13.Lelah yang tertahan

54 41 4
                                    

Halo kawanan sendal, apa kabar?
Gimana perasaan kalian di minggu yang cerah ini?

Semoga senang .
Sbelum baca jangan lupa Vote dan komen 🤍

Setelah hari yang melelahkan kemarin, sekarang Waktu telah menunjukkan Hari ke Tiga Sunny mengikuti Kegiatan Give Away. Sunny juga manusia, Dia anak orang kaya bukan berarti tidak suka yang Gratis. Justru Sunny merasa senang ketika beberapa Penulis Favorit nya mengadakan Give away.

Selama ia mengikuti Give Away, Tak pernah sekalipun Sunny merasakan kemenangan. Yang ada Sunny sering merasakan yang namanya kekalahan, semenjak mengikuti beberapa Giveaway yang tengah berlangsung , sunny rela meluangkan waktu nya untuk spam komen sekaligus untuk membuat editannya semenarik mungkin.

Banyak sekali Giveaway yang ia ikuti, tapi dari sekian banyaknya Yang telah ia ikuti tak pernah ada satupun yang mengetag nya. Sedikit sedih, Efforts yang selama ini lakukan terbuang sia sia.

Canva Segratis itu, berkelahi dengan Canva Premium

“ Sepuluh tutorial memenangkan Giveaway ” Itu yang Sunny telusuri di google.

Semuanya menarik, tapi rasanya tidak mampu ia lakukan. “ Cara komen Giveaway yang menarik”

Dari hasil penelusuran nya, tidak ada satupun yang membuatnya Yakin menggunakannya. Sunny yakin, beberapa yang ikut pasti menggunakan kata kata sendiri. Memang pada dasarnya Sunny tidak bisa merangkai kata kata sepertinya, Alhasil ia tidak pernah menang.

Sadar diri itu penting, yang menang cuma 1 yang ikut ribuan.

“ Apa aku berhenti aja ya? Aku rasa kalau di lanjut tapi udah tau hasilnya, mending gak usah” Setelah berfikir cukup lama.

Akhirnya Sunny memutuskan untuk melanjutkan Kegiatan yang membuat Hati kecil Nya sedikit potek itu. Tak apa, ini yang terakhir. Setelahnya Ia tidak akan mau lagi mengikuti Giveaway .

Keheningan seketika mulai terasa, Sunny yang biasanya membuat konten seperti tidak ada sedikit gairah. Kali ini Sunny bingung mau membuat konten apa, suaminya sibuk kerja dari pagi sampai sore. Anak anaknya sekolah dari jam 06.00 sampai jam 09.00

ia membutuhkan referensi, mungkin melihat dunia sekitar. Membuat ia tertarik merekam sekaligus membuat mini vlog. Gak usah peduli sama komentar julid netizen, selagi yang membuat gak keberatan buat apa? Semua kejadian yang ada itu harus diabadikan.

Tak harus berbentuk mini vlog. Cukup melalui satu buah foto, pasti akan terus teringat. Membicarakan mengenai foto, sudah lama sekali Sunny tidak mencuci beberapa foto nya.

Karena siang ini jadwal nya kosong, Sunny berniat untuk mampir ke foto copy sebentar. Ia rasa mencuci Foto kemudian di simpan di sebuah album lebih baik, sebab Jika hanya menggunakan berbasis internet. Belum tentu Foto itu masih tersimpan.

Kadang memori Handphone penuh, yang membuat kita mau tidak mau menghapus beberapa foto yang ada.

•••

Waktu pulang sekolah anak anak telah tiba. Terhitung sudah tiga puluh lima menit lamanya Sunny menunggu kehadiran dua anak kesayangan nya itu, Tidak hanya sekadar menunggu. Makanan yang semulanya ia beli untuk Rica, ludes begitu saja Akibat Lapar.

Semoga saja anak perempuannya itu melupakan ucapanya beberapa jam yang lalu. Yang Sunny takutkan kian bertambah, usai bel nya pulang. Dapat Sunny pastikan, tidak sampai lima menit. Kedua anaknya sudah keluar dari gerbang.

“ Eh mba Sun, kamu kok makin Cantik aja sih. Pakai skincare apa? Saya udah maskeran tiap malam masih gitu gitu aja”

“ Mba, rasanya jadi youtubers Gimana? Saya mau coba, tapi saya takut , terus keluarga saya gak ada yang bisa ngedit”

“ Nemu suami kayak Mas Elvano dimana mba? Saya nyari pas di gedung SMA nemunya yang pas pasan”

Beberapa pertanyaan dari beberapa ibu ibu yang menunggu, membuat Sunny sedikit Risih. Ia kurang suka dengan pertanyaan berbobot dan tidak bermutu, mungkin terkesan basa basi. Namun, Sunny kurang suka.

Ia lebih suka jika yang mengajak nya santai, seperti Elena. Penyesalan nya sekarang yaitu tidak mengajak sepupu nya itu, Padahal sekarang Elena sedang mengambil libur.

“ BUNDA TADI ABANG DAPET NILAI ZERO ” Cemprengan Suara Rica membuat Alang menutup mukanya malu.

SEBAGIAN CHAPTER DI HAPUS, DEMI KEPENTINGAN PENERBITAN!

Family (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang