberapa video mukbang atau vlog mini merupakan saran dari Elena.

“ nda nda, Au Ee ” Shina mengadu dengan mata berkaca kaca.

Anak kecil itu sulit menahan buang air besar , di sana ada kata jalan jalan. Di sana juga Elena harus mencari keberadaan kamar mandi . “ Sun, aku ke kamar mandi bentar ya. Kamu duluan aja ” Setelahnya Elena mencari keberadaan Groshi, sang suami untuk menemani.

Elena masih suka lupa, denah kediaman Alvarendro. Makanya Ia meminta Groshi untuk membantu nya.

Di kala Elena pamit ke kamar mandi, Sunny terlihat sibuk dengan beberapa makanan yang belum jadi itu. Jika di lihat lihat, Elena terlihat sangat pintar dalam membentuk beberapa Roti yang terlihat enak. Sunny seketika menjadi insecure, beberapa roti nya berantakan.

Kemungkinan beberapa anggota keluarga enggan memakan roti nya. Tangan Sunny memang hanya bisa merusak, Memang sepantasnya ia tidak memegang Alat dapur. Sekarang akan sangat mubazir melihat nya.

“ Elena Sempurna banget. Semua nya dia bisa, bahkan hal yang menurut orang orang susah, bagi dia mampu. Pengen jadi Elena, sehari ” lirih Sunny merasa sedih.

“ Jangan mau jadi orang lain, beberapa orang malah mau jadi kayak lo. Dan semua orang itu sama, gak ada yang sempurna. Yang ada hanya suatu kelebihan, kekurangan memang sering terlihat. Tapi gak semua orang bisa liat kelebihan kita, karena mereka telah melihat kita dari sampul nya saja” Ucap Aksa yang kebetulan lewat.

“ Orang kalau udah nganggep kita bodoh, gak akan berpaling. Dia bakal anggep kita terus dan menerus sampai mereka sadar, di akhir. Kadang biar mereka tau kita bisa tau kita gak seperti apa yang mereka fikirkan. Harus bisa lewat prestasi” Sambung nya

Otak sunny loading sebentar. Ia masih tidak paham, kenapa tiba tiba mengatakan prestasi? Padahal saat ini mereka sudah berumah tangga dan mempunyai anak anak. Seharusnya Aksa mengatakan itu kepada anak anaknya bukan?

“ Ini cuma kalimat biasa, gak usah di fikirin. Gua duluan, semangat buat Bikin Rotinya tanpa ada rasa kagum sedikitpun. Kagum dengan hasil seseorang itu boleh, tapi jangan sampai merendahkan kapasitas serta kelebihan yang dimiliki ”Kemudian Aksa pun beranjak pergi dari hadapan Sunny.

Kalimat kalimat Aksa tergiang giang di kepala nya. Sunny sepertinya memang terlalu berlebihan dalam mengagumkan karya seseorang sampai sampai hal itu membuat nya merasa malu. Hasil dan Karya seseorang bagus, mungkin karena orang nya kreatif dan pintar.

Di sini Sunny mengaku jika ia tidak se kreatif Elena, ia tau setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing. Mungkin ia tidak bisa seperti Elena, tapi Sunny yakin. Ia bisa seperti dirinya sendiri dimasa yang akan datang.

•••

Piknik dadakan telah Berlangsung beberapa jam yang lalu. Selama 1 jam, keluarga besar sibuk mencari Hiburan lewat sesi Curhat. Beberapa dari mereka, menceritakan isi hatinya selama menjadi seorang ibu sekaligus Ayah.

Banyak sekali canda tawa yang keluar lewat mulut. Kegembiraan itu terus berlangsung sampai tiba waktu Elvano untuk bercerita. Di sana keluarga yang semulanya Cengegesan, kini menjadi makhluk paling serius.

Elvano yang menyadari tatapan anggota yang lain. Membuat nya harus mengalihkan pandangan nya seketika. Tatapan mereka, membuat Elvano gagal Fokus.

“ Ayo lah Elvano cerita, masa jahat amay ” Ucap Ayana terus memaksa.

“ Hooh. Yang lain cerita, masa lu enggak? ” Aksa terus mendekati Elvano.

Sampai akhirnya Elvano menyerah, memang Seorang Aksa ini tidak pernah kehabisan ide untuk membuat nya luluh. Ada saja trik nya, Untuk kali ini Elvano mengaku kalah. Tapi untuk beberapa waktu yang akan datang, Elvano harus kuat. Tidak boleh terkecoh.

“ Kalau gua selama menjadi suami sekaligus Ayah, hal itu cukup menyenangkan. Apalagi memantau perkembangan anak dari masih di perut sampai Sekarang masuk sekolah Dasar. Hal itu ngebuat gua terharu, satu lagi. Gua bangga dengan hasil apapun yang anak gua peroleh, gua gak pernah memaksa ataupun menuntut anak anak gua untuk dapat nilai sempurna ” Ungkap Elvano panjang lebar membuat beberapa anggota melebarkan mulut nya.

Larat, hanya Elena yang langsung di bekap oleh Groshi.

“ Gua sadar setiap anak punya kepintaran nya masing masing. Mungkin dia emang kurang pinter di salah satu mata pelajaran. Tapi Gua tau, pasti mereka punya kepintaran di mata pelajaran yang lain. Gak semua anak harus pinter matematika, ada anak yang pinter bahasa Indonesia tapi lemah di itung itungan. ”

“ Mungkin matematika akan terasa menyenangkan, kalau ada duit beneran ada di depan mata kepala. Cuma mata pelajaran Matematika, lo gak bisa bayangkan itu duit itu sebanyak apa ” Di akhir curhatan, Elvano menambahkan sedikit lelucon.

terlalu serius itu gak asik, apalagi kalau udah ngobrol. Lebih baik kasih sedikit jokes, ya walau mungkin gak nyampe ke mereka. Yang terpenting pembicaraan gak terlalu lempeng, kayak hidup ini.

Alang dan Rica harus bersyukur punya bapak yang selalu mendukung apapun hasilnya. Walau Sunny terlalu menuntut, ada Elvano yang sering menjadi tiang bagi anak anak nya.

segalak apapun Elvano di mata Alang dan Rica. Kasih sayang Elvano lebih besar dan banyak. Elvano, tidak akan mengizinkan Rica mempunyai pria yang brengsek.

Ia akan melindungi Rica, sebagaimana ia dulu melindungi Elena.

Family (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang